Koridor yang tadinya begitu ramai seketika menjadi hening. Terdengar suara bisikan dari telinga Cowok berpostur tubuh yang tinggi dan bola matanya yang berwarna Coklat
Cowok yang terkenal dengan ramah dan prestasinya itu berjalan menuju Lapangan dalam Sekolah. Ia menghampiri Teman temannya yang sudah berkumpul di pinggir Lapangan
"Gara, tumben lo telat" sahutan tersebut hanya dibalas dengan senyuman tipis serta kekehannya
Anggara Dwi Yudhistira, Cowok itu berhasil membuat semua temannya heran dengan tingkahnya dan sikapnya pagi ini. Yang biasanya semangat, tapi kali ini ia terlihat gelisah
"Lo kenapa sih Gar?" Pertanyaan Bayu berhasil membuat Gara menoleh, Gara hanya menggelengkan kepalanya
"Oh iya, gak kerasa anak Kelas sepuluh udah masuk 2 hari" sahut Galan, semuanya pun menoleh padanya
"Lo ngitungin Lan?" Galan mengangguk menjawab pertanyaan Ari . Mereka semua menggelengkan kepalanya, kecuali Galan yang hanya kebingungan dan Gara yang hanya memperhatikan sekeliling Lapangan
Tiba tiba, mata Gara berhenti pada dua Cewek yang sedang berdiri didepan Mading. Mata Gara memperhatikan salah satu dari Cewek tersebut. Seketika, ia teringat kejadian kemarin
"Maira katanya masuk SMA kamu"
Ucapan itu masih terngiang di kepalanya. Apa lagi setelah ia melihat Cewek itu sekarang. Cewek yang bernama Maira itu tampak tertawa, berbincang dengan teman di sebelahnya
Ada rasa khawatir didalam hati Gara. Banyak pertanyaan di dalam otaknya. Apa sebab Cewek itu masuk Sekolahnya? Apa dia masih belum move on darinya, dan mengejar Gara sampai ke SMA?
Dan apakah sebenarnya Cewek itu juga tidak tahu kalau Gara Sekolah disini? Kalaupun tidak tahu, itu tidak mungkin. Karena Cewek itu adalah sahabat dari Kekasihnya. Dan yang sekarang Gara pikirkan, kenapa Cewek itu terus terusan berada didalam pikirannya? Bukankah itu salah, memikirkan Cewek lain selain Pacarnya
"Woi! Bengong mulu lo kayanya, kesambet apaan sih?" Ari memukul bahu Gara. Lagi lagi Gara hanya menggeleng pelan, dan tetap memperhatikan Cewek yang bernama Maira itu. Dipandangnya Cewek itu yang berjalan menaiki anak tangga dan sekejap menghilang
"Yah!" Umpatnya kesal. Padahal ia masih penasaran dengan Cewek itu
"Kenapa sih?! Lo liatin siapa?" Gara menggelengkan kepalanya lagi, dan tiba tiba berdiri meninggalkan Ari, Galan dan Bayu
"Dih, tuh anak makin tua makin gila" gumam Ari. Dan kembali lanjut mendribble Bola Basketnya
~MayRa~
Maira menggigit bibir bawahnya, ia sedikit kesal dengan Cowok yang berjalan didepannya itu. Tetapi, Cowok yang lebih tinggi darinya itu seperti tidak asing baginya
Ia pun pelan pelan tetap mengikuti Cowok itu dari belakang. Rambut Coklat Cowok itu mengingatkan dirinya pada seseorang, tetapi ia lupa siapa orang itu
Brug
Benturan kecil terjadi pada Maira. Maira menabrak pelan punggung Cowok itu yang tiba tiba saja berhenti. Maira meringis pelan, dipandang Cowok didepannya yang menatapnya datar
Matanya membulat seketika, setelah mengetahui siapa Cowok yang berada dihadapannya itu. Orang yang membuatnya banyak menangis akhir akhir ini. Cowok itu menatapnya datar, padahal ada rasa kaget didalam hatinya
"Kak Gara? So-sorry ya Kak" ucap Maira, dan mengalihkan pandangannya kearah lain. Ia tidak berani menatap Gara, iya Cowok itu adalah Gara. Menatapnya sama saja menambah rasa sakit dan kecewa didalam hatinya
KAMU SEDANG MEMBACA
MayRa
Teen Fiction[Hiatus] Mencintaimu adalah sesuatu yang menyakitkan. Dapat membuat seseorang yang sabar menjadi jatuh dalam kekecewaan. Saat aku sudah yakin bisa memilikimu, dan tiba tiba itu lenyap seketika - MayRa *** Maira, gadis berumur 16 tahun itu sangat me...