1 Minggu Kemudian
Setelah sekian lama akhirnya Clara diperbolehkan pulang, memang ia sangat jenuh saat berada di Rumah Sakit. Untung saja Steve selalu ada disana untuk menghibur Clara.
Steve memberikan Clara sebuah kejutan, yaitu sebuah kamar bayi yang sangat indah dan kamar tersebut mempunya pintu yang menghubungkan kamar tidur mereka. Kamar bayi tersebut sangat dominan dengan nuansa alam, banyak ornamen kayu di dalamnya.
"Ini dia kamar jagoan kita, bagaimana bagus ngga?" Tanpa menjawab pertanyaan tersebut, Clara berhambur ke dalam pelukan suaminya. Pelukan itu merupakan ungkapan perasaan bahagia atas apa yang diberikan Steve kepadanya.
"Makasih untuk segalanya Sayang, saat ini hidupku menjadi lengkap. Aku bersyukur bisa memilikimu" Steve mengecup puncak kepala istrinya.
"Aku sempat berfikir, kalau saja malam itu ngga terjadi apa – apa antara kita berdua. Mungkin ceritanya ngga akan kayak gini, iya kan?" Ucap Clara
_o0o_
Pukul 1 malam terdengar suara tangisan bayi, Clara yang mendengarnya langsung bergegas menuju kamar putranya. Ia segera menggendong dan menenangkan bayinya itu, tapi hal itu tidak membuat Leo tenang. Tangis Leo semakin menjadi – jadi meskipun Clara sudah berusaha memberikannya ASI.
"Tidurlah sayang! Emangnya kamu ngga lelah nangis terus kayak gini?" Clara mencoba berkomunikasi dengan anaknya tersebut, tentu saja hal itu sia – sia karena Leo belum bisa diajak berkomunikasi.
Melihat istrinya tak ada disampingnya, tentu saja Steve panik.
"Sayang, kamu dimana?"
"Sayang!" Tiba – tiba Clara menepuk bahu Steve dari belakang.
"Kamu dari mana aja?"
Clara menempelkan jari telunjuk ke mulutnya "Sssttt! Jangan keras –keras dong kalo ngomong. Leo baru tidur nih, dari tadi nangis trus"
"Jadi dari tadi kamu ngurusin Leo?" Clara mengangguk
Steve merangkul pundak Clara dan mencium puncak kepalanya "Yaudah sekarang kamu tidur, liat tuh mata kamu udah kayak panda" Clara memajukan mulutnya mendengar ucapan Steve
_o0o_
Pagi harinya Steve tidak mau kerja, karena ia ingin berlama – lama dengan putranya. Tapi pekerjaan di kantor sudah menumpuk karena Steve mengambil cuti yang cukup lama karena kehamilan Clara.
Clara sudah memperingati Steve untuk segera masuk kantor "Kak, kerjaan kamu itu terbengkalai. Kamu mendingan berangkat kerja deh hari ini!"
Steve memutar bola matanya "Kan aku udah bilang, itu masalah gampang. Yang penting sekarang aku mau main sama jagoan Papa ini" Steve menoel – noel pipi putranya itu.
"Terserah! Sini Leo ikut Mama aja!" Steve tak menduga kalau istrinya itu ngambek hanya karena dirinya tidak masuk kerja.
"Iya deh iya, aku janji besok masuk kerja" Clara kembali menunjukkan senyum lebarnya kepada suaminya itu "Nah gitu dong baru suami aku hehehe"
_o0o_
Saat ini Leo sedang bermain dengan Steve sedangkan Clara berkutat di dapur untuk menyiapkan makan siang "Kak Steve ... Kamu mau dimasakin apa?" Teriak Clara dari dapur
"Terserah kamu aja, semua yang kamu masak pasti aku makan"
"Idih gombal!"
"Emang bener kok, kan orang bilang masakan istri itu melebihi masakan manapun" Clara tak menjawab ucapan suaminya tersebut, ia melanjutkan acara memasaknya.
Clara memasakn sambil tersenyum sendiri, ia mengingat kejadian – kejadian yang terjadi antara dirinya dan Steve. Dirinya bersyukur memiliki seseorang seperti Steve yang sangat mencintainya dan menerima ia apa adanya.
"Ngapain non kok senyum senyum sendiri?" Ucapan pembantu yang berada di samping Clara membuat lamunannya buyar.
"Ngga papa Bi, Cuma inget masa – masa dulu waktu pertama kali aku ketemu sama Kak Steve" Pembantu tersebut hanya ber-ooh ria, mengerti apa yang dimaksud Clara.
Setelah sekitar 30 menit memasak, akhirnya makanannya pun jadi.
"Kak Steve makanannya udah siap nih!" Steve menghampiri Clara dimeja makan
"Sini biar aku yang gendong Leo, kau makan aja dulu!" Steve memberikan Leo kepada Mamanya itu.
Steve ingat kalau istrinya itu belum makan dari tadi "Clar, kamu makan gih, dari tadi kamu kan belum makan!"
"Kamu aja yang makan dulu, nanti Leo siapa yang jagain?" Steve pnya satu ide agar Clara bisa makan saat ini juga "Sini aku suapin, aaaaa...." Clara menerima suapan dari suaminya tersebut.
_o0o_
Sebelum besok Steve dipadatkan oleh kegiatan kantor, ia meminta Clara untuk menemaninya di taman belakang rumah. Mereka berdua duduk di gazebo sambil memandang matahari berwarna kemerahan. Tidak lama, Clara mendengar tangisan Leo dari dalam rumah. Akhirnya Clara membawa Leo duduk di gazebo bersama Steve.
Tanpa Clara sadari, ternyata Steve bersandar di pundaknya. "Sayang, kamu tau ngga... karunia terbesar yang diberikan Tuhan kepadaku itu siapa?" Dengan cepat Clara menjawab "Pastinya Leo kan" Steve tersenyum "Kurang tepat" Clara mengernyitkan dahinya bingung "Kamu dan Leo! Tanpa kalian mungkin aku ngga akan bisa bahagia seperti ini"
Steve memeluk Clara dan Leo bersamaan "i love you my life, you are my soul" Clara tersenyum lebar di dekapan Steve "I love you too, father of my child"
THE END
P/s : Sebab bersamamu, aku tak mau jatuh, aku mau cinta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Mommy
RomancePertemuan yang terjadi di waktu yang tidak tepat antara gadis SMA dan seorang Billionaire membuat suatu petaka untuk mereka. Mereka berusaha menerima satu sama lain walaupun keadaan tidak mendukung. Akankan mereka bisa hidup bahagia bersama?