Kang Daniel

28 4 0
                                    

강다니엘, 사랑해요.

S T A R R I N G

✨KANG DANIEL✨

Hari Minggu selalu menjadi jawaban dari alasan seorang (y/n)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hari Minggu selalu menjadi jawaban dari alasan seorang (y/n). Pasalnya, hari Minggu adalah hari dimana semua orang yang beraktivitas harus beristirahat, manfaatkan satu hari itu untuk di rumah, tidak untuk keluar. Hari ini, Daniel mengajakmu untuk mengerjakan tugas kelompok di rumahnya, hanya saja kamu tidak mau, begitupun sebaliknya. Daniel juga tidak mau pergi ke rumahmu. Keduanya sama-sama egois.

Kamu sudah sejak kecil berteman dengan Daniel. Kalian saling mengenal saat kalian berumur 11 tahun, dikarenakan orangtua Daniel yang pindah pekerjaan ke Gangnam dan menempati rumah kosong di daerah komplekmu. Kalian dipertemukan di taman komplek, saat itu kamu kehilangan bando Minnie Mouse mu. Daniel yang menemukannya langsung menghampirimu yang saat itu sedang menangis. Untuk menenangkannya, Daniel mengambil cara cepat, yaitu mengecup bibirmu.

Benar-benar suatu kejadian yang memalukan, jika diingat saat ini.

Kamu yang sedang memikirkan hal itu langsung tersadar saat dering ponselmu berbunyi nyaring. Kamu langsung mengambilnya dan melihat siapa yang menghubungi.

"Apalagi anak ini?" gumammu. "Yeoboseyo?"

"Yeoboseyo saja kamu, ayo ke rumahku!"

Kamu berdecak malas. "Sudah kubilang aku tak mau keluar rumah!"

"Taman depan rumahmu?"

"Tidak, Daniel!" serumu. "Kau sajalah ke rumahku! Kau membuat mood-ku semakin buruk hari ini! Aku sedang PMS, tahu?!"

"Tidak penting aku mengetahuinya, urusan perempuan!" ujar Daniel. "Buruan! Aku hitung sampai satu jam."

"Kenapa kau ini tidak mau mengalah dengan perempuan?!"

"Tidak mau jika perempuannya adalah kamu. Palli!"

Kamu menggeram, kemudian mematikan telpon secara sepihak. Kamu menelantangkan tubuhmu, kemudian menghela nafas.

"Selamat tinggal, tempat tidurku."

---

Kamu menekan bel rumah itu dengan malas. Tak lama, sesosok lelaki muncul dari balik pintu dengan senyuman lebarnya.

"Hai, (y/n)! Silahkan masuk."

Kamu menatap Daniel sinis, kemudian berjalan menuju ruang tamu dan duduk di sofanya.

"Kenapa, hm? Kau tak pantas marah denganku, bodoh."

Kamu menaruh tasmu sembarangan. "Tak pantas bagaimana? Aku sudah sering sekali bilang bahwa aku tidak suka diganggu pada hari Minggu! Kenapa tidak kemarin saja mengerjakannya?!"

Just Imagine... [PDS2 & PDX101]Where stories live. Discover now