Maira menangis dibalik sebuah Pintu. Ia tidak tahu ia berada dimana sekarang. Intinya suasana hatinya benar benar buruk, dan tidak memperdulikan sekeliling
"Lo kenapa?"
Maira menoleh pada sumber suara. Matanya melihat seorang Cowok bertubuh tinggi, berambut sedikit ke-abuan, dan memakai seragam rapih sepertinya. Maira langsung menghapus air matanya
"E-eh enggak kok" jawab Maira cepat. Dan merapihkan rambutnya yang berantakan, akibat menangis
"Lo nangis?" Cowok itu duduk disebelah Maira dan menatapnya dengan serius. Maira menggelengkan kepalanya
"E-enggak kok!"
"Hahaha, buktinya mata lo merah gitu"
Cowok itu tampak terkekeh sedikit. Maira melirik name-tag Cowok ituAlex Kalingga Yudhistira. Cowok yang bernama Alex itu ikut melirik seragamnya, dan tersenyum tipis
"Nama gue Alex. Kelas sebelas IPA-2" Ucap Alex dan menyodorkan tangannya pada Maira. Maira memandang tangan itu, dan kemudian membalas memegang tangan Alex
"Gue Maira Kak. Kelas sepuluh IPS-2. Ma-maaf ya Kak gue udah nangis disini hehe" jawab Maira setelah melihat Ruangan yang berisi beberapa alat Musik
"Santai aja, gue ngerti kok. Kalo pengen nangis, nangis aja lagi" wajah Maira berubah malu. Pasti Alex mendengar suara tangisannya. Dan pasti juga mendengar umpatannya pada Gara. Bagaimana jika Alex mengenal Gara, dan memberi tahu Cowok itu
"Hehehe. Eh gue ke Kelas dulu ya Kak, kayanya bentar lagi masuk. Takut telat" Alex mengangguk dan beranjak berdiri. Maira pun ikut berdiri dan bergegas pergi menuju Kelasnya. Dan pastinya Rere sudah khawatir mencari keberadaannya
"Maira? Kok gue kaya pernah liat nama itu ya? Tapi.. dimana?" Alex tersenyum tipis dan menggidikan bahu
~MayRa~
Gara melirik seorang Cowok yang tiba tiba saja sudah duduk di atas Sofa Rumahnya. Ia memutar bola matanya malas dan langsung bergegas melewati orang itu tanpa menyapa sedikit pun
"Lo gak mau nyapa gue?"
Gara menghentikan langkah kakinya. Lalu, ia memutar balik badannya menghadap Cowok itu. Cowok itu bahkan masih bisa bisanya tersenyum padanya
"Buat apa gue nyapa lo?" Tanya Gara sedikit ketus dan menatap Cowok yang masih menyunggingkan senyuman
"Karena... ya karena harus?"
Dengan buru buru Gara lanjut melangkahkan kakinya, "Lo sampe kapan diemin gue?" Gara kembali menghentikan langkahnya, sekarang tanpa berbalik menghadap Cowok itu
"Sampe lo bikin Keira balik, Alex Kalingga Yudhistira!" Jawab Gara tegas dan lanjut berjalan menuju Kamarnya
Alex, Cowok yang menyimpan banyak kepedihan hidup. Semenjak kejadian bertahun tahun lamanya itu, kedua sepupu ini tidak lagi akur. Bahkan saling menyapa pun dibilang jarang
Gara yang menutup diri, dan menjadi sosok yang sangat introvert. Sedangkan Alex, masih tetap semangat menjalani hidup dan menutupi konflik dirinya dengan Gara
Elli yang melihat kejadian itu pun menghampiri Alex yang terlihat sedih dari raut wajahnya. Elli menepuk pundak Alex dengan senyum terpaksa
"Nanti biar Tante yang ngomong sama Gara, oke?" Alex menoleh pada Elli yang kemudian menaruh potongan kue di atas meja
"Gak usah Tan, mungkin Gara emang belum bisa nerima kematian Keira" jawab Alex, dan berdiri beranjak menuju Kamarnya
KAMU SEDANG MEMBACA
MayRa
Teen Fiction[Hiatus] Mencintaimu adalah sesuatu yang menyakitkan. Dapat membuat seseorang yang sabar menjadi jatuh dalam kekecewaan. Saat aku sudah yakin bisa memilikimu, dan tiba tiba itu lenyap seketika - MayRa *** Maira, gadis berumur 16 tahun itu sangat me...