4

166 4 0
                                    

Pagi ini Arsya bangun pagi sekali karena dirinya ingin kerumah sahabatnya yaitu Oline.

Kalian tanya ko Arsya kesana?padahal kan dia sangat dingin sm org?
Jawabannya adalah Arsya tau siapa saja orang yang harus disikapi dengan ramah.


Rumah Oline

Ting nong- bunyi bell

"Ya sebentar" teriak seseorang dari dalam rumah oline.

Tak lama muncul lah wanita paruh baya yang berada di hadapan Arsya.

"Haloo sayang. Aduh kamu kemana aja nak?kok ga pernah kesini lagi" tanya ibu nya Oline.

"Sibuk tante hehe" jawabnya sambil tersenyum manis.

"Yuk masuk. Kamu langsung ke kamar Oline aja ya sya"

"Iya tante Arsya keatas dulu."










Tok tok tok
Tidak ada jawaban. Tanpa babibu Arsya langsung memasuki kamar sahabatnya itu.

Bukannya Arsya tidak sopan. Karena dia sudah tau kalau Oline tidak menjawab ketukan kamarnya.

Ketika Arsya masuk. Yah Arsya hanya menggelengkan kepala nya saja. Gimana ga menggeleng lihat saja gadis pemalas itu. Gadis itu sedang tidur nyenyak dengan mulut terbuka.
Oh ayolah yang bagus sedikit kalau tidur Oline.

Arsya duduk dibangku meja belajarnya Oline.
Arsya membangunkan nya dengan melemparkan sesuatu.
Yap Arsya harus cari sesuatu.

Arsya melihat tumpukan novel. Arsya mengambil satu novel lalu dia lempar kearah Oline.

Tuuk~

"Aduuuhh! Siapa si yg ngelempar kepala gue! Ganggu aja!" Kesal karena ditimpuk Oline tidak sadar bahwa ada Arsya di kamarnya.

"Gue" jawab Arsya.

"Eh?eh lo sya hehe ngagetin aja lo. Gue kira abang gue hehe" ini lah Oline si cewe Lemot, Bawel, berisik, rempong, alay, dan lain lain.

"Mandi." Hanya satu kata yang dilontarkan Arsya, Oline langsung lari masuk ke kamar mandi.

Ya Oline sudah tau kalau Arsya mengatakan satu kata dia harus menuruti Arsya.



































Arsya menunggu Oline mandi sambil menonton serial drama korea.

"Andai keluarga gue bahagia seperti drama itu." Gumamnya dalam hati.

Lagi lagi dia mengingat Abang pertamanya Alvaro Maldine.







Tess.
Langsungnya ia hapus air mata itu. Karena dia tidak ingin ada yang melihat dia sedih.

















Dia seperti mengingat perkataan seseorang semalam.


"Ah mungkin cuma perasaan aja kali. Ga mungkin bang bagas kaya gitu ke gue." Gumamnya pelan.







"Sya? Hari ini kita kemana ya biar ga bete dirumah mulu." Tanya Oline

"gausah keluar. Gue disini jg ga lama ko"

"Emang lo mau kemana? Gue ikut dong sya."

"Ga lin"

"Yahh lo mah gaasik Sya. Kan gue cuma pengen ngilangin bete."

Astaga Oline sudah membangunkan macan yang sedang tertidur.

Arsya yang mendengar itu langsung melirik sangat tajam ke Oline.

ARSYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang