08

7 1 0
                                    

Sejak Ghenta berpamitan padanya, ia suka sekali melamun. Didalam bus ia melamun tak menghiraukan sekitarnya.

Oliv ingin bertanya, bagaimana status pacar pura puranya, tapi menurutnya ia akan memperburuk suasana.

Ia melirik kebelakang, ada Budi dan juga Chimmy sedang membuat konser dadakan. Sejak mereka bertemu dihotel, Chimmy memutuskan untuk sekolah di SMA yang sama seperti ketiga sahabatnya itu.

Sesekali ia melirik Alvin yang setia memejamkan matanya. Ia menoleh kearah jendela, hari cerah.

Hatinya sangat risau melihat sikap Alvin yang jauh lebih dingin, ia ingin bertanya kepadanya apa yang terjadi.

Ia membenarkan hatinya, kamu akan selama menjadi pengagum rahasia. Tidak apa apa, asalkan ia bisa melihat Alvin dan orang tersayangnya bahagia, ia akan senang.

Sementara Alvin sibuk memikirkan bagaimana hubungannya dengan Oliv, bagaimana juga ia bisa hidup tanpa sahabatnya, ia tak akan bisa menjahili temannya itu.

Alvin sibuk merangkai kata kata, dan menatap tajam orang orang yang sedang mengganggunya, ia dalam mode senggol bacok.

Sangat susah menyukai seseorang, andai saja ada Ghenta, ia pasti akan bertanya bagaimana caranya.

Ah, dia lupa kalau Ghenta selama ini menahan sakit saat dirinya bercerita tentang Oliv.

Cuaca mendadak mendung, seperti hatinya saat ini. Seolah olah, alam tahu bahwa ia sedang sakit hati.

"Manda, lo gak ikut kebelakang, ada Natasya juga lho," ucap Chimmy disamping Alvin, ia merasa hatinya memanas, Alvin langsung mengepalkan tangannya.

"Jangan gitu dong, ada yang cemburu lho." Budi selalu bisa membuat jengkel seseorang, ingin sekali ia menendang Budi sejauh mungkin.

"BERISIK LO PADA." Entah karena apa, Alvin memarahi Budi dan Chimmy, wajahnya terlihat menahan amarah. Semua orang yang ada dibus kaget melihat kejadian ini, pasalnya ia selalu membuat orang lain bahagia karena leluconnya, tapi ini membuat orang lain takut karena ucapannya.

Selang beberapa menit, amarahnya mulai mereda, ia kembali menyenderkan punggungnya kebelakang sambil menutup mukanya dengan topi.

Olivia yang melihat kejadian itu dan berharap semua berjalan sesuai biasanya, ia ingin Alvin kembali ceria lagi.

Ting

From Anaknya Suprijo

Lo bisa pindah kebelakang sebentar, gue mau ngomong sama Alvin.
[read]

Mungkin pembicaraan antar laki laki bisa membuat Alvin membaik, Olivia langsung berdiri dan berjalan kebelakang.

Kenapa pergi sih, gue masih bingung mah ngomong apa atau dia takut sama gue. Batin Alvin sambil mengintip dari balik topinya.

Tak lama ia mendengar suara yang membuatnya eneg, "woy pak Angga, kenapa lo?"

Budi datang dan langsung menggeser tempat Alvin hingga Alvin terpaksa duduk dikursi Oliv.

"Ganggu orang aja."

"Pms lo?"

"Bego lo, dikira gue cewek apa."

"Terus, lo kenapa? jangan bilang soal Ghenta," ucap Budi dengan penuh selidik.

Alvin membulatkan matanya, apa ia tahu bahwa selama ini Ghenta menyukai dirinya.

"Tenang, gue juga baru tau kalau Ghenta suka sama lo." Jika bukan karena tadi pagi Ghenta curhat ke Budi, mungkin ia tak akan pernah tau.

"Lo bisa baca pikiran gue, bapak supirjo jadi dukun?" Budi menimpuk Alvin dengan cemilan yang ia bawa.

"Kalau ngomong ngaco aja lo." Budi melempar keripik kentangnya ke arah Alvin.

***

"Gue gak tau harus gimana Nat, lo liat aja sendiri tadi."

Natasya bingung dengan curhatan temannya itu, percintaannya sangat rumit.

"Untung aja gue sama Budi gak gitu." Sontak Natasya langsung menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

Chimmy, Olivia, dan beberapa siswa lainnya kaget mendengar perkataan Natasya. Sungguh diluar dugaan, padahal jika mereka bertemu, pasti akan seperti Tom and Jerry.

"Nat, lo hutang cerita sama gue."

"Tentang apa sih, selama inikan gue selalu cerita."

Oliv sadar akan gerak gerik Natasya yang aneh, ia memicingkan matanya membuat Natasya terpojok.

Natasya menghela napas, " iya, gue pacaran sama Budi."

"Sejak kapan?"

"Sejak kita wisuda SMP, dia nembak gue dibelakang sekolah." Oliv tak tau harus bereaksi seperti apa.

Chimmy bersikap biasa seolah olah wajar mereka berpacaran, Chimmy tak tahu jika mereka bertemu pasti akan ada perang dunia.

"Kok lo bisa sih nherahasiain ini dari gue, segitu aja pertemanan kita ya." Oliv mendadak cemberut, bagaimana bisa sahabatnya menyembunyikan itu darinya.

Tak lama mereka mendengar suara yang sangat jelas. "BEBEK KESINI DONG, GAK KANGEN SAMA GUE"

Natasya mendadak canggung karena hubungan mereka sudah bukan lagi rahasia.

Olivia berjalan mendelati Budi dan mengucapkan, "lo, gue end"

Budi hanya berdiam ditempat tanpa berkedip, tiba tiba ada seseorang yang menepuk bahunya barulah ia sadar sekarang.

"T-tadi dia kenapa?" tanya Budi ke Natasya

Natasya mendekati Budi dan berbisik "Dia udah tau"

Tubuh Budi menegang, entah apa yang ada dipikiran Budi saat ini, hanya author yang tau.

"Bukan itu, dia udah tau kalau kita" Natasya tak melanjutkan perkataannya justru menatap Budi.

"Dia udah tau kalau kita pacaran" Budi menghela napas, keringat dinginnya sudah keluar.

"Dia masih belum tau kalau kita-"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 27, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang