Lalisa Manoban adalah wanita indigo. Ia tidak pernah tidur lelap setiap malam nya karena selalu terganggu sesuatu yang menakutkan saat dirinya terbangun.
Jeon Jungkook teman satu kelas Lisa tidak pernah menyangka ia akan masuk dalam kehidupan gelap...
"Hhhrrkkkhh...." Suara yang di keluarkan Jungkook membuat Rose dan June terdiam sejenak. Bola mata mereka hampir meloncat saat melihat kelakuan Jungkook.
Glek.
June menelan ludahnya kasar, seluruh tubuhnya bergetar hebat. Ia lalu menatap Rose yang tubuhnya sudah lebih dulu menggigil takut, mata Rose berkaca-kaca.
"Hhhrrkkhhh..." Suara Jungkook kembali.
Krek~~~
Jungkook langsung mengegadahkan kepalanya, membuahkan suara patahan tulang di lehernya. Ia lalu menatap kedua temannya dengan mata melotot.
"Nope!" Ucapnya dengan suara lembut seperti perempuan.
Seringaian kecil Jungkook tunggingkan, wajahnya pucat, mata nya menatap tajam kedua temannya.
Klik,
Rose lebih dulu membuka pintu mobil, tapi keningnya berkerut seketika saat pintu itu terkunci.
"Kenapa gak bisa di buka?"
June yang menyadari itu, mencoba membuka pintu nya. Tapi sayang usahanya sama nihilnya dengan Rose.
"Hihihihihi..." Suara tawa perempuan melengking keluar dari mulut Jungkook membuat June dan Rose semakin takut.
Tiba-tiba terdengar stater mobil menyala, June segera memegang kunci mobil yang masih menggantung di tempatnya.
Sesaat kemudian mobil berjalan sendiri.
"June!" Teriak Rose was-was.
"Kenapa bisa kaya gini?" Tanya June memutar balikan setir mobil sambil celengak celinguk heran karena ia tidak dapat mengendalikannya.
Air mata Rose pun mulai jatuh, seluruh tubuhnya menggigil. Sedangkan June yang sadar akan hal itu, segera memegang lengan Rose dan mengusapnya pelan.
Rose pun melirik pria itu. June memberikan senyuman tipisnya dengan tatapan sayu. Lalu June menggeleng kecil. Seakan memberitahu Rose agar tidak menangis dan menyerah begitu saja.
Perlakuan manis June malah membuahkan bulir air mata yang cukup banyak. Rose kembali menatap Jungkook yang sedang memandang lurus ke depan dengan mata yang melotot seakan-akan mengendalikan laju mobil mereka.
Glek.
Rose menelan salivanya kasar.
"K...Kuk, sadar Kuk. Jangan celakain gue sama Rosie." Bujuk June dengan suara gemetar.
"Kuk, gue emang bukan temen yang baik buat lo. Tapi selama ini gue ga pernah jahatin lo."
"Kuk, nyebut Kuk. Jangan sampe makhluk-makhluk itu kuasain lo!"
