-07-

3.8K 413 6
                                    

Jisoo baru saja menginjakkan kakinya di rumah. Helaan nafas lelah lolos begitu saja dari mulutnya ketika menjatuhkan duduknya di sofa ruang tamu. Matanya terpejam seraya dia menyandarkan kepalanya di bantalan sofa.

"Perasaan itu--masih ada, Kim Jisoo."

Mata Jisoo seketika terbuka ketika kalimat itu kembali terngiang di ingatannya. Kalimat itu seolah tidak bisa dengan mudah terhapus dari ingatannya. Jennie, gadis itu perlahan kembali masuk ke dalam kehidupannya setelah dia memutuskan untuk meninggalkan Korea dan melanjutkan pendidikannya di Paris.

"Gadis itu bisa membuatku gila." Batinnya.

TRING!

Jisoo meraih ponselnya yang bergetar dan membaca pesan yang masuk ke dalam ponselnya. Senyum tersungging di wajah cantiknya ketika melihat nama sang pengirim pesan. Jinyoung, orang yang mengirimkan pesan padanya. Tanpa menunggu lama, Jisoo membuka pesan dari kekasihnya itu.

Entah kenapa senyum Jisoo langsung menghilang ketika dia membaca sekilas pesan dari Jinyoung yang memperlihatkan undangan pernikahan Kai dengan Jennie. Hatinya terasa sesak saat melihat nama gadis yang tercantum disana. Tapi, Jisoo berusaha menampiknya. Dia berusaha tidak peduli dengan pernikahan gadis ini.

Namun tak bisa dipungkiri. Hatinya kembali merasakan sakit saat dia menutup dan meletakkan kembali ponselnya ke dalam saku celananya. Sejenak, dia memikirkan ucapan Wendy padanya di mobil tadi. Tapi sekali lagi, Jisoo berusaha menampiknya. Dia beranjak dari sofa dan membuka langkahnya ke kamarnya.

***

"Dah, Oppa. Hati-hati di jalan." Ujar Jennie melambaikan tangannya pada Kai.

Mereka baru saja menyelesaikan urusan kartu undangan mereka. Jennie dan Kai memutuskan untuk membuat pesta pernikahan yang tidak begitu besar namun mewah. Dan mereka juga hanya mengundang rekan serta sanak saudara mereka. Tepat saat mobil Kai berlalu, Lisa pulang dengan dua bungkus makanan di tangannya.

Setelah memarkirkan sepedanya, Lisa pun menghampiri Jennie dan melemparkan senyumannya. Jennie membalas senyuman tersebut, lalu masuk ke dalam rumah disusul oleh Lisa. Tak lupa, Lisa menutup pintu rumahnya terlebih dahulu sebelum melangkah mendekat ke arah Jennie yang telah lebih dulu duduk di meja makan.

"Jal meokgessseumnida!" Ucap keduanya bersamaan sebelum menyantap makanan mereka.

Setelah itu, mereka pun mulai menyantap makanan mereka dengan nikmat. Mereka juga mengobrol di sela-sela makan mereka.

"Jadi bagaimana kau dengan Kai Oppa?" Tanya Lisa disela-sela kunyahannya.

Jennie menatap Lisa seraya menyendokkan satu suap nasi ke dalam mulutnya, "Apanya yang bagaimana?"

Lisa memutar malas bola matanya, "Kau ini pura-pura polos atau memang polos?"

Jennie terkekeh pelan. Tangannya meraih minuman disampingnya dan meminumnya seteguk.

"Besok, kami akan melangsungkan pernikahan kami." Ucap Jennie seraya meletakkan kembali minumannya ke meja.

Uhuk!

Lisa memukul pelan dadanya yang tiba-tiba merasa sesak karena tersedak. Dia meraih minumannya dan meminum seteguk. Setelah tenang, dia letakkan kembali minuman tersebut di meja dan menatap Jennie dengan tatapan bingung.

Fallen into You(Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang