Part 7

46K 1.7K 50
                                    


Happy Reading

.
.
.
.

Tisa bersama Aisyah saat ini sedang makan bersama di sebuah kantin kampus itu.

"Kamu beneran ngajarin Rima ngaji? Wih sebuah keajaiban sekali yah biasanya anak itu kalau aku ajak sholat juga gak mau,"

"Kamu tuh jangan bilang begitu, harusnya kamu bahagia liat teman kamu berubah kayak gitu bukan malah diketawain,"

"Iya deh makasih yah udah ngingetin," kata Aisyah.

Kemudian Tisa fokus kepada buku yang sudah ada di tangannya itu.
Sedangkan Aisyah malah menatap sekeliling kampus, dan matanya tidak sengaja melihat sosok Rima yang sedang bergandengan tangan dengan pacarnya sedang menuju ke arah sini.

"Hai Aisyah, Mbak Tisa," sapa Rima.

"Assalamualaikum! Bukan Hai," kata Aisyah.

"Eh iya Assalamualaikum," kata Rima.

"Waalaikumussalam," kata Aisyah dan juga Tisa yang masih menunduk.

"Beb kesana yuk," Bisik Daniel pacar Rima yang masih bisa terdengar oleh Aisyah, bisa dilihat kalau Daniel sepertinya tidak nyaman dengan mereka.

"Nanti dulu aku mau ngobrol dulu dengan mereka," kata Rima membalas bisikan Daniel.

Mata Rima beralih kepada Tisa. "Mbak Tisa nanti sore ajarin aku ngaji lagi yah," kata Rima.

Tisa mengangukan kepalanya.
Sedangkan Daniel malah terkejut dengan yang dikatakan oleh Rima.

"Kamu belajar ngaji beb? Buat apa si gak ada gunanya tau, mending  kita pergi ke bioskop aja nonton film romantis yang ada adegan ciumannya," kata Daniel.

"Astagfirullah," kata Tisa sambil menggelengkan kepalanya.

"Kamu jangan jadi penghalang buat Rima untuk menjadi lebih baik lagi," kata Aisyah yang marah karena mendengar perkataan Daniel barusan.

"Suka-suka aku dong, lagian'kan Rima pacar aku," kata Daniel dengan sombongnya.

"Baru pacar bukan suami," ketus Aisyah. Dia memang tidak suka dengan Daniel.

"Sudah-sudah kenapa kalian malah pada berantem, lagian'kan yang mau menjadi itu aku," kata Rima.

Daniel memegang tangan Rima begitu keras lalu menariknya menjauh dari sana.

"Ikut aku!" Perintahnya.

Sedangkan Rima hanya mengangguk pasrah dan menatap Aisyah dan juga Tisa sebagai ucapan maaf.

Sedangkan tak jauh dari sana ada seorang pria yang memperhatikan mereka berempat dari tadi. Dia mendengar semua yang diucapkan oleh mereka karena tempatnya tepat membelakangi kursi. Dia mengepalkan tangannya saat mendengar apa yang diucapkan oleh Daneil tadi.

💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜

Di tempat lain seorang perempuan menyesali perbuatannya dahulu, dia berniat akan datang ke Indonesia dan menebus semua kesalahan yang pernah dia perbuat dulu. Setidaknya membuat keadaan menjadi lebih baik lagi.

Dia menanyakan seseorang kepada pengemudi taksi yang dia tumpangi.

"Bapak kenal dengan orang ini?" Tanya perempuan itu sambil memperlihatkan sebuah foto kepada sang supir taksi.

"Maaf non saya gak kenal," kata orang itu.

"Oh terimakasih kalau begitu, saya kita bapak kenal," kata perempuan itu.

"Maaf sebelumnya non mau diantar kemana?" Tanya Supir taksi tersebut.

"Saya mau ke Yogyakarta," ucap perempuan itu.

Supir taksi tersebut menepuk jidatnya. "Maaf non ini Jakarta, saya tidak bisa mengantar non ke Yogyakarta karena letaknya lebih jauh,saya bekerja di sekitaran Jakarta saja," katanya.

