21. Finding you

3.4K 568 33
                                    

Sret...

Goresan pisau Chaerin dapatkan saat berlari menuju kamarnya. Setelah Lisa mengatakan akan pergi menyelamatkan Jungkook di jembatan Edelweis, Chaerin bertarung dengan makhluk peliharaan nya sendiri.

Sayang sekali Chaerin bukan anak indigo seperti Lisa. Ia sama sekali tidak dapat melihat makhluk-makhluk itu. Tetapi wanita itu bisa merasakan kehadiran mereka dan tentu saja merasakan kemarahan mereka.

Seperti saat ini, Chaerin merasakan angin kencang menerjang tubuhnya. Suara bisikkan-bisikkan tangis ia dengar beberapa kali. Ia pun lekas mengajak para makhluk itu untuk bertarung.

Tanpa berpikir panjang ia mulai mengepal telapak tangan nya. "Perlihatkan diri kalian!"

Wusshhhh...

Tiba-tiba kursi makan bergerak sendiri mendekati Chaerin. Suasana hening seketika. Angin pun berhenti sejenak. Keheningan itu membuat jantung Chaerin berdegub kencang. Di tambah suara cekitan kursi tua itu membuat bulu kuduk Chaerin merinding.

Buk.

Tiba-tiba saja kursi itu melayang ke arahnya dan melukai kepala sebelah kanannya. Chaerin meringgis sakit.

"Sial! Dengar kalian semua! Aku dan suamiku adalah majikan kalian! Aku akan melawan ketakutanku. Karena ketakutan hanya akan membuat manusia lemah!"

Wushhhh...

Angin kembali bertiup kencang membuat surai panjang Chaerin terkibas. Wanita itu lalu berlari menuju kamarnya. Ia melototkan matanya saat melihat pisau-pisau dapur tengah melayang dan mengejarnya dari belakang.

Chaerin menelan ludahnya kasar, tapi ia juga berharap-harap cemas. Jika saja lelaki itu, Jungkook--- selamat, maka ia yang akan menjadi korban.

Sret...

Satu goresan ia dapatkan di perut mulusnya. Chaerin kembali meringgis. Ia memegang perutnya yang mengeluarkan darah kental agak hitam.

Dug.

Tiba-tiba terdengar pintu rumah yang terbuka. Chaerin lekas manatap dan mencoba berlari menghampiri pintu tersebut. Sedangkan pisau dapur berjumlah kurang lebih enam pisau dengan berbagai ukuran itu mengikutinya dari belakang.

"M...Mas!!!" Seru Chaerin saat melihat sang suami tengah berdiri tegap di balik pintu.

Ji Young menatap intens pisau-pisau itu. Lalu Ji Young mengeluarkan sebuah kantong kecil berwarna kuning. Ia meroceh isi kantong tersebut, di ambil lah beberapa biji-bijian di dalamnya.

Tap.

Ia memeluk tubuh Chaerin yang sudah mendekapnya. Lalu melempar biji-bijian itu pada pisau-pisau yang mengejar Chaerin.

Wush...

Hitungan detik kemudian pisau-pisau itu berjatuhan bersamaan dengan munculnya asap hitam pekat.

Ji Young dan Chaerin pun mulai batuk-batuk di buatnya.

"Mas!!! Hiks..." Tangis Chaerin semakin mempererat pelukannya pada Ji Young.

"Udah ga apa-apa sekarang." Seru Ji Young mengusap surai Chaerin.

-----

Ji Young memegang pisau dengan sangat erat, ia mengepalnya hingga meneteskan darah kental dari pergelangan tangannya.

"Giliran kamu!" Seru nya pada Chaerin.

Chaerin menggeleng, "gak mau! Perut aku aja udah sakit."

Ji Young menatap intens isterinya itu. "Ya kalo kamu mau selamet aja sih. Kalo mau mati ya udah!"

Chaerin mendengus kesal, tapi ia tidak mau menyia-nyiakan hidupnya saat ini. Ia pun menuruti kata suaminya itu dan meneteskan darahnya pada sebuah gelas.

Another Sleepless Night ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang