1

438 58 2
                                    

"Han lo inget Bang Ajun nggak?" tanya Jeno di sela-sela makan siang kami.

"Kakak sepupu lo yang blasteran itu kan? Kenapa dia?" aku balas bertanya lagi sambil sibuk memotong bakso.

"Dia ngajakin gue ngeband"

"Bandnya dia lagi butuh tukang gulung kabel apa gimana?" Jelas aku bertanya seperti itu karena aku nggak pernah liat Jeno main alat musik kecuali pianika.

"Lo nggak tau ya gini-gini gue bisa main gitar" jawabnya dengan wajah yang menyebalkan.

"Kalo boong lo bayarin bakso gue ya. Lagian lo sejago apa sampe ditawarin ngeband?"

"Yang jelas menurut Bang Ajun gue layak buat gabung di bandnya. Kapan-kapan lo gue gitarin deh, kan lo demen banget tuh liat cowok main gitar"

Iya Jeno benar. Aku memang suka setiap kali ada cowok yang main gitar apalagi sambil nyanyi, karena itu mengingatkanku akan seseorang.

"Nggak jadi suka kalo lo yang main. Btw itu tawarannya Kak Ajun lo terima?"

"Iya kayaknya, menurut lo gimana Han?"

"Go Ahead. Selama itu bikin lo seneng gue iya aja. Tapi harus tanggung jawab Jen, jangan sampe nilai lo jadi anjlok"

"Siap komandan!" Jeno memberi salam hormat.

--

Hari sudah mulai petang tapi aku masih duduk di halte ditemani suara Ed Sheeran dari earphone. Kalau sudah begini aku mulai membayangkan keberadaan seorang pacar, dia pasti akan sukarela menjemputku. Jeno sendiri sudah pulang 10 menit yang lalu. Busnya datang lebih dulu dan aku paksa dia untuk naik bus itu, khawatir bus selanjutnya masih terlalu jauh dari halte tempat kami menunggu. Dia selalu bersikeras untuk menemaniku menunggu bus bahkan mengantarku pulang

"Nanti kalo ada yang gangguin lo gimana?"

Aku menolak karena aku yakin halte ini aman, tidak jauh dari halte terlihat pos keamanan dan menunggu bus sendirian terasa lebih menyenangkan untukku. Lagi pula Jeno tidak punya kewajiban untuk menemaniku atau mengantarku pulang, kami hanya teman.

--

Duduk di dekat jendela dengan pemandangan jalanan yang sedikit macet karena memang jam pulang kantor, rasanya seperti sebuah potongan klip video musik. Playlist yang memang ku atur acak mulai memainkan sebuah lagu. Suara vokalis Radiohead mulai terdengar dan pikiranku mulai terbang ke antah berantah.

"Kenapa sih mainin lagu itu terus?" tanyaku yang mulai bosan karena mendengarnya menyanyikan lagu Creep milik Radiohead seharian ini.

"Kenapa sih protes terus?" jawabnya lalu lanjut bernyanyi, namun kali ini nyanyiannya dibuat-buat, sepertinya dia sengaja membuatku kesal.

"BUT I'M A CREEEPP. I'M A WEIRDOOO"

--

Suara kernet bus mengembalikanku ke realita. Setelah turun dari bus aku masih harus berjalan sekitar 5-7 menit untuk sampai ke rumah. Di saat seperti ini, lagi-lagi aku membayangkan keberadaan seorang pacar, atau mungkin seorang kakak laki-laki.

Jika dan SeharusnyaWhere stories live. Discover now