Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Wassup lain bibiem! Lama nggak ketemu, ya. Kalian sehat-sehat?"
Video diawali dengan Chan yang tersenyum lebar berlatar belakang ruangan yang sepertinya kamarnya dan Felix.
"Jaman lagi nggak enak buat siapa aja, kalian tolong jaga kesehatan, ya? Mari berdoa bersama semoga kesulitan ini cepat berakhir dan kita bisa bangkit lagi."
"Jadi ini tengah malem. Sekitar jam... Satu." Kamera berpindah menyorot jam weker bergambar Tweety di atas nakas. "Felix udah tidur." Kali ini kamera menyorot gumpalan selimut dengan surai pirang keperakan yang mencuat ke mana-mana. Tangan Chan terulur untuk mengusak rambutnya perlahan. "Felix kalau lagi tidur udah kayak orang latihan mau mati."
Pemuda itu setidaknya menghabiskan sekitar sepuluh detik untuk menatap Felix dengan mata penuh afeksi sebelum kembali menoleh ke kamera. "Berhubung prank saya sebelumnya gagal, kali ini saya mau buat prank lagi yang katanya lagi ngetren di kalangan pasangan youtuber. Betul, Can't Stop Kissing My Boyfriend Prank."
Dia menoleh sekilas ke arah Felix. "Sebenarnya prank ini amat sangat nggak convenient karena kita di Jakarta lagi masa PSBB. Lebih lagi, kita berdua cowok, yang mana...ugh kalau ngelakuin prank ini di publik, kayaknya besoknya bakal langsung muncul di et areajulid, deh. Hehe."
"Jadi semuanya kita lakuin dari rumah aja, karantina semua pokoknya." Dia tertawa kecil. "Ah, liat rambut saya. Hasil eksperimen Felix. Katanya ganteng, kayak Sukhwan di Reawaken Man." Dia mengendikkan bahu. "Sampai sekarang saya nggak tau yang mana orangnya."
"Jadi kenapa saya ngerekam ini tengah malem? Hm... Karena besok pagi Felix punya rencana untuk buat vlog yang menceritakan soal rutinitas harian kami di rumah selama masa PSBB. Tapi di tengah jalan bakal saya ganggu sama... prank ini. Tapi tenang aja, bakal tetep PG kok."
Chan berhenti sebentar, mengernyitkan kening seakan mengingat-ingat. "Cium pipi termasuk PG nggak ya kalau di Indonesia? Waduh. Please komen kalau ratingnya agak terlalu dewasa, ya. Kasih tau dengan baik, yang kasar nanti saya block, lho. Hehe bercanda."
