♡Seven♡

1 0 0
                                    

Bel istirahat berbunyi.

Aku keluar kelas menuju perpustakaan, namun langkahku terhenti karena ada sebuah pengumuman di mading.

Saat aku lihat, ternyata lukisanku dipajang karena meraih nilai tertinggi. Aku senang sekali.

Lukisanku indah bukan? Akhirnya mimpiku tercapai.

Aku melanjutkan langkahku menuju perpustakaan. Aku merasakan ada yang memegang tanganku. Wadaw.. anak basket yang kemaren.

''Heh! Mau apa kamu?'' Tanyaku sinis.

''Ooh.. ini aku cuma mau menepati janji. Nih bukunya.'' Katanya sambil tersenyum

''Bisa tidak lepaskan dulu tanganku?'' Tanyaku.

''Ooh? Maaf." Ucapnya sambil melepaskan tanganku.

Aku menerima buku itu dan langsung pergi meninggalkan anak basket itu. Aku tidak tahu namanya, maka dari itu aku pergi.

''Tunggu.'' Katanya sedikit berteriak. ''Kenalin namaku Seok Ha.''

Aku membalikkan badanku dan menatapnya. ''Aku sudah tahu''

Aku langsung meninggalkannya. Sampai di perpustakaan. Aku duduk sambil membaca buku yang Seok Ha berikan tadi. Tiba-tiba ada orang yang duduk di depanku.

Aku tidak mempedulikannya, namun dia yang memulai pembicaraan.

''Buku apa itu?'' Tanyanya.

''Oh ini. Buku fanfiction.'' Jawabku tanpa menatapnya.

''Sepertinya aku belum pernah melihat buku itu di perpustakaan.''

''Ya. Ini dari Seok Ha''

''Seok Ha? Siapa dia?''

''Anak basket.''

Aku meliriknya sekilas, namun tiba-tiba saja aku terkejut.
''Ooh.. Han Woo? Itu kau?''

''Iya ini aku. Kenapa?''

''Kau beda dari biasanya. Sungguh. Kau hebat. Kau tampan sekali. Oh iya. Aku mau ke kantin'' ucapku. Aku menutup bukuku.

''Mau aku antar?'' Tawarnya.

Aku memang sedikit terkejut. Kali pertama ada seorang lelaki tampan yang mau mengantarku.

''Ah.. aku bisa sendiri. Haha. Aku bukan anak kecil lagi.'' Tolakku sopan.

''Ayo.'' Katanya. Ia langsung menutup bukunya, ia berjalan mendahuluiku.

Aku merasa tidak enak jika aku menolaknya. Maka aku mengikutinya. Sampai di kantin, mata para kaum hawa tertuju pada Han Woo.

Perasaanku aneh. Aku merasa senang ia sudah disukai orang lain, tapi di sisi lain, aku merasa cemburu.

Para gadis menghampiri Han Woo. Mereka menanyakan hal yang aneh pada Han Woo. Sementara aku hanya mematung.

Han Woo menoleh kepadaku. Aku hanya tersenyum, ya, dipaksakan.

Han Woo menghampiriku, dan menggenggam tanganku erat. Ia membawaku entah kemana.

''Ternyata jadi tampan itu tidak mudah ya?'' Ucap Han Woo padaku. Genggamannya sulit dilepas.

''Menjadi cantik pun tidak mudah. Kau lelaki, teman-teman lelakimu pun jarang ada yang iri akan ketampananmu. Sedangkan aku, aku tidak tahu aku cantik atau tidak. Aku hanya tidak ingin, orang lain menilai kita dari penampilan.'' Jawabku.

''Kau cantik. Percayalah.'' Kata  Han Woo.

''Itu menurutmu.'' Jawabku.

Genggaman itu masih erat.

''Maafkan aku.. yang telah membuatmu terpaksa menjadi pacarku.'' Sesalnya.

''Tidak apa-apa. Justru aku bisa membantumu menemukan jati dirimu. Kau banyak penggemar kan?''

''Tentu. Semua orang jadi baik.''

''Baguslah. Aku senang.''

''Kim Na Ra..'' panggilnya.

''Hmm?''

''Aku ingin kita pacaran. Tapi ini serius. Bukan karena perjanjian. Jujur aku menyukaimu dari awal. Dari pertama kau beradu mulut dengan pak satpam.''

Aku masih membeku. Tak tahu harus bilang apa. Perasaanku pun masih campur aduk.

''Aku tahu. Kau pasti menolakku. Karena aku bukan tipemu.''

Aku terpaksa membuka suaraku.

''Sebenarnya aku pun bingung akan perasaanku ini. Tapi saat malam aku selalu teringat dirimu. Aku pun tidak tahu kenapa. Saat kupejamkan mata bayanganmu selalu hadir.''

''Apa itu berarti kau menyukaiku juga?''

''Iya.'' Jawabku malu-malu.

Aku melihat ekspresinya yang senang. Kini wajah tampannya terhias senyuman. Ia hampir memelukku, namun aku berhasil menghadangnya.

''Tunggu! Kau lelaki. Mana pantas kau yang memelukku duluan.'' Ucapku memprotes.

''Lalu?'' Tanyanya.

Aku buru-buru mencium pipi kanannya dan langsung lari.

Sepertinya Han Woo senang. Dia seolah mengejarku. Kami bermain kejar-kejaran. Seperti anak kecil saja.

~♡~

''Maudy!'' Panggil Hyun Na.

''Han Woo merubah penampilannya. Kini ia semakin tampan.'' Ucap Hyun Na.

Maudy hanya menatap sinis. Lalu ia bertanya di mana Han Woo berada. Maudy berjalan mencari Han Woo untuk memastikan. Benar ternyata. Han Woo sedang bersama Na Ra.

Maudy langsung berjalan menghampiri mereka.

''Han Woo Annyeong.''sapa Maudy

Han Woo hanya menatap sekilas.

''Kamu kok mau temenan sama perempuan ber-softlens dan asal kamu tahu ya, muka dia itu dioperasi plastik.''

''Kalau mau ngehina, silahkan. Tidak berfaedah mendengarmu.'' Ucap Han Woo. Ia langsung menarik tangan Na Ra.

''Kamu siapanya Hyun Na?'' Teriak Maudy pada Han Woo.

''Kekasihnya.'' Jawaban dingin dan menusuk itu. Membuat Maudy marah.

Maudy benar-benar marah pada
Hyun Na. Beraninya Hun  Na telah melangkahinya.

~♡~

YOU AND ME (PART 1)[SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang