4

134 36 0
                                    

"Abang-abang hari ini gue bawa temen gue namanya Hani, jangan dibikin nangis ya" kata Jeno begitu kami memasuki studio. Bisa kulihat ketiga temannya, termasuk Kak Ajun sudah disana.

"Ih apa si Jen" aku berbicara dengan suara rendah karena masih sibuk beradaptasi dengan suasana baru.

"Temen apa temen Jen?" yang paling tinggi menyeletuk.

"Baru gue bilang jangan dibikin nangis bang, temen kok"

"Han yang barusan nanya itu Bang Lucas, mulutnya emang agak rame, semoga lo nggak kaget" jeno memperkenalkan si tinggi tadi.

"Halo, gue Lucas, meskipun gue tinggi gede, lo jangan takut ya sama gue, gue bukan godzilla kok" katanya sabil memamerkan cengiran dan aku hanya bisa tersenyum.

"Yang itu Bang Mark" Jeno menunjuk pria berkacamata yang duduk di kursi drum.

Pria itu hanya tersenyum kecil sambil menganggukkan kepalanya.

"Kalo ini Bang Ajun lo udah tau kan ya"

"Iya hehe" jawabku

"Han lagi itu katanya Jeno mau nonton kita, kok gue nggak liat lo ya?" tanya Kak Ajun

"Ga jadi dateng ada acara keluarga" Jeno yang menjawab.

--

Setelah memainkan beberapa lagu, mereka beristirahat sejenak. Dari tadi yang ku lakukan hanya menonton mereka dan sesekali melihat ponselku, takut-takut orang tuaku menghubungi.

Seseorang duduk tak jauh dariku, ku kira Jeno, tapi Jeno sendiri duduk di dekat pintu yang cukup berjarak denganku. Ternyata Kak Mark yang duduk disampingku sambil memainkan bass.

"Dia bisa main bass juga?" tanyaku dalam hati.

Tadinya aku masih sibuk sendiri sampai akhirnya aku mendengar nada yang cukup familiar dari senar-senar bass tersebut.

"Everything i didn't say?" ku kira aku hanya bergumam, namun nyatanya aku bertanya dengan volume suara yang cukup bisa membuat Kak Mark berhenti memainkan bassnya dan menoleh ke arahku.

"Tau?" tanyanya lalu memainkan nada selanjutnya dari lagu tersebut.

"5SOS kan?" Aku meletakkan ponselku dan menaruh fokus padanya.

"Band favoritnya Hani tuh bang" Jeno menyahut.

"We are in the same fandom then" kulihat Kak Mark tersenyum.

Aku juga balas tersenyum. Rasanya sangat menyenangkan bertemu dengan orang yang memiliki preferensi yang sama dengan kita.
Aku tidak pernah bertemu dengan teman satu fandom sebelumnya. Jeno bukannya tidak suka 5SOS, tapi ia hanya mendengarkan lagu hits mereka, begitu pun dengan artis lainnya.

"Udah lama sukanya?" tanya Kak Mark.

"Baru 2013 sih, kakak sendiri?"

"Kebetulan dari pas Louis ngetweet soal mereka" fans senior rupanya.

"Konser kemarin nonton?" tanyanya lagi.

"Nggak, nggak ada temen kak" jawabku sambil tersenyum. "Kakak nonton?"

Dia tersenyum, "sayang banget kamu nggak nonton, rame loh"

Iya kak aku juga masih menyesal sampai sekarang.

"Bukannya gampang ya nyari temen konser gitu, lewat sosmed banyak kan? Biar pun nggak kenal tapi kayaknya bakal nyambung aja gak sih ngobrolnya karena kan suka hal yang sama?" akhirnya Kak Mark berbicara panjang lebar.

Jika saja semudah itu. Sayangnya aku terhalang ijin orang tua ku. Mereka tidak akan pernah membiarkanku menonton konser sendiri. Teman konser dari internet? Mereka tidak akan percaya itu.

Kadang aku berpikir, jika aku punya seseorang untuk menemaniku, apakah mereka akan mengijinkanku pergi ataupun melakukan hal-hal lain yang selama ini mereka larang karena tidak ada orang lain untuk menemaniku?

"Ayo lanjut lagi" kata Kak Ajun yang baru kembali entah dari mana.

Obrolanku dan Kak Mark pun terhenti. Meskipun singkat tapi entah mengapa aku sangat senang. Sudah lama aku tidak merasakan perasaan ini. Sudah lama sejak terakhir kali aku membicarakan tentang hal-hal yang kusuka dengan orang lain. Sudah lama sejak orang itu pergi.

Jika dan SeharusnyaWhere stories live. Discover now