"udah diem aja"
"ydh gue ikutin lu aja"
"Tapi lu gak usah temenan atau berhubungan lh sm mereka"
"Siap bos"
Sementara itu Ryan dan yang laing pergi Entahlah apa yang sedang mereka lakukan
"Kita mau kemana yan?"tanya Fadil
"Lu gak liat apa,kita ni mau ke dukun"jawab Ryan kesal
"Mau ngapain,gue takut"
"Takut takut,potong aja tanduk lu"
"Eh jangan dong,ntar gw jadi Lucita Luna lagi:v"
"Udh ayo masuk"
***
"Misi mbah"kata Ryan
"Silahkan duduk nak,ada apa?"kata Mbah dukun
Mbah dukun ini sudah terkenal di karenakan dulu dia pernah nolong orang. Nama Mbah dukun ini adalah Mbah Parjo,dia sudah tua tapi masih saja ingin berkerja di dunia mistis seperti ini apa lagi dia sudah tua dan keluarga nya pun sangat khawatir kepadanya
"Ini Mbah saya mau minta tolong bisa gak kalo kutukan di kapak ini di buang dan di ganti sama yang lain"kata Ryan
"Maaf nak,tujuan kamu ingin mengganti kutukan nya apa ya?kalau kamu ingin membuang kutukan ini saya akan bantu tapi kalo mengganti kutukan itu untuk kejahatan maaf saya tidak bisa"Jelas Mbah Parjo
Di situ Fadil hanya diam dan mendengarkan percakapan antara Ryan dan Mbah Parjo
"Tidak kok Mbah,ini saya lakukan untuk kebaikan. Saya ingin menolong teman saya"kata Ryan berbohong
"Kalau begitu biar saya saja yang menolong teman kamu"tawar Mbah Parjo
"Oh tidak usah Mbah,saya bisa melakukan nya sendiri"
"Baiklah nak,kalian bisa kembali besok lagi"
"Ok Mbah,kita pamit ya. Assalamualaikum"kata Ryan dan Fadil
"Wa'alaikumusalam"jawab Mbah Parjo
Saat perjalanan pulang,belum jauh dari tempat Mbah Parjo kita semua liat Ryan dan Fadil keluar dari rumah Mbah Parjo
"Eh itu ngapain Ryan sama Fadil ke rumah Mbah Parjo"bisikku
"Yok kita tanya aja ke Mbah Parjonya lah"saran Dinda
Dan kita sepakat untuk mampir ke rumah Mbah Parjo
"Assalamualaikum"kata kita semua
"Wa'alaikumusalam"jawab Mbah Parjo
Gue kaget saat liat Mbah Parjo pegang kapak yang waktu itu melukai gue
"Din,itu kapak yang waktu itu melukai gue"bisikku lagi
"Lah yang be"kata-kata Dinda terpotong karena salsa bilang "heh,gak boleh bisik-bisik. Gak sopan tau"
"Eh iya maaf"kata kita berdua
"Wah udah jangan ribut nak,sini duduk dulu. Ada apa ya Dateng ke sini?"tanya Mbah Parjo
"Ini Mbah tadi apa bener Ryan sama Fadil ke rumah Mbah?"jelas syira
"Iya benar emang kenapa nak?"
Kita tidak habis pikir kenapa Ryan sama Fadil harus datang ke rumah Mbah Parjo.
Setelah sekian lama kita berbincang-bincang,akhirnya kita tau alasan mereka datang ke sini***
Mereka sudah sampai di kontrakan yg dimiliki salah seorang laki-laki yang kemungkinan sudah memasuki kepala 4
Saat kita lihat dari jendela yang sedikit terbuka kita melihat Ryan sedang memegang sebuah kalung
"Kalung ini ternyata Memang cocok jika aku pakaikan kepadanya"gumam Fadil
"Apa kau benar-benar ingin memberi kalung itu kepada kekasih mu"
Kita memicing melihat kalung itu,ternyata kalung itu adalah kalung Tata,iya Tata yang sekarang arwahnya bergentayangan karena dia masih sakit hati apa yang terlah di lakukan oleh Fadil
"Apa kau sudah mengganti kutukan di kapak itu?"tanya seorang laki-laki yang rambutnya sudah mulai memutih
"Iya pa,besok kita akan ambil kapak itu"kata Ryan
Pa?apa laki-laki itu papa Ryan,tidak mungkin. Setahuku papa Ryan adalah musuh bebuyutannya papa Tata
"Fadil,apakah kau ikhlas kalau kalung Tata di berikan kepada Ryan?kalau kau tidak mengiyakan kau akan terjebak di dalam kematian"jelas papa Ryan
"I-iya om,saya ikhlas kok dan lagian saya tidak mencintai Tata lagi"jawab Fadil sambil menunduk karena ia ketakutan
"Anak pintar,dan Ryan kau harus mencari korban lagi. Papa menginginkan seorang gadis remaja,dengar itu!"bentar papa Ryan dan langsung meninggalkan Fadil dan Ryan di ruangan itu
"Sebenarnya apa yang telah terjadi,kenapa masalah menjadi serumit ini?"batinku
Teman-temanku yang lain telah pergi dan tinggal lah aku seorang diri di sebuah rumah yang tampak jauh dari pemungkiman warga
Apa yang harus aku lakukan?apa aku harus lari ataukah aku tetap mencari informasi?aku bingung,sangat bingung sekarang ini aku mohon tuhan memberikan petunjuk kepadaku
***
Tak lama kemudian aku sudah memutuskan untuk tetap mencari informasi lebih lanjut,tetapi aku belum memberi tahu teman-teman ku karena handphone ku ada di saku Dinda
Saat ku lihat rumah itu isi di dalamnya tidak lah banyak tetapi banyak kamar-kamar di sini,aku bisa mencari informasi dengan lebih tenang tanpa harus ada rasa takut karena mereka semua telah pergi entah kemana
Di ruang tamu ini terdapat pajangan yang membuat semua orang merinding di buatnya. Ya itu adalah salah satu kepala seorang yang dipajang di sana
"Ini rumah atau museum sih"batinku
Aku terus berjalan mengelilingi rumah tersebut dan aku tidak sengaja menyenggol satu box
~brak
Box tersebut terbuka,box tersebut berisikan foto-foto lama
Tak lama kemudian terdengar suara wanita paruh baya
"Siapa di sana?apa tuan sudah pulang?"
Langsung saja aku berlari mencari jalan keluar agar tidak tertangkap
Saat aku terus berlari di halaman untuk menuju gerbang keluar kaki ku tersandung sebuah batang yang lumayan besar sehingga membuat kaki ku sedikit sakit"Siapa kau?kenapa kau datang kemari"kata wanita itu yang mulai terdengar jelas
Aku berusaha berlari dengan sekuat tenaga dan alhasil aku berhasil menemui pemungkiman warga
Tapi tiba-tiba
~bruk
Aku telah menabrak seorang laki-laki bertubuh tinggi dan rambutnya sudah mulai memutih karena usianya"Sialan"batinku
Hy😊
Apa kabar?gue harap baik ya dan bisa tetap membaca cerita gue walau jarang mali sekali update😅
Maaf yaBagi yang udah baca boleh di vote dan jangan lupa komen yak,mksh banget:')

KAMU SEDANG MEMBACA
Gudang Tua [HIAT]
HorrorDi dalam kehidupan seseorang pasti ada segala macam kesalahan,dan jadikan kesalahan itu sebagai awal dari sebuah kebenaran di dalam hidup *Maaf bahasa gak baku:)*