AISHA POVSemalam hujan mengguyur bumi, membasahi rumput dihalaman dan hatiku, kugerakkan tubuhku yang masih teramat sakit untuk lekas membuka jendela dan menyesap harum tanah basah diluar sana.
Alhamdulillah, Allah masih mengizinkanku bersyukur, masih mengizinkanku bernafas, masih mengizinkanku hidup di bumiNya ini. Lekas saja aku menunaikan Shubuh dan keluar kamar untuk membantu urusan dapur.
Aku tidak keberatan jika harus melakukan pekerjaan rumah seberat apapun itu, asal jangan sampai ada kekerasan karena itu tak hanya melukai fisik akan tetapi psikisku juga.
Semarah apapun, sejahat apapun perlakuan Mas Roffal kepadaku akan ku terima, aku akan selalu berlapang hati untuk ikhlas.
Tapi akhir2 ini lebam di tubuhku, memar di sudut bibirku, dan robeknya hatiku semakin bertambah dan menjadi-jadi, tidak apa-apa akan aku jalani itu.
Aku menyiapkan semangkuk sup untuk menemani paginya, meski selalu berujung penolakan dan cambukan, ku kokohkan tubuh dan hatiku untuk selalu ikhlas.
Jika sudah begini aku selalu menangis, meski kutahan dalam sesak dadaku.
*****
AUTHOR POV
Hari ini Mira datang meski dirinya tau sudah diberhentikan mendadak oleh Roffal, Mira datang sebagai teman sekaligus membawakan masakan untuk Aisha, entah kenapa akhir-akhir ini Mira banyak memikirkan Aisha dan lekas ingin bertandang ke sana.
Sedang disudut Rumah megah itu aisha terduduk dibalik pintu memegang sudut bibirnya yang mengalir darah dikarenakan tamparan Roffal, Andrew tak terlihat batang hidungnya sedangkan Aisha sendiri menolak untuk ditolong oleh para pelayan.
Ketika berkecamuk dengan rasa perih Aisha mendengar bel bergema dan lekas membuka pintu."NON AISSSSSSSSSSSS............" ucap Mira terkejut teramat sangat, senyum berkembang yang ia siapkan untuk Aisha memudar seketika, beruntung makanan yang ia bawa tidak dijatuhkan.
"NON KENAPAAAA???? SIAPA YANG TEGA BERLAKU BEGINI ???" cecar pertanyaan dari Mira menyelidik.
Aisha tak menjawab hanya tersenyum dan mempersilahkan Mira masuk untuk duduk di ruang tamu.
"Kamu jangan beritahu Tuan Zubair, aku tidak ingin ada pertengkaran antara Mas Roffal dan Ayahnya dikarenakan diriku". Ucap Aisha membuka percakapan.
"Tapi kenapa Non? Lihatlah kondisi anda!!! Anda kurus sekali, pipi dan mulut memar pula, orang macam apa yang tega menyakiti anda Non...". Balas Mira benar-benar sedih.
"Ini kesalahanku Mira, bagaimanapun perlakuan yang diberikan, akan aku terima dengan hati lapang, doakan saja aku kuat ya mir". Aisha mengembangkan senyum yg sebenarnya penguat untuk tegar dihadapan mira.
"Tapi Non, Tuan dan Nyonya harus tau kelakuan Anaknya, tindakan seperti ini sudah masuk kedalam ranah KDRT, anda sangat cantik, halus, lembut, tapi kenapa Tuan Roffal begitu kejam kepada Anda". Mata mira berkaca kaca ketika berbicara seperti ini.
Aisha menunduk dalam, menahan tangis agar tidak pecah, menahan Rindu kepada Ayah dan ibunya yang tiba-tiba menelusup, Rindu akan hangatnya pelukan Tuan zubair dan Nyonya Zainaba, Aisha bungkam.
"HEBAT YA KAMU AISHA !!!!!, SUAMIMU KERJA KAU MALAH ASIK MERUMPI DENGAN DIA". Ucap Andrew tiba2 mengagetkan Aisha
Aisha terkejut, Mira juga.
"AKU DENGAR KAU MENGGUNJING TUAN ROFFAL YA NYONYA AISHA YANG TERHORMATTTT" sindir Andrew dgn bentakan.
"APAKAH ITU ETIKA ISTRI JIKA SUAMINYA PERGI? OH KAU RUPANYA HARUS DIBERI PELAJARAN UNTUK KESALAHANMU INI". sambung Andrew
"Ini tidak seperti yang kamu kira pak," aisha benar2 gugup kali ini.
"Iya, saya teman non Ais tidak merasa menggunjing tuan Roffal" sambung Mira.
"Aku tidak ingin mendengar penjelasan apapun, lekaslah angkat kaki dari sini". Ucap andrew dingin
Andrew mengusir paksa mira dengan kasar.
BRAKKKKK !!!!
Andrew menghampiri aisha yang tengah ketakutan di kursi, lalu memegang puncak kepala Aisha dengan lembut yang entah aisha sendiri tidak tau artinya.
"Saya ingin meminta maaf atas perlakuan saya kepadamu". Ucap Andrew yg disambut kejut Aisha.
"Saya hanya buta terhadap harta, hingga tidak bisa melihat siapa yang saya siksa".
"Seorang adik yg seharusnya saya lindungi malah saya siksa dengan begitu keji".
"Maafkan saya Ais". Ucap andrew menunduk dalam.
Aisha terdiam, entah kenapa dia meneteskan Air Mata.
"Aku akan mencoba berbicara dengan Tuan Roffal untuk ini, untuk tidak lagi menyiksa kamu ". Sambung Andrew.
Aisha benar-benar bingung, entah harus bingung atau bersyukur.
"Aku sudah memaafkanmu dari dulu pak". Ucap Aisha lirih dan menunduk.
Andrew tak menyangka jika dengan semudah itu dia dimaafkan, bahkan jika orang lain berada di posisi Aisha mungkin akan dengan tidak sudi memberi maaf.
Makin berkecamuklah Andrew dengan dirinya sendiri, rasa bersalah pada Aisha semakin besar, dan sebisa mungkin dia harus menebus kesalahannya dengan membantu Aisha terlepas dari Neraka Roffal dan Irene.
Ada apa dengan Andrew??
*****
Aku mau minta maaf banget ceritnyaaa dikit. Kemarin author bikin 3 cerita malah ilang dong kannnnn. Wattpad jahat bangettt 😂.. terimakasih kalian sudah mau setia dengan cerita author. Kritik sarannya author tunggu bangetttt...Yang kasian sama Aisha yuk berpelukan, author juga kasian 😂😂😂
KAMU SEDANG MEMBACA
ISTRIKU SAYANG, ISTRIKU MALANG
RomanceWARNING !!!!! CERITA INI BANYAK MENGGUNAKAN UNSUR KEKERASAN & 18+. BIJAKLAH DALAM MEMILIH BACAAN 😊. Tatapan sayu dan senyum yang menyiratkan luka, itulah Aisha.. gadis belia, berusia 16 tahun yg ditukar dengan uang 350 juta oleh Ayahnya sendiri. K...