"Sifat yang terbesar aku miliki yaitu Gengsi tingkat langit"
~Arsya Marinska~
Kungkuruyuuuuk,,
Btw itu suara ayam mhehe
"Berangkat bang, assalamualaikum!" Seperti biasa Arsya bergegas pergi ke sekolah yang tak lupa pamit kepada abang satu satunya. Meskipun orangtua Arsya pergi meninggalkannya, Arsya masih beruntung mempunyai kakaknya,Dendra yang selalu ada untuknya.
"Iya iya hati-hati dijalan de, Waalaikumsalam," dendra pun menutup pintu kemudian masuk keruang tengah.
"Hmm gimana ngomongnya ya ama tuh bocah ,kalo ibu mau ketemu,,aduuh pusing" sambil menggaruk dahinya yang tak gatal,ya semenjak ibu dan ayahnya pergi, Arsya sangat membencinya hingga tak mau bertemu.
Kriing,,,krinng
"Ya halo?" Dendra mengangkat telpon yang berada di samping sofa.
"Hallo , apakah ini dengan den Dendra?" Ujar seorang perempuan berparuh baya ditelpon.
"Iya ini dengan siapa ya?"
"Oh yowis toh den Dendra masih ingat mbo Inem?" Dengan nada terharu.
"Oh mbok inem ,mbok Inem apa kabarnya?ada apa mbok Inem nelpon?" Ujar Dendra dengan penuh bahagia ,karena mbok Inem adalah salah satu pembantu ibu nya sejak dari dulu yang selalu merawatnya dan Arsya.
"Alhamdulillah den, mbok baik-baik saja, den mbok ingin memberi kabar bahwa nyonya ingin ketemu kalian nanti malam, bisakah den kalian datang?"
"Nyonya?nyonya siapa mbok?" Raut wajah Dendra berubah menjadi penasaran.
"Ibu den ibumu,"
"Hah ibu? Mbok masih bekerja dengan ibu? Bukannya mbok udah lama mutusin kerja ama ibu sejak perceraian itu"
"Iya den ,mbok masih kerja sama nyonya toh, soalnya nyonya maksa mbok supaya jadi pembantunya meskipun telah berpisah dengan bapak, " jelas mbok Inem.
"Oh baik kalo gitu insyaallah kami akan datang ke sana ,mbok kirim aja alamatnya ya"
"Baik den, segitu saja dari mbok, assalamualaikum"
"Iya mbok waalaikumsalam"
Dendra menaruh kembali telpon genggamnya.Tadi dikasih tau langsung ama ibu dari sms sekarang dari mbok Inem, emang ada apa ibu mau ketemu? Tumbenan ( batin Dendra).
******
"Met pagi Sya!" Sahut dua temannya dari belakang,siapa lagi kalau bukan Vivi dan Amel.
"Eh lo berdua, tumbenan bareng ma gue biasanya udah ada dikelas" ujar Arsya menoleh kebelakang.
"Ya tadi si Vivi motornya agak mogok jadi telat deh" jelas Amel sedikit memojokkan.
"Yeeh yang penting nyampe kan? gak telat telat banget lagian" Vivi yang tak mau kalah.
"Tapi tetep telatkaan,,"
"Udah udah kalian ini masih pagi udah cekcok" Arsya pun melangkahkan kakinya memasuki kelas.
Suasana kelas seperti biasa ricuh tak karuan karna belum ada guru masuk.
"Hei hei Vi, Mel, kemarin gue manasin si Arya loooh,," sambil duduk Arsya kemudian menghadap kearah dua temannya.
"Waah terus manasinnya gimana?" Sahut Amel yang suka kepo.
"Pake komporlah" Vivi melontarkan katanya dengan santai.
"VIVI,," teriak Arsya dan Amel.
"Hehe sorry sorry lagian lo pada serius amat sih" Vivi cengengesan melihat tingkah kedua temannya.
"Is si Vivi suka nyebelin deh,"
"Iya tuh, udah ah jangan dengerin si Vivi, lanjutin ceritanya aja sya gimana?" Amel yang mulai menghiraukan Vivi dan siap mendengar cerita Arsya.
"Nih gue chat tuh si Randy buat nganterin gue, dan disitu gue akting pura pura si Randy yang jemput gue haha, tapi gak berhasil sih si Arya malah biasa aja" ujar Arsya memanyunkam bibirnya.
"What?! Lo chat si Randy buat jemput lo dan lo pura-pura si Randy yang nawarin lo?lo tau kan si Randy bestfrend nya si Arya kalo diceritain gimana?bisa bisa lo yang malu Sya"
"Busyet dah bener juga ,kenape gue chat si Randy yah aduuh gimana dong mel?" Arsya gelisah dan wajahnya mulai memerah karna malu yang ia rasakan.
"Haha ada ada aja sih,,udah gak papa semoga aja gak dikasih tau ma si Arya" Amel mencoba menenangkan Arsya.
~~~~~~~~~
Tepat pukul 12.30 , siswa SMA Hight Grifindor keluar dari kelas masing masing untuk pulang. Terlihat Arsya yang berjalan menaiki anak tangga untuk bertemu cowok yang kemarin mengantarnya pulang.
"Gue harus gimana,gue harus gimana" Ujar Arsya berulang-ulang menyebut kalimat tersebut.
Sesampainya didepan pintu kelas, Randy yang duduk dibangku terlebih dahulu melihat Arsya berdiri diambang pintu.
"Loh Sya ada apa lo kesini?" Dengan nada heran Randy bertanya.
"Eh eum Ran sini dulu gue mau ngomong" sahutnya sambil memainkan tangannya.
Randy pun berjalan ke arah Arsya. Sedangkan Arya melihatnya dari belakang. Kebetulan Randy dan Arya itu satu kelas.
"Gini Ran ,, eum lo gak cerita kan sama si Arya soal kemarin?"
"Oh enggak kok, emang kenapa?"
"Huh alhamdulillah,, " Arsya sambil mengelus dadanya.
Randy yang hanya menatapnya keheranan.
"Hehe Ran lo jangan ceritain ke Arya soal ide gue kemarin yang nyuruh lo jemput gue ya please,,please" dengan wajah memelas Arsya.
"Iya gak bakalan kok" Randy menjawab dengan santai.
"Kalo gitu gue pulang yah makasih looh"
Akhirnya Arsya pun membalikkan badan dan kemudian berjalan menjauhi kelas. Tapi, baru beberapa langkah, Arsya terhenti karna mendengar perbincangan yang samar-samar antara Randy dan Arya.
"Ran ada apa lo ma si Arsya?" Arya yang telah menghampiri Randy.
"Biasa dia cuman bilang makasih buat kemarin udah jemput dia katanya" Randy pun harus merangkai kata-kata supaya Arya tak mengetahui padahal bukan itu yang ia bicarakan.
Tak sadar, Arsya mendengar perbincangan tersebut dan terlihat oleh Arya.
"Eh ada cicak putih tuh" Arya menyindir Arsya yang mendengar pembicaraan nya.
"Dih kata siapa?! Gue diem disini eum ka-karna tali sepatu gue lepas" kemudian Arsya berjongkok dan berpura-pura membenarkan talinya.
"Eum alasan!" lontar Arya yang terus menyindir Arsya.
"Terserah! lagian lo juga kepo apa yang dibicarain gue ma Randy"
"Yah enggaklah , ngapain kepo kepoin orang gak ada gunanya!" Arya pun meninggalkan Arsya dan masuk kekelas.
"Udaah kenapa si lo pada gengsi sana gengsi sini, padahal ngaku aja kalo masih pada suka" Randy yang tadi terdiam langsung bersuara.
"Yeeeh siapa bilang masih suka ma cowok yang aneh,,diih ogah" Arsya juga pergi dan meninggalkan Randy lagi.
"Kok jadi gue yang ditinggal?"
.
.
.
.
.
.
Gimana guys serukan? Makanya vote and comment with follow akun gw,, hehe biar tambah semangat nulis ceritanya..."Yang pastinya gw menerima kritik dan saran dari kalian semua"
KAMU SEDANG MEMBACA
MeloDrama [On Going]
RomanceMELODRAMA by Salma_Yukis23 Soal bercinta? Jangan tanya lagi Arsya Marinska itu kayak detektif cinta, karena kesalahan nya yang memutuskan Arya. Oleh karena itu, drama drama melow mulai menghampirinya. . . . . [More to : teenfict] M...