16. I'm so sorry

4K 606 20
                                    

"Aciyeeee malah enak-enakan pacaran di rumah sakit!"

Teriakkan June membuat Lisa dan Jungkook menatap asal suara itu.

"Lah ko kalian di sini?" Tanya Lisa terkejut melihat Rose dan Junhoe berada di ambang pintu ruang inap Jungkook.

June menghampiri keduanya sambil cengengesan. "Jadi udah official nih?"

Lisa dan Jungkook terdiam. Merasa bingung harus menjawab apa. Mengingat mereka tidak pernah meresmikan hubungan mereka. Semuanya terjadi begitu saja.

Terlebih perasaan Lisa semakin dalam. Jika ia bisa memilih, lebih baik ia saja yang terluka dari pada pria di hadapannya.

Orang bilang benci bisa jadi cinta. Lisa tidak pernah mempercayai hal itu. Satu tahun lamanya menjadi teman kelas Jungkook, ia lebih banyak berkata amit-amit dari pada bilang sayang.

Tapi semenjak ia melihat dan merasakan hal-hal aneh, Jungkook menjadi salah satu orang yang berharga baginya. Sialnya kini ia sangat menyayangi pria itu.

"Tadi lo nelepon June, kan? Makannya kita cepet-cepet ke sini."

Lisa menatap Jungkook yang mengkerutkan dahinya.

"Gue gak telepon lo June. Nelepon ambulan mah iya."

"Tuh kan Rose!" Ucap June kemudian.

"Aslinya tadi gue yang ngangkat kan June. Jungkook bilang..."

"Apa?" Tanya Lisa yang sudah penasaran karena Rose menggantung ucapannya.

"Sakit... Ingin bebas..."

Ketiga orang di hadapan Rose mengkerutkan dahinya seketika.

"G..gue ga bilang gitu Ros!" Balas Jungkook.

"Bentar Kuk, masih ada yang di ucapin."

Jungkook diam, Lisa melongo, sedangkan June hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Dia manggil ambulan, rumah sakit edelweis." Lanjut Rose.

"Dia?" Tanya Jungkook kemudian.

"Gue juga bingung sih, gue kira dia yang lo maksud tuh Lisa."

Jungkook menggeleng cepat, "Gue inget pas manggil ambulan. Tapi kalo manggil June, bukan gue."

"Sumpah yah ini bulu kuduk gue merinding Kuk, jangan-jangan yang bilang itu.... hantu?"

Dalam seketika lampu dalam ruangan rawat inap Jungkook mati.

"Aaarrggghhh..." Teriak Rose kemudian memeluk June.

Keempat remaja itupun menelan ludahnya kasar.

Beberapa saat kemudian lampu kembali menyala, lalu redup kembali, menyala lagi, kemudian kembali redup. Lima kali lamanya hal itu berulang. Membuat keempatnya saling menatap heran.

"Ga boleh ngomong sembarangan Rose." ucap Lisa kemudian bersamaan dengan nyalanya lampu di ruangan itu.

"Kayanya seudah manggil ambulan, gue kerasukan deh."

Semua orang menatap Jungkook.

"Gue liat makhluk halus di rumah Lisa, gue kaget terus nginjek pisau."

Lisa menatap sayu Jungkook,

"Ah, udahlah. Yang penting gue selamet." ucap Jungkook kemudian saat melihat mata Lisa yang berkaca-kaca. Jungkook tidak ingin Lisa menangis lagi.

"Pas tadi nanya ke suster, besok lo bisa pulang kalo kaki lo bisa di gerakkin." ucap June.

Jungkook memandang kakinya yang terluka. "Besok? Gue ga yakin, sekarang aja kaki gue susah gerak."

Another Sleepless Night ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang