YOU AND ME (PART 1)[SELESAI]

♡eight♡

Maudy telah mempersiapkan jebakan untuk Na Ra saat ia datang nanti. Ia ingin menangkap Na Ra dan menguncinya di Gudang.

Semuanya sudah siap. Tinggal menunggu Na Ra datang.

Benar saja Na Ra datang. Ia melangkahkan kaki, tanpa sengaja, ia menginjak jebakan Maudy. Alhasil bajunya basah dan kotor.

Maudy dan kawan-kawannya keluar sambil tertawa puas.

Disaat mereka tertawa Han Woo datang. Memberi jaket pada Na Ra agar tidak kedinginan.

Maudy dan kawan-kawannya terkejut.

''Apa yang kalian lakukan?'' Tanya Han Woo.

Han Woo langsung merangkul Na Ra.

''Kalian g*la? Kalian hanya menilai orang dari penampilannya saja. Bukan dari dalam hatinya.''

''Aku sangat mencintaimu Han Woo. Jujur saja.'' Ucap Maudy.

Ucapannya membuat Han Woo muak.

''Lalu, kenapa kau masih sempat mengejekku di depan semua. Hanya dia yang membelaku saat itu.'' Ucap Han Woo sambil meninggalkan Maudy. Tangan Han Woo masih berada di bahu Na Ra.

''Ayo, kita ke ruang OSIS, disana ada cadangan seragam. Aku dan Han Woo mencari baju seragam cadangan, ternyata ada di lemari.

''Aku akan tunggu di luar. Cepatlah.'' Ucap Han Woo yang dibalas dengan anggukan.

Saat akan keluar pintu terkunci. Di samping pintu terdapat sticky notes yang bertuliskan bahwa pintu ini rusak, dan hanya bisa dibuka dari luar.

''Gawat.. bagaimana aku berganti baju?'' Tanyaku.

''Ganti pakaianmu di kolong meja. Aku tidak akan melihat." Katanya.

''Ok. Awas kalau kau mengintip.'' Ancamku.

Aku buru-buru masuk ke kolong meja dan mengganti pakaianku dengan cepat.

Tak sampai 10 detik aku selesai. Tiba-tiba ada beberapa anggota OSIS membuka pintunya.

Mereka sempat bertanya. Tapi aku dan Han Woo menjawab dengan santai.

Kami keluar dari ruang OSIS menuju taman.

Han Woo memegang tanganku erat.
''Aku berjanji aku akan melindungimu dan selalu ada di sampingku.'' Ucapnya menjanjikan.

Aku percaya padanya.

''Aku akan selalu ada di sisimu juga saat kau membutuhkanku.'' Ucapku.

~Tamat~

~♡~

Jangan melihat seseorang dari penampilan. Karena penampilan tidak bisa membohongi hati.

Author:
Deliana M.A