Part 4

51.3K 1.9K 31
                                    


Happy Reading

Sesuai janjinya tadi di sebrang telpon akhirnya Rima bertemu dengan temanya itu di kafe dekat kampusnya.

"Haii udah lama nunggu?" Tanya orang tersebut kepada Rima. Lalu duduk di hadapan Rima.

"Nggak aku baru sekitar 5 menitan sampai disini," kata Rima.

Kemudian Rima menatap temanya yang datang sendirian. Kemana wanita yang selalu bersama dengan Aisyah tersebut.

"Teman kamu yang bercadar itu mana?" Tanya Rima.

"Maksud kamu Tisa?"

"Iya, aku selalu lupa dengan namanya. Tisa kemana? Tumben gak sama kamu, bisanya ngintilin kamu terus," kata Rima.

"Dia sedang pergi ke perpustakaan, sebentar lagi dia juga akan nyusul kesini, tumben kamu nyari dia?" Kata Asiyah.

"Nggak juga sih, aku cuman heran aja sama dia," kata Rima.

Aisyah mengacungkan tangannya itu guna memanggil pelayan yang ada di kafe itu.

"Mbak saya pesen es jeruknya satu yah," kata Aisyah kepada seorang pelayan.

"Iya di tunggu sebentar yah mbak," kata seorang pelayan itu.

Tak lama pesan itu datang bersamaan dengan seorang perempuan yang bercadar.

Tisa yang memang akan menghampiri temannya dan dari arah berlawanan seorang pelayan sedang mengantarkan es jeruk pesenan Asiyah.

Duk.

"Eh maaf Mbak tidak sengaja," kata seorang pelayan yang tidak sengaja menumpahkan minumnya kepada Tisa.

"Eh tidak apa-apa," kata Tisa.

Kemudian seorang pelayan itu meminta maaf kepada Asiyah karena pesanmya itu tumpah dan palayan itu mengambilkan kembali minuman untuk Aisyah.

"Kamu Tisa yah?" Kata Rima.

"Iya," jawab Tisa,

Tisa tidak menya balik siapa wanita di hadapannya itu karena semua orang telah mengenal wanita yang ada di hadapanya itu. Dia adalah Rima yang menjadi idola kampus, wajahnya yang cantik bagaikan artis dengan make balutan meke up  yang tidak terlalu tebal membuat dia dikagumi pada kaum Adam.

"Bicara sedikit sopan. Dia lebih tua dari kita tiga tahun," kata Aisyah memperingati Rima karena dia tau Rima itu orangnya ceplas-ceplos.  

"Oh yah?" Kata Rima sedikit tidak percaya. "Tapi kok tidak terlihat tua, apa karena dia memakai cadar?"

Aisyah menyenggol kaki Rima mengingatkan.

"Apa sih Aisyah," kata Rima.

Sedangkan Tisa hanya menatap heran kedua teman lama itu. Iya Tisa tau kalau Rima adalah teman SMA Aisyah dulu karena Aisyah pernah menceritakannya. Tapi semenjak Aisyah dan Rima kuliah dan beda fakultas jadi mereka agak jauh dan sedikit renggang tidak sedekat dulu saat mereka sama-sama duduk di bangku SMA.

Rima menatap Tisa.

"Yaudah kalau begitu aku panggil kamu kakak aja yah," kata Rima.

Sedang Tisa hanya mengangukan saja.

"Aku juga memangilnya pakai nama, kenapa kamu memangilnya Kaka?" kata Asiyah.

"Kamu tadi yang bilang kalau harus bicara sopan dengan yang lebih tua, ya aku memangnya kakak biar lebih sopan, emangnya ada yang salah." kata Rima.

Kemudian mata Rima menatap Tisa, "Kak Tisa gak keberatan'kan kalau aku memangilmu kakak?" Tanya Rima kepada Tisa.

Sedangkan Tisa hanya mengganguk saja sebagai tanda setuju dengan dipanggil kakak oleh Rima.

Bertemu Denganmu Dalam Hijrah (Pre-order)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang