Just Imagine... [PDS2 & PDX101]

Kim Dongbin

김동빈, 사랑해요.

S T A R R I N G

✨KIM DONGBIN✨

Sama seperti hari-hari sebelumnya, kamu melihat Dongbin berdiri di balkon kamar apartemennya sambil menopang dagu di tiang balkon. Kamu yang kamarnya memang bersebelahan dengan Dongbin, langsung berlari kecil kearah kamarnya dan masuk tanpa izin.

"Kau serius tidak mau cerita padaku?"

Dongbin menoleh. "Ah, kau ini. Mengagetkan saja. Siapa yang menyuruhmu masuk?"

"Kau kebanyakan basa-basi," kamu pun berdiri disamping Dongbin yang matanya mulai menerawang kembali ke pemandangan depannya. "Kau itu kenapa, sih? Hampir tiap hari aku melihatmu terdiam disini. Kau ada masalah?"

Dongbin menggeleng pelan. "Tidak, ini hanya hobiku saja."

Kau mengernyit curiga, kemudian membalasnya dengan anggukan kecil. "Kalau kau ada masalah, jangan lupa cerita padaku ya?"

Dongbin mengangguk. Sebetulnya, kamu sendiri masih penasaran dengan keadaan Dongbin. Ia tak banyak bicara, padahal dulu, ia sering memanggilmu yang tempatnya hanya dibatasi oleh dinding besar. Kalian memang penghuni apartemen yang aneh. Disaat orang-orang menghampiri satu sama lain untuk berbicara, kalian hanya mau mengobrol lewat balkon kamar. Alasan kalian pun sama, malas keluar. Terkadang, hidup kalian semalas itu.

Kamu memajukan kepalamu untuk melihat Dongbin lebih jelas. Kali ini, tatapannya kosong. Kamu melihat matanya berair. Dongbin yang sadar sedang diperhatikah olehmu, langsung melirik dan menghela nafas.

"Ah... terima kasih sudah bertanya."

Kamu mengernyit. Maksudnya?

"Rasanya, aku tidak harus menceritakan ini padamu. Menurutku, ini tidak penting."

"Ya, daripada kau pendam terus," ujarmu. "Cerita sajalah. Aku dengarkan kok."

Dongbin memutar tubuhnya menghadap kearahmu. "Aku... hanya sedang tidak percaya diri."

Kamu memiringkan kepalamu. "Kenapa?"

"Aku merasa buruk dalam hal apapun." jawabnya. "Aku merasa diriku kosong, tidak ada kemampuan apapun dalam diriku."

"Kau ingat? Aku pernah cerita padamu. Dulu aku pernah mengikuti kelas rap, dan semua orang bilang bahwa aku tidak memiliki dasar untuk hal itu sehingga aku tidak bisa melakukannya dengan baik. Kali ini, aku coba memasuki kelas dance, tapi rasanya sama saja."

Dongbin menghela nafas. "Kadang aku berpikir, apakah aku sebodoh itu?"

Kamu berdecak, kemudian memutar kembali tubuhmu menghadap kearah balkon. "Kau bisa, Dongbin. Hanya saja, latihanmu harus ditambah."