"Oh begitu," kata perempuan itu.

"Iya maaf, sebaiknya non mengunakan kereta atau pesawat terbang agar lebih cepat," kata Perempuan itu.

"Emang sejauh itu yah Jakarta dan Yogyakarta, aku kira dekat karena ada ujung nama 'karta' dibelakangnya," kata perempuan itu.

Supir taksi itu malah ingin ketawa sejak karena mendengar perkataan perempuan itu.

"Sepertinya non orang Indonesia tapi kok tidak tau tentang Indonesia," kata Supir itu.

"Sebenarnya saya masih keturunan Indonesia kerena ibu saya orang Indonesia, tapi ayah saya orang Australia, jadi ibu saya ikut tinggal di Australia dan saya dibesarkan disana jadi saya tidak tau tentang Indonesia, saya kira tidak seluas ini kotanya," jelas perempuan itu.

"Oh begitu toh," kata Sopir taksi itu kemudian membantu menurunkan barang perempuan itu dari taksi.

"Terimakasih," kata Perempuan itu kepada supir taksi tersebut.

Perempuan itu menhlea nafasnya, dia sudah bertekad akan mengembalikan semuanya menjadi utuh kembali.

💜💜💜💜💜💜💛💛💜💜💜💜💜

Selesai makan dari kantin, Aisyah bangun dari duduknya berniat untuk membayar makan tapi tanganya di cegah oleh Tisa.

"Biar aku saja," Kata Tisa.

Aisyah mengangukan kepalanya.
"Oh yah cepat sebentar lagi dosen galak pasti akan ke ruangan."

"Iya, aku bayar dulu," kata Tisa.

"Cepat jangan lama nanti Pak Bambang keburu dateng,"

Tisa berjalan menuju tempat kasir itu dengan terburu-buru lalu mengeluarkan dompetnya dan membayar semua makan yang tadi dia beli.

"TISA PAK DOSEN KILER UDAH MAU JALAN MENUJU KELAS," teriak Asiyah.

Dengan terburu-buru Tisa memasukan dompetnya itu kedalam tas miliknya. Tanpa disadarinya ternyata tasnya itu terjatuh.

Seorang laki-laki mengambilnya berniat untuk mengembalikannya tapi wanita tersebut telah berlari begitu jauh dari dirinya.

Kemudian laki-laki itu membawa dompet itu kedalam ruangannya.
Dia membuka dompet tersebut. Bukanya dia ingin lancang tapi dia hanya ingin tau siapa pemilik dompet tersebut karena wanita tadi memakai cadar dan dia tidak tau namanya siapa.

Saat membuat dompet tersebut ternyata ada uang yang berwarna biru 5 lembar dan hijau 3 lembar, kemudian dia membuka melihat kartu 4 buah yaitu 3 kartu ATM dan yang terakhir adalah kartu KTPnya.

Dia mengambil Kartu ATM tersebut lalu membacanya secara hati-hati, takut apa yang dilihatnya ternyata salah.

"Ternyata benar dugannya selama ini," gunanya kepada diri sendiri.

Kemudian dia menghubungi seseorang.

"Hallo," kata orang itu.

"Ada apa kamu mengangguku?"

"Aku menemukan sesuatu, kamu harus melihatnya kalau tidak ingin menyesalinya."

"Apa maksudnya?"

"Cepat kesini!!"

"Aku sedang mengajar, nanti aku akan kesananya,"

"Baiklah Terserah," kata laki-laki itu lalu memutuskan sambungan teleponnya.

Lalu memasukan KTP dan juga semua kartu itu kedalam dompetnya. Dia akan mengembalikannya nanti karena ternyata itu milik salah satu mahasiswinya.







___________________________________

Gimana nih ceritanya... 

Masih teka-teki yah... 

Hmmm.... 

Jangan lupa kasih vote dan juga comen yah.

Bertemu Denganmu Dalam Hijrah (Pre-order)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang