🍂My Sistah🍂

31 7 2
                                    

"Meskipun telah menjadi bagian yang terpecah-pecah, keluarga tetap akan menyatu walaupun tak seutuhnya"
~Meliamarinska~

"Silahkan masu- Arsya?!"

"Windry?!"

"Loh kalian sudah pada kenal?" Ujar Dendra membaurkan dialog mereka.

"Hmm iya," sahut Arsya dengan nada kesal.

Tiba-tiba ibu pun muncul ditengah perbincangan mereka.

"Loh kok masih pada diluar sih, ayo masuk yo" ajak ibu.

Mereka pun masuk kedalam rumah yang cukup luas tersebut.

"Nah silahkan duduk duduk , ibu sengaja bikin tempatnya dihalaman belakang ini soalnya tempatnya menyejukan dan indah sekali pemandangan nya" sambil menunjukan meja makan yang telah dipenuhi hidangan hangat di halaman belakang tersebut.

"Baik ,makasih bu " jawab Dendra kemudian duduk dikursi meja makan yang diikuti Arsya dengan tampangnya yang masih penasaran.

"Bang gue masih gak nyangka ternyata ibu masih sayang kita" bisik Arsya.

"Lo aja yang belum tau sisi ibu yang baik" ledek Dendra.

"Yaudah kita makan aja ya langsung sebelum makanannya dingin,,eh Win cepetan duduk disini " ibu memanggil Windry yang sedari tadi hanya mematung diambang pintu.

"Emm iya mah" Windry pun duduk disamping ibu.

"Ibu udah lama gak ketemu kalian ,sekarang udah ketemu rasanya ibu senang sekali lihat kalian udah pada besar," ujar ibu memulai pembicaraan disela makan.

Dendra dan Arsya hanya tersenyum sambil menyantap makanan.

"Oh iya Win ini kenalin Arsya sama Kak Dendra, yang ibu ceritain waktu itu"

"Apa?! Jadi ini saudara gue?!" Sahut Windry dengan kaget.

Disela tersebut Arsya langsung tersedak.

"Eh siapa juga yang mau saudaraan sama lo ,gue juga baru tau" ujar Arsya sewot kemudian meneguk minumannya.

"Wus udah kok kalian jadi ribut ginih, apa kalian udah pada kenal?" Tanya ibu.

"Yaiyalah mah , dia satu sekolah sama aku mah, jadi gak kenal gimana orang suka lihat " jawab Windry.

"Yowis kalo gitu alhamdulillah, ibu gak usah ngenalin lagi hehe" ibu pun melanjutkan makannya.

*********


30 menit kemudian,,

"Bu makasih ya udah ngundang kami makan-makan ,kami sangat senang sekali bisa makan lagi bersama ibu" ucap Dendra yang kini telah berdiri dari tempat duduknya.

"Sama-sama nak, ibu juga bangga bisa ketemu dan makan bareng kalian karena udah lama juga kita gak bareng kayak gini " ibu pun turut berdiri.

"Kalau gitu kami pulang dulu ya bu," Dendra pun melangkahkan kakinya, tetapi sebelum itu ibu langsung melontarkan kalimat

"Eeh kok buru buru sih, lagian ibu gak bakal ngijinin kalian pulang"

"Loh kok gak pulang sih?" Arsya pun bersuara.

Ibu tersenyum dan mulai berbicara lagi,

"Ibu ngajak kalian kesini bukan hanya makan tapi ibu mau ngajak kalian untuk tinggal disini " ucap ibu dengan nada gembira.

"Loh emangnya gak papa kalo kita tinggal disini? Takutnya ayah nanti marah lagi" ujar Arsya dengan raut wajah sedih.

"Gak papa kok, ibu udah bicara sama ayah kok, dan dia menyetujuinya lagian dia juga gak jenguk dan ngajak kalian untuk tinggal bersamanya kan?"

"Bener juga ya,eumm kalo gitu gue setuju bang tinggal dirumah ibu,lumayankan abang gak usah cape-cape lagi buat beres-beres dan ngurusin arsya lagii mhehe" bisik arsya pada abangnya.

"Ekhem,gimana? Ibu senang sekali jika kalian mau nerima permintaan ibu" ucap ibu dengan wajah memelasnya.

Sedangkan Windry sedari tadi hanya melihat mereka dengan raut kesal, ya dia tidak bisa mengelak permintaan ibunya karena dia tau kalo ibunya itu pasti marah jika dia ikut campur.

"Baik bu kami berdua akan tinggal disini" ujar Dendra sambil menganggukan kepalanya.

Terlihat sekali wajah ibu sangat bahagia ketika mendengar ucapan sang anaknya.

"Tapi kami mulainya besok aja ya bu soalnya mau nyiapin dulu barang-barang " sambung Dendra.

"Yowis gak papa ,yang penting kalian mau tinggal bersama ibu toh,,,aduuh ibu udah gak sabar mau berbincang bincang dengan anak perempuan ibu yang satu ini, sekian lama ibu menantikan momen kaya gini menyatu lagi keluarga ibu meskipun tidak lengkap seutuhnya,hmm Arsya kamu gak usah bawa baju banyak yaah soalnya ibu udah beliin semua baju buat kamu" ujar ibu dengan semangat.

"Baik bu,," ucap Arsya canggung, gak canggung bagaimana karena udah sekitar 7 tahun ia tak pernah bertemu ibunya setelah perpisahan itu terjadi.

"Apa?!ibuuu" teriak Windry yang tiba-tiba melontarkan suaranya dengan wajah yang tetep kesal.

"Eeh apa toh? Teriak teriak gak jelas, kamu kan suka ibu beliin baju juga" sambil melirik ke anak perempuan satunya itu.

"Kalo gitu kami pamit dulu bu, Assalamualaikum,," sahut Dendra dengan mencium punggung tangan ibunya, yang kemudian diikuti oleh sang adik, Arsya.

"Iya, waalaikumsalam,hati-hati nak dijalannya!!"

"Baik bu ," mereka pun meninggalkan halaman dan bergegas keluar rumah.

Ketika mereka pergi dan melajukan motornya ,mereka berdua tak sadar ada seorang yang memperhatikannya dari kejauhan.

"Arsya?kok dia ada disini sih?"
.
.
.
.
.
.
Naah penasaran kan siapa seseorang yang melihatnya dari kejauhan?makanya jangan lupa pantengin terus cerita MeloDrama ini hehe, and don't forget to vote and comment yaa!

Ps: maaf banyak typo nya hehe

"Yang pastinya gw menerima kritik dan saran dari kalian semua"

MeloDrama [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang