30. Searching for something

2.5K 385 47
                                    

Warning! 18+

Kring~~~

Bel sekolah berbunyi, tanda istirahat telah berakhir. Siswa siswi berbondong-bondong untuk memasuki kelasnya masing-masing, duduk di kursi kelas dan menanti sang guru masuk.

Terkecuali tiga orang pria yang masih saja duduk santai di atas atap sekolah.

"Udah seminggu berlalu. Gue seneng Jiho udah bisa balik ke rumahnya." ucap Jaehyun.

"gue juga lega Rose ga sakit kepanjangan. Dia bisa sekolah lagi dan fokus buat ikut ujian kenaikkan kelas."

Jungkook tersenyum miring. "lo berdua beruntung. Sedangkan gue?"

Jaehyun menepuk pundak Jungkook sambil merangkulnya. "jangan nyerah. Cari dia sampe ketemu!"

Jungkook menghela napasnya dalam. "Di rumahnya, di sekolah, bahkan Mommy nya aja ngilang dari rumah sakit jiwa. Dia tuh kaya yang lenyap di makan bumi."

"Bukan nakut-nakutin ya, gue cuma khawatir terjadi sesuatu sama Lisa." seru June.

"Polisi bilang Lisa mau di bunuh sama Mommy nya. Bahkan Mommy nya bilang yang engga-engga." seru Jungkook lalu membuang napasnya dalam.

"Kalo Lisa ga sempet mensucikan tempat selama semalam itu gimana?" Tanya June dengan kening yang berkerut.

Semuanya diam mematung, tak ada yang berani bersua mengungkapkan pendapatnya. Jaehyun maupun June merasa beruntung karena gadis mereka selamat dan baik-baik saja. Tapi Jungkook?

Semua nya memang berawal dari Lisa dan Jungkook. Tetapi June ataupun Jaehyun tidak bisa menyalahkan siapapun. Karena mereka tahu, Lisa maupun Jungkook sedang kesulitan.

Karena mendengar bel berbunyi sepuluh menit yang lalu, mereka bertiga pun mulai turun dan berniat memasuki kelas.

Tetapi langkah Jungkook terhenti saat mendengar percakapan dua orang di depan ruang Lab.

"Lalisa Manoban kelas 11-D." ucap seorang guru pria.

"Kenapa?" tanya guru wanita di hadapannya.

"Ini surat pengunduran dirinya."

Guru wanita itu mendengus kesal, "Kenaikan kelas sebentar lagi, kenapa dia mengundurkan diri?"

Guru lelaki itu hanya menggedikan bahu.

Mendengar percakapan keduanya sontak membuat Jungkook melototkan matanya. Ia langsung menghampiri keduanya.

"Yang ngasiin surat ini siapa pak?" Tanya Jungkook langsung mengambil surat itu dari lengan sang guru.

"Kamu ga sopan banget! Saya lagi baca juga."

"Yang ngasiin nya Lisa sendiri bukan?"

"Oh iya kamu kan sekelas sama siswi ini yah."

"MANA ORANG YANG NGASIIN SURAT INI?" tanya Jungkook mulai menaikkan nada suaranya.

"KENAPA KAMU NYOLOT?" sang guru mulai kembali meneriakkinya.

Jungkook mendecih, mendelikkan kedua matanya jengah. Ia mulai berlari meninggalkan kedua guru itu. Ia tidak peduli dengan tatapan benci sang guru. Ia hanya fokus pada satu tujuan. Berharap gadis itu masih ada di sekitar sekolah.

"Tugas ga pernah ngerjain, sekolah banyak absen nya, kelakuan ga sopan. Siswa kaya gitu ga usah di naik kelaskan!" seru guru pria itu.

Guru wanita hanya menggelengkan kepalanya, "tapi otaknya agak lumayan pak. Dia cuma males aja, terus dia yatim piatu. Dia tinggal sendiri di rumahnya."

Another Sleepless Night ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang