Feel Grateful

252 33 2
                                    

"Even if I always sad, even if the tears don't stop, your world that I had a glimpse ofwiII be stuck in my heart deep down

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Even if I always sad, even if the tears don't stop, your world that I had a glimpse of
wiII be stuck in my heart deep down."

- 🔅 -

Umji membuka matanya perlahan. Cahaya langsung memenuhi indera penglihatannya, memberikan sensasi silau ke manik matanya. Umji mengerjapkan matanya beberapa kali dan berusaha mengumpulkan kesadarannya. Kepalanya langsung tertoleh ke samping untuk meneliti dimanakah dia berada sekarang. Matanya menangkap Yuju sedang duduk di sebelahnya sambil menatapnya dengan raut khawatir.

"syukurlah kamu udah bangun" perempuan itu menghela napas lega.

Umji berusaha mendudukkan dirinya. Melihat Umji yang kesulitan bangun, Yuju dengan sigap membantunya. Yuju meletakkan sebuah bantal untuk tempat bersandar Umji. Perempuan bersurai hitam itu masih merasa kepalanya berdenyut walaupun tidak sesakit tadi.

"kita pulang aja, yuk?" ajak Yuju.

Mendengar ajakan itu, Umji menyadari kalau dia masih di tempat yang paling ditakutinya itu. Umji menggeleng, "gimana sama Sowon dan yang lainnya?"

"mereka pasti nyusul nanti. Kita pulang ke rumahku aja"

Umji berpikir sejenak, "tapi gimana sama eommanya Sowon? Nggak mungkin kita pulang duluan, kan"

Yuju tersenyum tipis, "Sowon yang minta aku antar kamu pulang. Udah, nggak apa. Kami ngerti kok"

Umji menundukkan kepalanya dan menghela napas gusar, "maaf, ya"

Yuju memegangi bahu Umji dengan erat, "hey, nggak perlu minta maaf. Kami tahu kamu takut, nggak usah dipaksa. Kalau kamu pingsan lagi, gimana? Udah, ya. Sekarang kamu pulang sama aku, oke?"

Umji mengangguk pelan, "oke"

Yuju membantu Umji berdiri lalu merangkul perempuan itu untuk membantunya berjalan. Yuju sedikit terkejut kalau perempuan yang lebih muda beberapa bulan darinya itu lebih kurus dari biasanya.

"Umji, kamu sakit, ya?"

Umji menggeleng, "nggak kok. Kenapa?"

Yuju berusaha menepis pikiran negatif dari kepalanya, "nggak, cuma nanya. Baguslah kalau nggak sakit"

Dua perempuan cantik itu melangkah masuk ke sebuah bus. Umji menyenderkan kepalanya ke bahu Yuju dan berusaha menetralkan pikirannya. Sekitar beberapa menit kemudian mereka sudah sampai di halte yang ada di dekat rumah Yuju. Mereka berdua melangkah keluar. Yuju menggenggam tangan Umji dengan erat untuk memastikan kalau perempuan itu tidak akan ambruk lagi. Mereka berjalan perlahan menuju rumah Yuju.

Hey, Sun! [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang