***
Minggu pagi ini suasananya terasa begitu sejuk, dengan di temani suara-suara kicauan burung yang sedang singgah di pepohonan sekitaran komplek perumahan ini.
Jam sudah menunjukkan pukul 08.00. Di kediaman keluarga Anderson pagi ini, lebih tepatnya di lantai satu. Suasanya terlihat cukup ramai dengan para pekerja yang sedang sibuk dengan tugas mereka masing-masing. Begitu pula dengan Maria sang nyonya di rumah ini yang turut ikut membantu Bi Nur di dapur. Memasak sarapan untuk mereka pagi ini.
Berbeda dengan suasana di lantai dua, yang terasa begitu sepi dan juga sunyi karena sang tuan rumah Nathan dan Edgar masih terlelap di kamar mereka masing-masing. Begitu pula dengan Deisya yang masih saja tertidur pulas di atas tempat tidurnya. Dengan selimut tebal yang menutupi tubuhnya hingga sebatas pinggang.
Beberapa menit kemudian. Kepulasannya itu terusik karena suara notif pesan masuk, yang terus saja berbunyi sejak tadi. Sepertinya, semalam Deisya lupa untuk mensilen ponselnya. Mau tidak mau, ia terpaksa bangun dari tidur pulasnya dan langsung membuka notif pesan itu.
Four angels.
Adelicia Westie: Woy!
Adelicia Westie: Pada ke mana nih? Sepi banget.
Adelicia Westie: Cewek.
Thalia Yoselyn: Apaan? Gue di sini.
Chelsy Jennifer K: Apaan si Del? Gue di sini.
Adel Westie: Bosen nih, Jalan yuk.
Deisya Grethania A: Ayo, mau ke mana?
Chelsy Jennifer K: Ayo, ke mana? (2)
Thalia Yoselyn: Ayo, ke mana? (3)
Adel Westie: Ke mall bagaimana? Kita nonton, shopping.
Thalia Yoselyn: Boleh, jam berapa?
Chelsy Jennifer K: What time is it ?
Deisya Grethania A: A que hora ?
Adel Westie: Jam 10 kita kumpul di rumah Deisya, sekalian numpang sarapan.
Deisya Grethania A: Loh kenapa jadi di rumah gue? Segala numpang sarapan lagi lo.
Adel Westie: Satu arah Dei, supaya gampang.
Deisya Grethania A: Terserah lo deh.
Adel Westie: Gitu kek dari tadi.
Adelicia Westie: Kalau begitu gue mau siap-siap dulu deh.
Thalia Yoselyn: Oke, gue juga.
Chelsy Jennifer K: Oke, gue juga mau ikut siap-siap.
Deisya Grethania A: Oke, gue juga mau siap-siap.
Hari ini Deisya berencana akan pergi ke sebuah mall bersama dengan ketiga temannya. Iya juga sebenarnya merasa sangat bosan di rumah. Maka dari itu ia menyetujui ajakan Adel yang mengajaknya untuk pergi ke mall. Ia turun dari tempat tidurnya, berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Saat semuanya sudah di rasa rapi, ia segera bergegas untuk turun ke lantai bawah.
"Kamu ingin pergi ke mana sayang?" tanya Maria kepada Deisya yang baru saja mendudukkan tubuhnya di kursi meja makan.
"Ingin pergi ke mall Ma. Barsama Thalia, Adel, sama Chelsy."
"Ya sudah, Mama ingin membangunkan Papah dan Kak Edgar dulu," pamitnya. Yang langsung di balas dengan anggukan oleh Deisya.
"Selamat pagi Bi," sapa Adel mewakili ketiga temannya. Saat Bi Nur sudah membukakan pintu untuk mereka bertiga.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect CEO (Sudah Terbit)
RomanceRank🏅 #1meriage Dijodohkan dengan seorang CEO muda berusia 23 tahun, yang memiliki sifat dingin, tegas, irit bicara dan selalu menampilkan wajah datarnya. Tidak pernah sekali pun terbayang kalimat itu di benak seorang Deisya Grethania Anderson. Rem...