14

100 13 0
                                    

Mark's POV

Gue baru sampe studio waktu Ajun bilang Jeno akan bawa temennya ke studio. Gue kira temennya Jeno cowok, tapi ternyata cewek dan dia keliatan pendiem.

Karena lagi break, gue iseng main bass dan kebetulan tempat duduk di sebelah temennya Jeno kosong. Dia lagi sibuk sama handphonenya dan gue sibuk sama bass di tangan gue sampe dia nyebutin judul lagu yang waktu itu gue mainin. Gue nggak pernah nyangka akan ketemu sama orang yang satu fandom sama gue.

--

Hari Minggu harusnya jadi waktu buat males-malesan. Gue yang lagi asik baca komik tiba-tiba disuruh mama buat jemput papa yang abis main tenis sama temen-temennya.

Setelah jemput papa gue kira kita bisa langsung pulang, tapi papa minta mampir dulu ke salah satu toko bahan bangunan, mau beli perkakas katanya.

Udah gue duga akhir bulan kayak gini kasirnya pasti bakal ngantri banget. Untung ada satu antrian yang lebih pendek. Tapi waktu gue mau masuk barisan, troli gue bentrok sama troli lain.

"Maaf mas- eh Kak Mark?" kata orang itu. Kayaknya gue pernah liat dia sebelumnya.

"Kamu yang temennya Jeno itu kan"

"Iya kak"

Nah kan bener, dia yang dibawa Jeno ke studio waktu itu.

"Kak kenalin ini temen kerja ayah, Pak David" kata bapak-bapak di samping dia yang ternyata adalah ayahnya.

"Kamu kenal sama Mark?" tanya papa.

"Dia temennya temen Mark pa" jawab gue.

Antrian udah mulai maju dan dua bapak-bapak di belakang gue masih asik ngobrol. Gue nggak tau mau ngomong apa jadi cuma dengerin mereka. Ah ternyata dia tinggal di blok sebelah.

--

Gue lagi pengen naik kereta jadi mobil gue tinggal di parkiran dan gue lanjut naik krl. Hari ini stasiun nggak terlalu rame, jadi sambil nunggu kereta dateng gue bisa duduk di bangku yang ada di peron.

Walaupun stasiun nggak terlalu rame tapi kereta kali ini agak penuh jadi gue memutuskan buat berdiri di deket pintu kereta yang kayaknya nggak bakal dibuka. Dan di sinilah gue ketemu lagi sama temennya Jeno.

"Eh kamu lagi" gue sapa dia.

"Ah iya.." dia nutup komik dan ngelepas earphonenya.

Gue mau nyapa dia dengan benar tapi sayangnya otak gue lemah buat nginget nama orang lain.

"Sorry, kita udah beberapa kali ketemu tapi saya lupa-"

"Aku temannya Jeno kak." Dia motong omongan gue.

Duh gue jadi nggak enak.

"No, i mean your name. I want to know that"

"Namaku Hani kak." Ok brain you better remember her name.

"Ok Hani i'll remember that. Anyway kayaknya di bangku peron tadi kita cuma di halangi satu orang nggak sih?"

Gue baru sadar baju yang dia pake sama kayak baju cewek yang duduk nggak jauh dari gue tadi.

"Iya kayaknya" jawabnya.

"Kamu dari Blok M? Beli buku?" Gue tanya begini soalnya dia bawa kresek item yang lumayan gede.

"Iya, kakak juga?" dia nanya balik.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 22, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Jika dan SeharusnyaWhere stories live. Discover now