Akhir-akhir ini aku merasakan seperti ada yang tidak beres dengan diriku. Rasanya aku seperti manusia tanpa perasaan yang hanya menggerakkan tubuhnya karena kebutuhan. Rasanya duniaku berubah menjadi abu-abu tanpa sebab yang jelas. Aku merasa perlu mengeluarkan racun itu, paling tidak lewat air mata.
Aku sudah mencoba menonton Grave of The Fireflies, namun aku tidak menangis. Lucu ketika mengingat aku bahkan menangis karena menonton film seperti Kungfu Panda.
Aku mendengarkan berulang kali playlist 'Music Box' yang dibuat seseorang untukku. Biasanya kudengarkan jika ingin tidur atau ingin menangis.
"Nih buat nemenin tidur"
Tidak berhasil menangis, aku mencoba hal lain. Aku menonton hampir semua live perform berbagai artis yang ada di laptopku. Aku juga menonton beberapa acara ragam yang biasanya membuatku tertawa sampai tidak bersuara. Tapi semua itu tetap tidak membantu.
Bagaimana aku mengendalikan ini di depan orang lain?
Tenang saja, meskipun tidak punya pengalaman di dunia teater, tapi aku pandai bermain peran. Bagi orang lain, aku tetap terlihat sama saja seperti biasanya.
Aku masih memutar otak mencari cara untuk mengembalikan diriku. Ah mungkin aku perlu short escape ke suatu tempat. Tidak perlu pergi ke tempat liburan sesungguhnya. Aku hanya perlu pergi ke toko buku, stasiun kereta, ataupun toko donat yang beraroma kopi.
--
Aku sudah mendapat ijin untuk pergi hari ini. Tidak sulit untuk itu, aku hanya perlu mengatakan 'ingin mencari buku' dan mereka akan melepasku.
Tujuanku hari ini adalah pergi ke stasiun terdekat dan naik kereta ke arah perpustakaan kota, setelahnya mungkin aku akan kembali naik kereta namun kali ini ke arah sebuah pasar.
Stasiun hari ini tidak begitu penuh. Keretaku sudah datang, tapi aku membiarkannya berangkat begitu saja. Sebentar, biarkan aku menghabiskan lagu ini sambil duduk di kursi yang ada di sepanjang peron dan memperhatikan orang-orang yang berada di stasiun.
Memperhatikan keadaan sekitar seperti ini selalu menyenangkan untukku. Dulu aku juga sering melakukan ini, mengamati orang-orang yang berlalu lalang di depanku, kemudian mengarang cerita tentang mereka.
Jika hasil karanganku itu kusimpan dalam otak. Lain lagi dengan seseorang yang biasanya menyuarakan skenario-skenario yang berhasil dia buat.
"Liat deh ibu itu. Bawaannya banyak. Pasti dia abis dari Tanah Abang terus mau pulang ke Bojong Gede"
"Arah jam 9. Dia pasti mahasiswa tingkat akhir, mukanya udah stress banget mikirin revisian. Ranselnya gede pasti isinya laptop sama kertas-kertas"
"Sebelah kanan ada bapak-bapak bawa plastik Holland. Kalo dari ukuran plastiknya kayaknya itu kue ulang tahun buat anaknya deh."
"Yang bergerombol rame banget itu pasti anak SMP mau ke Kota Tua buat bikin tugas sejarah, tapi kayaknya mereka salah jam deh, kalo jam segini mah museum udah tutup. Paling yang ada manusia batu di depan museum sama abang-abang yang nyewain sepeda."
Dia memang banyak bicara. Sedikit berkebalikan denganku. Tapi tak apa, aku suka mendengar semua ceritanya, aku suka menjadi pendengar yang baik.