M

22.8K 649 21
                                    

Tinggal menunggu beberapa bulan lagi Clara akan melahirkan anak yang dikandungnya saat ini, tentu saja Steve tidak sabar menunggu kehadirannya jagoan kecilnya tersebut.

Hari ini Steve tidak ke kantor karena dicegah oleh istrinya, sejak kemarin Clara menjadi sangat manja pada Steve sampai – sampai ia tak memperbolehkan Steve pergi bekerja, maklum hormon ibu hamil. Clara mengajak suaminya itu menonton film kartun, dan saat ini Steve sedang berbaring di paha Clara. Pastinya Steve bosan melihat film kartun seperti itu.

Steve menggerutu tidak jelas, hal itu membuat Clara kesal "Ihh... kak bisa diem ga sih! Lagi asik nih" Dengan demikian Steve diam dalam sekejap.

Karena bosan, Steve memiliki ide untuk menganggu istrinya tersebut. Steve menghadap keperut buncit Clara sambil mengelusnya "Lihat lah, Mama mu sedang mengacuhkan Papa seperti ini" Clara hanya melirik sinis melihat pembicaraan Steve dengan sang jabang bayi.

Bosan yang melanda Steve sudah terlalu banyak, akhirnya ia memutuskan untuk meninggalkan Clara dan masuk kedalam kamar. Melihat suaminya pergi, Clara mematikan TV-nya kemudian menyusul Steve.

Steve sudah berbaring di tempat tidur, kemudian Clara berbaring di sebelah Steve dan memeluknya dari belakang "Kak hadap sini dong!" Tetapi Steve tidak menanggapi perkataannya, Clara tau suaminya itu sedang merajuk.

Clara bangkit dari tempat tidur lalu berjalan ke arah wajah Steve, ia melihat suaminya itu sedang tertidur. Clara menciumi wajah Steve tanpa terlewat satupun, melihat kelakuan istrinya itu Steve tidak tinggal diam, ia menarik Clara lalu gantian mencium wajahnya seperti yang dilakukan istrinya barusan.

"Kamu kayak anak kecil deh, dikit – dikit ngambek" Ledek Clara setelah acara merajuk suaminya selesai. "Kamu sih! Katanya disuruh nemenin dirum..." Sebelum Steve menyelesaikan perkataannya, Clara menyelanya dengan cepat "Kak, tolong buatin Pancake dong. Laper banget nih" Clara memegangi perutnya yang buncit.

"Yaudah ayok!" Mereka berdua bergegas menuju dapur untuk memasak Pancake keinginan Clara.

_o0o_

Dengan cekatan Steve membuat bahan – bahan membuat Pancake, sedangkan Clara duduk di Minibar yang berada di dapur.

Tiba – tiba, Clara memegangi perutnya dan meringis kesakitan "Kak... perutku sakit banget! Aduuhhh tolong" Melihat istrinya merintih kesakitan, tentu saja Steve tidak tinggal diam.

"Astaga, kamu kenapa sayang?" Cairan putih mengalir di kaki Clara "Tuan... air ketubannya Non Clara sudah pecah. Sebentar lagi Non Clara akan melahirkan" Ujar Pembantu yang ikut menolong Clara.

Steve menyuruh sopirnya untuk cepat – cepat menyiapkan mobil.

Tidak butuh waktu yang lama, Steve berhasil membawa istrinya tersebut menuju Rumah Sakit

"Bagaimana Dok keadaan istri saya?" Ucap Steve, ia sangat khawatir dengan keadaan istrinya dan calon anaknya "Jangan khawatir Pak, istri anda akan segera melahirkan. Kita tinggal menunggu waktunya saja" Jelas sang Dokter, Steve pun mengangguk.

Keluarga Steve dan Clara sudah berkumpul di Rumah Sakit untuk memantau keadaan Clara. Sedangkan Steve menemani Clara di dalam "Kamu bertahan ya sayang, sebentar lagi jagoan kita akan lahir" Steve memberikan semangat pada istrinya itu, ia tau tidak mudah bagi Clara untuk melahirkan karena usianya yang masih dini.

Keringat bercucuran di dahi Clara "Kak sakitttt.... hiks hiks, sakittt kak" Steve mencium puncak kepala Clara untuk memberinya semangat "Aku tau, kamu pasti bisa sayang"

"Sudah saatnya untuk Ibu Clara melahirkan" Dokter menyiapkan alat – alat untuk persalinan Clara "Sampai hitungan ketiga tolong dorong ya Bu!" Lanjut sang dokter memberikan intuksi.

"Satuu... Duaa... Tigaa... Dorong!!!"

"Aaaaaaa....." Teriakan Clara menggema di seluruh ruangan

"Sekali lagi Bu! Satu... Duaa... Tiga... Dorong!"

'Oek oek oek oek' Akhrinya apa yang mereka tunggu – tunggu sudah lahir ke dunia

"Selamat Pak Steve, anak anda laki – laki. Lahir dengan sehat tanpa kekurangan apapun" Tangis bahagia menyelimuti Steve dan Clara, Steve memluk erat tubuh Clara sebagai ucapan terima kasihnya "Makasih sayang, kamu memberikan segalanya untukku"

_o0o_

Seua keluarga Steve dan Clara sudah berkumpul di Kamar Inap yang ditempati Clara saat ini, memang ia belum boleh pulang karena kondisinya masih sangat lemah.

"Kak Steve, Alexa pengen gendong dedek bayinya. Boleh ya?" Pinta adik perempuan Steve. Dengan tegas Steve menolaknya "Ngga boleh!!! Ntar jatuh, kamu mau ganti?" Wajah Alexa berubah menjadi kecewa. "Hahahaaaa... rasain lu, ga boleh kan sama Kak Steve" Ejek Axel, kembaran Alexa sekaligus adik laki – laki Steve.

"Ihh... apaan sih Xel!" Alexa meninju – ninju tubuh Axel karena dirinya jengkel degan kelakuan saudara kembarnya tersebut, walaupun mereka saudara kembar tetapi mereka tidak pernah akur sekalipun.

"Udah – udah jangan bertengkar trus! Kalian tau kan ini di Rumah Sakit" Bentak Papa Steve, otomatis dua saudara kembar itu diam dalam sekejap. Steve hanya menggelengkan kepalanya melihat perilaku adik – adiknya tersebut.

"Jadi kamu mau beri nama anak kamu apa?" Tanya Cristina, Mama Steve

"Leonardo William Xavier" Memang sebelumnya Steve dan Clara sudah menyiapkan nama untuk sang bayi

"Panggilannya?" Tanya Axel dan Alexa bersamaan

"Leo" Sahut Clara. Semuanya menyambut hangat kelahiran anak dari Steve dan Clara.

_o0o_

Steve dengan sabar menemani Clara yang masih berada di Rumah Sakit, ia meminta pihak Rumah Sakit untuk menyiapkan tempat tidur untuknya di dekat Clara.

Malam harinya suara bayi menggema di Kamar Rumah Sakit, tentu saja hal itu membuat tidur Steve terganggu. Steve bangkit kemudian melihat kondisi anaknya, dengan cepat Steve menenangkan anaknya. Tidak lama kemudian, Leo bisa diam dalam dekapan sang Papa "Nah gitu dong diem, ini baru jagoan Papa"

 Tidak lama kemudian, Leo bisa diam dalam dekapan sang Papa "Nah gitu dong diem, ini baru jagoan Papa"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sampai dini hari, Steve terus terjaga karena anaknya itu. Ia tak mau kalau anaknya menangis lagi dan mengganggu istirahat Clara.

"Kak, kok masih bangun sih?" Steve tidak mengetahui kalau Clara sudah terbangun "Loh kamu kok udah bangun, lanjut aja istirahatnya biar Leo aku yang jaga" Clara bersyukur karena memiliki suami yang sangat baik dan pengertian seperti Steve, kemudian ia melanjut tidurnya.

TO BE CONTINUED

P/s : Mari buang ego masing – masing. Jangan mau menang sendiri. Sebab, jika tak saling mengerti, aku tak yakin hubungan ini berjalan sampai nanti.

Young MommyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang