-02-

5.4K 517 12
                                    

Makan siang hari itu terasa canggung setelah pertemuan kedua Jenni dan Jisoo di kafe bersama dengan pasangan mereka masing-masing. Keduanya saling makan dalam diam, sementara Jinyoung dan Kai terus saja mengobrol. Mereka seolah mengabaikan pasangan mereka masing-masing. Hingga Jinyounglah yang terlebih dulu menyadari keheningan di antara Jennie dan Jisoo.

"Kalian berdua kenapa sih?" Tanya Jinyoung pada Jennie dan Jisoo.

Jennie dan Jisoo tersentak. Keduanya kompak mengalihkan pandangannya pada Jinyoung dan menggeleng. Kai yang melihat ini hanya tersenyum. Dia tahu bahwa Jennie adalah seorang yang pemalu jika baru pertama kali bertemu dengan seseorang.

"Jadi bagaimana? Apakah kalian berdua sudah berkenalan?" Jinyoung melanjutkan pertanyaannya.

Jennie hanya mengangguk dan tersenyum tanpa menjawab apapun. Sementara Jisoo, dia hanya diam sembari menikmati suapan terakhir dari makan siangnya. Setelah itu, dia berdiri dari kursinya. Membuat Jinyoung dan Kai menatap bingung pada Jisoo.

"Aku pamit balik ke kantor duluan." Ucap Jisoo membuka langkahnya keluar dari kafe tersebut.

"Aku juga." Jennie juga ikut berdiri dan membuka langkahnya keluar dari kafe.

Sesampainya di luar kafe, ternyata Jisoo tidak langsung pergi, tapi dia menunggu Jennie. Jisoo tersenyum miring saat melihat Jennie melangkah keluar menghampiri mobilnya yang terparkir.

"Aku tidak menyangka bisa bertemu lagi dengan kau di tempat seperti ini." Jisoo membuka percakapannya dengan Jennie.

Langkah Jennie terhenti. Dia menatap sinis pada Jisoo, "Kau masih berani berbicara setelah apa yang kau perbuat tadi?"

Jisoo melangkah mendekati Jennie, "Tidak ada yang terluka. Dan aku menganggap semua ini selesai."

"Tidak," Jennie menggelengkan kepalanya, "Masalah ini tidak akan pernah selesai."

"Apalagi yang perlu kau tuntut?" Tanya Jisoo.

"Aku menuntut pertanggung jawabanmu, nona Jisoo." Jawab Jennie.

"Ha!" Jisoo memutar malas bola matanya, "Tidak ada yang perlu dipertanggung jawabkan dari kejadian tadi."

Setelah berkata demikian, Jisoo pun melangkah ke arah mobilnya. Jennie mendengus saat kembali mendengar deru mesin dari mobil Jisoo. Jennie juga masuk ke dalam mobilnya saat mobil Jisoo telah hilang dari pandangannya. Jennie menghidupkan mobilnya dan melajukan mobilnya meninggalkan kafe tersebut.

***

Jisoo menghela nafasnya saat dia menjatuhkan duduknya di kursi ruangannya. Pekerjaannya yang banyak ditambah masalah yang dibawa oleh Jennie membuat kepalanya mumet. Jennie terus menerus meminta pertanggung jawabannya meskipun tidak ada yang terluka diantara mereka.

"Jisoo-ya, boleh aku masuk?" Jisoo menatap orang tersebut dan menganggukkan kepalanya.

Wendy langsung masuk ke dalam ruangan Jisoo dan duduk di hadapannya. Keningnya berkerut saat dia melihat ekspresi berbeda dari wajah Jisoo.

"Kau kenapa?" Tanya Wendy.

"Aku tidak apa-apa. Hanya lagi banyak kerjaan saja." Jawab Jisoo.

"Kau yakin?"

Jisoo tersenyum tipis, "Wendy-ssi, kau kemari bukan mau mengajak aku mengobrol bukan?"

Wendy tersadar dan langsung menyerahkan sebuah dokumen di tangannya pada Jisoo. Jisoo menerima dokumen tersebut seraya membacanya. Kening Jisoo berkerut ketika dia membaca setengah dari isi dokumen tersebut.

Fallen into You(Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang