7. INSIDEN KOPI

2.6K 51 3
                                    

ROFFAL POV

"Apa-apaan ini, ayah dan ibu mau menjodohkanku dengan gadis yang sama sekali tidak kukenal" batinku dalam hati waktu itu, kalau tidak karena ancaman ayah yang tidak akan menganggapku anak jika menolak aku sudah menolaknya mentah-mentah.

Bagaimana bisa Ayah beserta ibuku bisa jatuh hati  padanya, padahal jelas-jelas ia berasal dari keluarga yang tidak jelas, intinya asal-usulnya tak jelas.

Dan aku tidak akan mencintai wanita tidak jelas itu, sekalipun dia jadi istriku, mungkin menyiksanya sedikit bisa memberikan kepuasan untukku dan apalagi jikalau dia mengemis pada ayah untuk memulangkannya ke tempatnya berasal.

Hahahahahaa....

Lihatlah penampilannya begitu  Sok suci, memakai jilbab lebar? Gamis? Jelas-jelas irene cantik dengan pakaiannya yang terbuka menawan dan elegan tentunya.

Dan yaa.... wanita itu,  si Gadis Roti (begitu ku memanggilnya, bukankah cocok untuknya) telah SAH secara Agama dan Negara menjadi Istriku.

Waktu pernikahan kami kemarin, aku benar2 bagaikan boneka yang di jalankan oleh Ayah Ibuku. Dalam hatiku benar-benar dongkol.

Malam ini malam pertama untukku setelag menikahinya, menikahi si Gadis Roti.

Jikalau kata kebanyakan orang Malam Pertama adalah malam terindah yang tak akan terlupa, Hah semua itu tak berlaku untukku, catat yaaa semua itu tak berlaku untukku!!

Ku usir Gadis Roti itu dari kamarku, asal kalian tau saja, Ayah dan Ibuku begitu bahagia hingga memberikan kami rumah yang begitu mewah. Hah jelas Gadis Roti itu akan sangat bahagia. Dan aku telah menyiapkan gerbang Neraka untuknya.

Rasakan sajaaaa..

Seperti pagi ini aku telah mencercainya, terlihat dari kepalanya yang terus menunduk aku menebak dia menangis, hahahaha kemenangan memang ada padaku.

Ketika malam menyapa kulihat rumah yang tenang, aku langsung berfikir akan kemungkinan-kemungkinan membahagiakan. Ia kabur misalnya.

Sumringah hati ini, sungguh. Aku langsung menuju kamarku, mandi dan mengganti bajuku dengan piyama berwarna abu-abu dan lekas memejamkan mata.

sekitar pukul 2 dinihari aku terbangun, perutku begitu lapar dan haus juga mendera tenggorokanku, dengan malas aku turun ke bawah, ketika akan menuju dapur aku melewati kamar si Gadis Roti dan sialnya aku ingin membuka pintunya, langsung kuurungkan niatku itu dan lekas makan dengan mi instan yang jelas tidak ada sehat-sehatnya.

"Apa-apaan ini, apa dia benar-benar kabur sehingga tak ada makanan untukku tak ada sambutan ketika pulang, cih benar-benar gadis tak tau diri, memang syukur sih kalau dia lari tapi kalo nyatanya dia cuma tiduran-tiduran tak jelas, sungguh ayah dan ibu harus tau kelakuan menantu tak jelasnya ini" . Batin ku kesal sekali.

●●●

Dugaanku bahwa ia hanya malas-malasana ternyata benar kan, terlihat pagi ini dia menerima kiriman dari ibuku, dia buka dengan hati-hati di ruang keluarga.
Benar-benar mata duitan dia haha, lihat saja selepas ini dia pasti akan merongrong kekayaan ayah dan ibu dengan tatapan polos tapi munafiknya.

Tiba-tiba Iphone ku berdering dan terpampang nama ibuku disana, ku geser icon warna hijau dan lekas mengangkatnya.

"Pagi ibukuuu tercintaa". Ucapku yang segaja ku manis-maniskan

"Wah-wah ada apa ini dengan putra ibu, nampaknya tengah bahagia". Tanya suara di seberang sana

"Bahagia dong pagi-pagi di telfon sama ibuu". Sambungku

ISTRIKU SAYANG, ISTRIKU MALANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang