O5 : Thoughtful Love

1.5K 228 25
                                    

Ryujin menatap langit-langit kamar yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Gadis itu terbangun dari tidurnya dan menyadari dirinya berada di tempat yang asing.

Ryujin mengangkat kepalanya, membuka mata lebar-lebar dan melihat dirinya baru saja tertidur di kamar Chaeryeong. Gadis itu menoleh ke lantai kamar, melihat dua pasang seragam yang tentunya milik mereka berdua berserakan di lantai.

'Ah malam itu...'

Ryujin menolehkan pandangan ke sekitarnya, mencari keberadaan Chaeryeong di kamar itu namun nihil. Gadisnya tidak ada disana. Ryujin memungut pakaian miliknya, memakainya asal kemudian keluar dari kamar bernuansa merah muda itu.

Ryujin sadar dirinya sedang tidak berada dalam kisah romantis dimana ketika pagi hari tiba, sang kekasih berdiri di pantry membelakanginya, memasak sesuatu dan Ryujin dapat memeluknya dari belakang.

Ryujin menemukan keadaan dapur yang kosong pagi itu.

Gadis itu berjalan menuju ruang tengah, dimana ia akhirnya menemukan sosok Chaeryeong yang tengah duduk menghadap sebuah televisi yang menyala. Ryujin tahu Chaeryeong tidak benar-benar menonton serial yang ditanyangkan di hadapannya.

Gadisnya sedang melamun.

"Hey?"

Tidak ada jawaban.

"Selamat pagi?"

Chaeryeong menatapnya tanpa ekspresi, sementara Ryujin berjalan mendekati gadis itu dengan hati-hati kemudian duduk tepat di sebelahnya.

Ryujin menatap gadis yang hanya mengenakan kaos hitam kebesaran dengan gambar Star Wars di bagian depan. Gadis itu masih terfokus pada televisi di depannya, seperti menganggap kehadiran Ryujin hanyalah angin lalu.

"Chaeryeong... Maaf..."

"Untuk apa?" Chaeryeong tidak mengalihkan pandangannya sedikit pun.

"Yang semalam itu...."

"Tidak apa-apa."

Chaeryeong menghela napasnya, menatap Ryujin yang kini juga menatapnya. "Ryujin, kau tidak main-main kan?"

Ryujin mengerutkan alisnya, "Tentang apa?"

"Perkataanmu semalam."

Ryujin tersenyum, tanganya menggenggam tangan gadis itu dengan lembut. Ryujin menyadari bahwa gadisnya tengah mengkhawatirkan sesuatu karena tangan yang ia genggam terasa sedikit agak basah.

"Aku tidak main-main, percayalah."

Chaeryeong menggigit bibir bawahnya ragu sebelum Ryujin menariknya kedalam sebuah pelukan.

"Berjanjilah kau tidak akan pernah meninggalkan ku."

"Aku berjanji padamu, Lee Chaeryeong"
















....












Suara dentingan piring memenuhi atmosfer ruang makan yang sepi pagi itu. Lia dan Yeji duduk berhadapan, saling diam tanpa berani menatap satu sama lain.

Keduanya fokus pada sarapan mereka sementara Yeji berusaha mencuri pandang ke gadis di hadapannya berkali-kali.

Yeji menggenggam peralatan makannya erat-erat, tingkah lakunya pagi itu berhasil membuat gugup diri sendiri.

"Ponselmu berdering beberapa kali semalam," Yeji akhirnya memecah keheningan.

"Kau membukanya?"

August Rain ; itzy [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang