Concern

575 34 5
                                    

Seorang gadis duduk termenung dibalkon membiarkan dinginnya angin malam bercampur hujan menerpanya.
Kepalanya terangkat menatap gelapnya malam, tak terasa airmatanya lolos begitu saja mengingat kejadian satu minggu lalu yang menusuk hatinya.

Flashback

Plakkk..

Fon menyeringis memegang pipinya yang perih

"pang" ucap fonbelle terkejut akan kedatangan Pang yang langsung menampar Fon

"pang apa yang kau lakukan, kau tidak apa apa fon?" belle mengusap pipi Fon yang merah

"kak belle menjauh darinya!!" pang menarik tubuh belle menjauh dari fon

"fon kau itu sahabatku berani beraninya kau berbuat lancang pada kakakku apa kau tidak punya malu hah!?!" bentak Pang, Fon hanya mampu menunduk dengan berurai air mata

"Pang hentikan" Belle

"jangan membelanya kak! Kakak juga kenapa kaka diam aja digituin dia, bahkan kakak sering melihatnya bermesraan dengan jey kan?"

"kenapa diam saja jawab fon, apa kau ingin mempermainkan perasaan kakakku?kau tidak mendapat kepuasan dari pria lalu kau menjadikan kakaku pelampiasanmu begitu? aku baru tau kau serendah itu fon!!"

Plakkk...

" pang jaga batasanmu" pang memegang pipinya menatap belle tak percaya telah menampar pipinya

"ma.. Maaf kan aku pang, aku ngga sengaja" belle memeriksa pipi pang namun tangannya segera ditepis oleh pang

" kakak menampar ku hanya untuk membelanya!?! jadi benar dibelakangku kalian mempunyai hubungan" ucap pang tajam

"cih,,ternyata bodohnya aku tak menyadari semuanya, sadarlah kak siapa dirimu dan bagaimana kalau ayah sampai tau hal ini, jangan biarkan dia merusakmu!!"

"pang stop berhenti menyalahkan fon atau-"
Fon memegang lengan belle yang semakin emosi

"atau apa kak? Kau mau menampar ku lagi iya?!" ucap pang tak kalah emosi

" pang belle sudah berhentilah"ucap fon tulus

" terus saja kau berpura pura seperti ini fon, dengar aku tidak akan membiarkanmu merusak kakakku!! "ucap pang berlalu pergi

" pang.. tunggu "panggil belle namun tidak dihiraukan pang

Belle ingin segera mengejar pang namun dia juga tak bisa meninggalkan gadisnya

" kejarlah dia " ucap fon

" tapi "belle

" aku baik baik saja, percayalah"fon mengangguk tersenyum

"terimakasih" belle mencium kening fon sebelum kemudian pergi menyusul pang

Flashback end

Tok.. Tok.. Tok

"belle,, apa kau tidur sayang? "

Suara khas wanita paruh baya yang sangat dikenalnya menyadarkan belle dari lamunannya

Belle segera menghapus airmatanya dan bergegas berlari ke arah pintu

Clekk...

"nenek" ucap belle begitu mendapati neneknya didepan pintu dan segera memeluknya

"boleh nenek masuk?" tanya wanita itu yang tak lain adalah nenek belle, dijawab anggukan belle

Mereka kini duduk diranjang tempat tidur belle,wajah belle nampak sendu dengan matanya yang sembab, Nenek mengelus surai hitam belle dengan lembut

Undername of Friends [ END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang