Park Woojin

49 5 0
                                    

박우진, 사랑해요.

S T A R R I N G

✨PARK WOOJIN✨

✨PARK WOOJIN✨

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"(y/n)!"

Kamu mendongakkan kepalamu, kemudian menoleh. Sosok berjaket hitam itu melambaikan tangan sejenak, membuat kamu berlari kearah sosok yang berdiri di bawah lampu taman itu.

"Woojin! Kenapa kau lama sekali?"

Woojin, sosok berjaket itu tertawa. "Maaf, tadi aku mengurus adikku dulu. Sudah lama, ya?"

Kamu mengangguk. "Kau membuatku lumutan, tahu?"

Woojin kembali tertawa, kemudian merangkulmu. Niatnya, malam ini Woojin akan mengajakmu berkeliling di taman kota. Maklum, hari ini adalah hari terakhir Woojin bersamamu karena Woojin akan melanjutkan pendidikannya di Jepang. Woojin sama sekali tidak mau melewati hari ini, karena itulah ia sempat meminta izin kepadanya ibumu untuk mengajak pergi sampai lewat tengah malam. Syukurlah, ibumu mempercayai Woojin, jadi Woojin bisa menghabiskan hari ini dengan bahagia.

"Jadi, kamu mau apa?"

Kamu mendongak, menatap Woojin yang lebih tinggi darinya. "Maksudmu?"

"Mau eskrim?"

"MAU!" serumu sampai melepas rangkulan Woojin. "Vanilla sama cokelat ya?"

Woojin mengernyit. "Satu saja kenapa?"

Kamu menyengir. "Satu lagi kan buat kamu."

Woojin tertawa. "Bisa saja. Ayo!"

Setelah membeli eskrim, kamu sempat membeli sebuah gelembung sabun dan memainkannya di tengah-tengah taman. Kamu berlarian kesana kemari, sampai tak sadar jika eskrimmu terjatuh. Woojin yang melihatnya tertawa lepas.

"Kamu ini! Petakilan sih!"

Melihat Woojin tertawa, kamu malah merengut. Kamu berlari mengejar Woojin sambil meniupkan banyak gelembung sabun kepadanya. Setelah lelah berlarian, kalian duduk di salah satu bangku, sekali lagi dibawah lampu taman.

"Capek?"

Woojin mengangguk. "Malam terasa panas. Boleh pinjam kipasmu?"

Kamu mengangguk, kemudian mengeluarkan kipas portable putih dari tasmu. Woojin menerimanya sambil tersenyum.

"Gomawo."

Kamu balik tersenyum, sebelum akhirnya ia melihat kearah langit. Banyak bintang disana, bertaburan di sekeliling langit pekat. Kamu menghela nafas, kemudian menyandarkan punggungmu di sandaran bangku.

"Tidak terasa ya, besok kamu udah harus ke Jepang."

Woojin mengangguk. "Seperti baru kemarin aku memberi tahumu tentang ini."

Just Imagine... [PDS2 & PDX101]Where stories live. Discover now