4. The Treasure

42 9 2
                                    

Diego berpikir bahwa Tiara memang benar-benar aneh. 2 hari setelah kejadian tersebut, Tiara masih saja sibuk dengan diri sendiri. Mencorat-coret buku catatan yang sama dan tidak ada komunikasi dengan teman sebangkunya, bahkan sekelasnya. Keluar masuk kelas juga masih membawa catatan tersebut dan datang selalu telat masuk kelas, 10-15 menit setelah jam pelajaran mulai.

"Hai." Sapa Tiara kepada Diego pada hari jum'at begitu masuk kelas. Kemudian dia mulai sibuk diri sendiri lagi.

Sebenarnya Diego penasaran dengan pesan 'treasure' yang ditulis dibukunya 2 hari yang lalu. Tetapi tampaknya Tiara malah tidak membuka perbincangan seperti, 'kamu sudah dapat pesanku?' atau mungkin 'apa kamu ikut cari harta karun?' dan sebagainya. Jadinya Diego hanya diam saja dan menyimpan rasa penasarannya.

Waktu yang ditunggu-tunggu tiba, bel istirahat. Seperti biasa, Tiara langsung bergegas keluar kelas sambil membawa buku catatannya. Diego dan kawan-kawannya dengan santai berjalan menuju kantin. Sialnya karena terlalu santai, mereka tidak dapat tempat.

"Hari ini aku pesen bakso, ya, San?" Perintah Jojo kepada Hasan. Sejak kamis kemaren Hasan yang bayarin Jojo.

"Siap, Nyonya." Jawab Hasan santai.

Mereka bertiga berdiri di dekat warung bakso sambil memantau kalau ada tempat yang kosong untuk dikuasai. Suasana kantin yang paling ramai memang di hari Jum'at, susah mencari celah untuk mendapatkan tempat. Bahkan kalau ada yang sudah selesai, teman kenalannya minta di titip untuk tempatnya. Untungnya untuk Diego dan Hasan, Jojo punya banyak kenalan. Setelah Jojo berhasil menemukan salah satu temannya yang selesai, dia langsung bergabung untuk titip tempat buat Diego dan Hasan.

Diego ingin sekali tentang pesan Tiara ke teman-temannya. Dimulai dari buku catatan, kesibukan, dan pesan yang tentu saja ditinggal dicatatan Diego. Mungkin Jojo dan Hasan akan mengira kalau Tiara juga terlalu rajin, atau mungkin sedikit aneh. Waktu makan dikantin adalah waktu yang tepat untuk bercerita.

Tidak lama kemudian, teman-teman Jojo sudah pergi meninggalkan mejanya dan mereka berdua menyusul Jojo sambil membawa baki pesanan mereka. Hasan duduk disebelah Jojo dan Diego didepannya. Mungkin sudah waktunya Diego memulai cerita.

"Geng, aku mau cerita nii..." Diego memelankan suaranya, tetapi tangan Jojo merentang kearahnya.

"Stop!" Perintahnya. "Aku sudah lapar. Aku mau makan dulu."

"Haduh, makan ya makan aja..." ucapan Diego terhenti karena ada seseorang duduk disebelahnya. Ternyata adalah orang yang akan dibahas oleh Diego sendiri, Tiara.

Hasan dan Jojo juga tidak sadar kalau Tiara datang dan duduk disitu. Tatapan Tiara hanya berfokus ke Diego.

"Di, kamu lagi sibuk ga?" Tanya Tiara, nadanya terdengar buru-buru.

"Ya-ya, aku lagi mau makan..." Ucapan Diego dipotong lagi.

"Ikut aku sebentar." Tiara menarik-narik baju Diego hingga mau tidak mau, Diego jadinya harus ikut Tiara.

"Tu-tunggu dulu..."

Diego ditarik oleh Tiara meninggalkan kantin, meninggalkan Jojo dan Hasan, dan minggalkan bakso dan es the yang masih utuh dimejanya. Dia sempat menoleh ke kantin dan melihat Hasan dan Jojo kebingungan dengan sikap Tiara yang tiba-tiba menarik Diego. Tiara berjalan cepat di lorong sekolah, sehingga membuat Diego kesulitan menyamakan langkah kakinya, apalagi saat bajunya ditarik.

"Ti-Ti-Tiara, ini ada apa ya?" Tanya Diego. Dia agak sedikit malu karena dilihat oleh murid lain. "Ini kita mau kemana?"

Tiara tidak menjawab, menoleh pun tidak.

Mereka berdua sudah melewati ruang guru, ruang serbaguna, dan masjid sekolah. Tiara sepertinya membawa Diego ke bagian belakang sekolah.

Apa-apaan ini? Pikir Diego. Ngapain aku dibawa kebelakang sekolah? Pikiran Diego mulai tidak-tidak.

Harta RafflesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang