Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Layar hitam untuk satu detik.
Dua detik.
Tiga detik.
"Wassap line bibiem!" Terdengar suara sapaan yang familiar, namun layar tersebut masih tetap hitam. "Halo seyeng-seyeng, balik lagi sama aku, Lee Felix, one of two Aussie's Darlings—"
"Joey, cover kameranya belum kamu buka." Sebuah suara kalem menginterupsi ocehan tersebut.
Terdengar suara keresakan dan kemudian wajah beserta senyum lebar Felix muncul di layar. "Sori, kesalahan teknis. Kkeut!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Nah! Dear viewers, coba tebak aku di mana?" Felix menaikkan kameranya tinggi-tinggi hingga layar menampilkan keadaan di sekelilingnya. Banyak orang di sekeliling mereka, beberapa berjalan mondar-mandir atau duduk dan bermain ponsel. Chan sendiri nampak duduk di salah satu kursi, memainkan ponsel dengan airpod menyumpal telinga, hanya beberapa kali mengangkat kepala untuk melirik sekitar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.