Part 5

50.1K 1.9K 28
                                    


Kadang aku lelah dengan semuanya..
Tapi aku teringat kalau masih banyak yang harus aku perbaiki sebelum semuanya terlambat.

___________________________________

Happy Reading.

Tisa mengajak Rima untuk berwudhu, Rima melakukan apa yang Tisa lakukan mulai dari membasuh mukanya mencuci tangannya hingga semua yang Tisa lakukan.

Kemudian Tisa kembali memaki niqabnya dan memakai cadarnya.

"Wajah kakak cantik, kenapa harus pakai cadar?" Tanya Rima.

"Karena kecantikan seseorang itu tidak bisa di nilai dari penampilan saja, terkadang wajah bisa saja menjadi awal nafsu dari seorang laki-laki," kata Tisa.

Entah mengapa jawaban dari Tisa sedikit menciut hati Rima. Apa yang dikatakan oleh Tisa ada benarnya juga. Lalu kanapa dirinya belum bisa seperti Tisa?.

"Apa kamu sudah lupa juga dengan bacaan sholat nya Rima?" Tanya Tisa.

"Aku hanya ingat surah Al-fatihah saja, yang lainya saya sudah sedikit lupa," kata Rima.

Tisa mengangukan kepalanya, itu artinya Tisa harus mengajarkan Rima dari awal. Kemudian dengan telaten Tisa mengajarkan Rima sholat.

Hingga selesai Rima mengucapkan terimakasih kepada Tisa karena telah mengajarkan ya sholat. "Makasih yah kak udah ngajarin aku untuk sholat," kata Rima.

"Iya sama-sama," kata Tisa tersenyum dibalik cadar yang di pakainya.

"Kak Tisa kalau boleh, apa kakak bisa ngajarin aku untuk ngaji juga? Sepertinya aku sudah lupa," kata Rima sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal, sejujurnya dia malu untuk mengatakan itu kepada Tisa.

Rima sudah lupa dengan bacaan Al-qur'an, karena sudah lama sekali dia sudah tidak membaca Al-qur'an, terkahir kali dia baca itu saat usianya masih 7 tahun dan sekarang dia sudah lupa.

"Mau kapan?" Tanya Tisa.

"Terserah kakak, kalau kak Tisa sedang tidak sibuk saja hari kapan," kata Rima.

"Yasudah kalau begitu hari Sabtu dan Ahad, apa kamu tidak sibuk di hari itu?" Tanya Tisa.

"Insya Allah bisa kak, kalau begitu Kak Tisa datang kerumah aku yah, ini alamatnya," kata Rima sambil memberikan kartu Namanya kepada Tisa.

Tisa menerimanya dan membaca kartu nama tersebut. Dan dia memasukan nomor WA Rima kedalam ponselnya.

"Nomornya sudah aku simpan," kata Tisa lalu memasukkan kartu nama Tisa kedalam tasnya. 

"Okeh, kalau begitu aku antar kakak pulang sekarang," kata Rima lalu mereka memasuki mobil.

"Rumah kak Tiasa di mana?" Kata Rima yang sedang menyetir mobil. Dia tidak tau dimana rumah Tisa. 

"Di komplek F," jawab Tisa.

Hingga mereka sampai di rumah Tisa dan Rima pamit kepada Tisa.
"Kamu tidak mampir dulu Rima?" Tawar Tisa.

"Tidak kak, terimakasih, takut keburu sore," kata Rima lalu pergi dari halaman rumah Tisa.

Kemudian Tisa memasuki Rumahnya. "Assalamualaikum," kata Tisa.

"Waalaikumussalam," jawab orang rumah.

"Mamah," kata Tisa sambil menyalami tangan ibunya itu.

"Kamu kok tumben pulangnya agak sore," tanya Ibunya Tisa yang bernama Rumisa.

"Iya mah tadi aku abis ketemuan dia kafe sama Asiyah dan juga Rima," kata Tisa.

"Rima yang mana? Kok kamu gak pernah cerita sama mamah kalau punya teman namanya Rima, setahu mamah teman kamu hanya Asiyah saja," kata Rumisa.

Bertemu Denganmu Dalam Hijrah (Pre-order)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang