Aisha terkesiap saat memasuki sebuah gerbang yang teramat megah, terlihat rumput-rumput yang menyegarkan mata serta kolam air mancur di tengah-tengan taman tersebut, istana siapakah ini.
Dia menaiki mobil yang berbeda dari yang menjemputnya paksa dirumah tadi, dan lagi dia pusing saat menaiki pesawat, yang jelas Ais tertidur pulas hingga saat dia memasuki pekarangan seluas 4x luas lapangan bola.
Pintu mobil terbuka, dan Aisha diminta turun oleh seorang pelayan yang terlihat mengenakan seragam berwarna krem.
Saat memasuki rumah tersebut dia kembali dibuat melongo takjub dan sebuah suara mengejutkan dirinya."lihatlah siapa yang datang dialah malaikat penolong ku" ucap zubair
Aisha melongo melihat siapa yang tengah menyambutnya, lelaki paruh baya yang kini mengenakan setelan jas mewah terlihat amat sangat berwibawa, ia bingung ingin berucap apa yang jelas dia diam seribu bahasa.
Di belakang pak zubair terlihat seorang wanita yang usianya akan menginjak kepala 5 tapi masih terlihat sangat cantik pak zubair mempersilahkan aisyah untuk duduk namun gadis itu mematung diam.
"Anggap saja ini rumahmu Ais, ah tentu pengacaraku telah menjelaskan semuanya kepadamu bukan?" Ucap pak Zubair lagi.
Aisha tetap diam mematung, dia teringat saat sang ayah berucap bahwa ia akan dijadikan istri kedua oleh pak Zubair, Ia berfikir bahwa wanita yang ada di belakang pak zubair adalah istrinya yang pertama. namun di sisi lain ia juga bingung karena biasanya istri pertama akan sangat membenci si calon istri kedua, tapi kenapa wanita itu malah tersenyum lebar ribuan tanda tanya menjajal di otak bisa.
"Ah kau yang bernama aisha terima kasih telah menyelamatkan nyawa suamiku aku sungguh tidak tahu kalau tiada engkau apa jadinya". ucap Zainaba sembari berhamburan meluk aisha.
Tentu ia bingung
"Kau usia berapa tahun, Nak?" Ucap zainaba lagi, kali ini pelukannya dilepas.
"Enn..enammbbelas" jawab Aisha terbata.
"Hey kenapa kau gugup? Aku tidak akan menggigit percayalah" zainaba mengerti kalau aisha kebingungan.
Aisyah tertunduk dia bingung ingin mengucapkan apa yang jelas dia ingin pulang menemui ayah dan kakak-kakaknya meski ia tahu bahwa dirinya telah dijual kepada pak zubair
"Bu aku telah dibeli oleh suamimu aku tak tahu apa yang akan ia lakukan padaku, ayahku dengan senang hati menyerahkan ku setelah ia diberi uang satu koper. ibuku telah meninggal dan kakak-kakak ku tiada yang memperdulikan ku seolah aku bener-bener sampah.. lalu akan kau jadikan apa aku di sini". Ucap aisha tanpa diduga.
Zainaba terkejut mendengar penuturan gadis di depannya jujur pertama kali melihatnya iya langsung jatuh hati, melihat tatapan mata teduh milik aisha dan tentu senyuman indah yang sebenarnya sarat akan luka. Jangan lupakan kulit aisha seputih susu dan selembut sutra dan belum pernah tersentuh oleh laki-laki manapun karena ia selalu mengenakan pakaian dan hijab yang panjang menjuntai.
Zainaba menoleh kepada Zubair meminta penjelasan terang saja Zubair berkata jatuh hati pada Aisha yang langsung disambut keterkejutan aisha dan zainaba."Istriku.. tak kau tangkap ucapanku kemarin bahwa aku telah jatuh hati kepada seorang gadis. oh bukan, bukan jatuh hati antara laki-laki ke perempuan, melainkan seorang ayah kepada putrinya. kamu jangan salah sangka kepadaku" terang Zubair yang disambut kelegaan istrinya.
"Lantas kau ingin menjadikan dia putri angkat mu? putri angkat kita?" Tanya Zainaba
"Aku ingin menjadikan dia menantu kita, menjadi Istrinya Roffal".terang Zubair.
"A-APPAAAA" Zainaba menganga.
KAMU SEDANG MEMBACA
ISTRIKU SAYANG, ISTRIKU MALANG
RomanceWARNING !!!!! CERITA INI BANYAK MENGGUNAKAN UNSUR KEKERASAN & 18+. BIJAKLAH DALAM MEMILIH BACAAN 😊. Tatapan sayu dan senyum yang menyiratkan luka, itulah Aisha.. gadis belia, berusia 16 tahun yg ditukar dengan uang 350 juta oleh Ayahnya sendiri. K...