Back Street

662 37 15
                                    

Belle masih setia menggendong fon sampai garis finish, disana sudah ada pang menanti mereka

"hoik,, kau tidak apa apa fon?" tanya pang khawatir melihat fon yang digendong

Belle menurunkan fon sesampainya difinish

"iya,, aku baik baik aja pang, sangat baik malahan" ucap fon tersenyum ke arah belle

"terus kenapa digendong?"

"e.. Itu.. Aku-"

"kamu sendirian pang? Mana sherli" potong belle mengalihkan

"itu dia pulang duluan, tadi mamanya telp" jelas pang

"ohh.. Baguslah" sahut fon

"kok bagus?" tanya belle polos

Kebangetan emang si belle ngga peka

"hoik kak belle fon itu benar bagus dia pulang dukuan kan, aku sebel liat dia manja manaja sama kakak, keliatan banget dia suka kakak"

"benarkah?" tanya belle

"ahh sudahlah ngga usah ngomongin dia, udah sore nih kak pulang yuk atau kalian mau cari makan dulu?" ucap pang yang memang sudah merasa lelah

"badanku lengket,, gimana kalau kita pulang aja? Biar makan dirumah aja?" pinta belle

"dirumahmu?" tanya fon dijawab anggukan belle

"iya fon, kamu ikut aja kerumah sekalian main bekum pernah kan?" tambah pang

"i-iya deh kalau gitu"

Fon pov

Aku sedikit gugup saat belle dan pang mengajakku kerumah mereka, ini adalah pertama kalinya aku mengu jubgi rumah belle, ya walaupun dulu aku dekat dengan belle tapi kami lebih sering menghabiskan waktu dirumahku ataupun diluar.

Tak butuh waktu lama, belle memasukan mobilnya kedalam gerbang suatu rumah yang cukup besar, jika dibandingkan rumahku tentulah lebih luas rumah belle.

"ayo fon kekamarku, kau bisa mandi setelahku?" ajak pang setelah kami masuk ke rumah

"fon mandi dikamarku aja, nunggu kamu bisa bisa keburu pingsan anak orang kelaparan" Ucap belle sebelum aku menjawab karena memang kebiasaan pang yang akan berjam jam untuk sekedar mandi

Akupun mengikuti belle ke kamarnya, sesampainya dikamar belle langsung merebahkan tubuhnya dikasur, dan memejamkan matanya

"fon, kau mandilah duluan, kau bisa pake bajuku ambil aja dilemari, aku ingin tidur sebentar" ucapnya sambil memejamkan matanya

Akupun menurutinya, tak butuh waktu lama sekitar 15 menit kemudian aku keluar kamar mandi dengan memakai kaos polos dan trening   milik belle

Kulihat belle masih terlelap dengan posisi yang sama, sepertinya dia memang sangat lelah, kudekati wajahnya terlihat sangat tenang dan manis, tanganku tetangkat merapihkan rambut yang menutupi sedikit wajahnya, pipinya begitu mulus, kuperhatikan intens wajahnya matanya, hidungnya dan bibir pink nya ohh aku sungguh merindukan bibir yang sempat membuatku candu itu, kuusap lembut bibir itu dengan ibu jariku,, bibit ini mungkinkah rasanya tetap sama? Kudekatkan wajahku perlahan

Chup~

Kucium bibirnya sekilas takut dia bangun, dan segera beranjak bermaksud mengeringkan rambutku, namun belum sempat aku beranjak tiba tiba dia menggenggam tanganku

"jangan melakukannya terus pergi begitu saja" ucapnya pelan kemudian membuka matanya, aku sangat kaget mungkinkah dia marah karena aku tanpa ijin menciumnya

Undername of Friends [ END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang