Jatuh cinta adalah hal yang paling rumit, dan juga susah dilupakan
~MayRa~
Maira mengumpat kesal. Ia bingung, bagaimana harus mencari tau kebenaran ucapan Gara waktu itu. Dan juga, ia sebetulnya sedikit terkejut dengan jawaban Alex kemarin
"Menurut gue, lebih baik lo tanya langsung sama Gara. Kemungkinan, dia bakal ngasih tau kebenarannya" jawab Alex, menasihati hal yang sedari tadi ia pikirkan
"Tapi, dia kan orangnya ngeselin. Bedaaaaa banget deh sama Kak Alex! Pasti dia gak mau ngasih tau ke gue"
"Enggak kok. Kalo lo ngomong baik baik sama dia, pasti dia bakal jawab baik baik juga. Gara gak seperti yang lo pikirin kok, Ra"
Tidak seperti yang Maira pikirkan? Bagaimana Alex bisa bicara seperti itu. Buktinya, dia orang yang sangat tidak punya hati pada Maira!
"Apa gue nanya sama Kak Rangga aja? Tapi pasti dia sama sama ngeselin, gak mau ngasih tau ke gue"
~MayRa~
Gara menarik lengan Maira yang sedang duduk di sebelah Rere. Maira hanya bisa pasrah. Kalau ia menolak, pasti Gara akan ngomel ngomel tidak jelas
"Kenapa sih Kak?" Tanya Maira. Ia bingung kenapa dibawa ke depan Ruang Osis yang lumayan sepi
"Kak Gara mau macem macem ya? Dih! Awas aj--"
"Siapa juga yang mau macem macem sama lo! Ge-er banget!" Maira bergumam kesal mendengar jawaban Gara. Belum juga mulai topik pembicaraan, Maira sudah di omel omelin
"Terus mau ngapain?"
"Lo ngapain mau nyari tau tentang Keira?"
Maira melongo kaget, matanya seperti ingin keluar dari tempatnya. Kenapa Gara bisa tau?
Kok Kak Gara tau?
"Gue tau dari Alex. Ngapain lo mau nyari tau tentang Keira?"
Nih orang cenayang kali ya
"E-eh! Siapa juga yang mau nyari tau tentang Keira!" Jawab Maira lantang. Berbohong pada Cowok dihadapannya itu
"Terus gimana lo bisa tau tentang Keira?"
"E-eh.. gimana ya" Maira benar benar bungkam sekarang. Ia bingung harus menjawab apa. Dan bagaimana cara ia menceritakan kalau ia menguping pembicaraan Gara dan Rangga?
"Gue tau lo bohong. Gue tau waktu itu lo nguping obrolan gue sama Bang Rangga kan?"
Jleb, Maira tambah bungkam sekarang. Ia ingin lari saja dari Gara. Tapi pasti Cowok itu takan mengizinkan ia pergi, "So-Sorry, Kak. Gue gak bermaksud buat nguping kok"
"Iya gue ngerti. Jadi sekarang, gue mau ceritain langsung sama lo. Kenapa gue bilang gitu waktu itu..."
Setelah beberapa menit Gara menceritakan kejadian yang sudah bertahun tahun lamanya itu, Maira benar benar tidak percaya. Jadi, dulu Gara dan Maira adalah tetangga sekaligus teman dekat. Tetapi, saat itu mereka mengalami kecelakaan ketika berada di Kelas 4 SD
Maira yang mengalami Gegar otak, dan Gara yang terkena benturan ringan. Setelah beberapa bulan, Gara pindah ke Rumah Alex tepatnya di Bandung. Selama itu, Maira masih belum bisa mengingat Gara dan bahkan itu sangat aneh. Ia hanya tidak bisa mengingat Gara
Lalu, 2 tahun setelahnya. Gara dan Alex pindah ke Jakarta, namun Sekolah ditempat yang berbeda. Saat kepindahannya itu, ia bertemu dengan Keira, lalu menjadi teman dekat. Mereke bertiga mengikuti Les ditempat yang sama
Setelah itu, tempat Bimbel mereka mengadakan Tour ke Bogor. Saat itu, Keira mengajak Alex ke sebuah Taman. Dan Keira memberi tahu Alex soal perasaannya, ia menyukai Alex sejak pertama kali bertemu. Tetapi, Alex tidak menyukai Keira dan pergi meninggalkannya. Saat berlari mengejar Alex, tidak sengaja Keira tertabrak Mobil dan masuk ke Rumah Sakit
Saat Alex ingin meminta maaf, Keira malah menghilang dari Rumah Sakit dan pihak Rumah Sakit sama sekali tidak tahu menahu hal Keira yang menghilang. Dan itu membuat Gara sangat kesal pada Alex, dan akhirnya mereka bermusuhan sampai sekarang. Gara yang masih tidak bisa memaafkan Alex, dan Alex yang terlalu egois
"Ja-jadi? Terus kita pernah temenan gitu Kak? Dih, kok bisa? Terus si Keira belom ketemu?" Gara menarik nafasnya panjang, mendengar banyak pertanyaan dari Maira
"Intinya, gue gak tau Keira dimana. Dan juga, nomor telefonnya gak aktif"
"Kan teknologi udah canggih Kak. Kenapa gak nyari Instagram nya aja gitu?" Gara mendecak sebal, "Gue udah pernah nyari, ada salah satu nama yang sama kaya Keira, eh di private. Pas gue follow, dia gak acc. Pas gue dm, gak pernah bales atau baca"
Maira manggut manggut mengerti, lalu hening yang cukup lama
"Jadi" ucap mereka berdua berbarengan. Sumpah! Maira sangat malu sekarang
"Kak Gara aja duluan"
"Gue ngerti kenapa lo gak inget gue sama sekali. Dan juga.. gue udah putus sama Zalfa" Maira menaikkan salah satu alisnya. Sebenernya, ia kaget mendengar hal itu, tapi ia juga bingung, kenapa Gara bilang padanya?
"Terus? Kenapa Kak Gara bilang sama gue?"
Jleb, Gara salah tingkah sekarang. Ia juga bingung kenapa memberi tahu Cewek dihadapannya ini
"Ya-ya maksud gue. Gue cuman ngasih tau lo doang! Jangan ge-er! Udah ah, gue balik dulu"
"Dih! Siapa juga yang ge-er!" Teriak Maira pada Gara yang sudah berjalan pergi meninggalkannya
Jujur, Maira sedikit lega mendengar Gara putus dengan Zalfa. Tapi, tidak mungkin ia menjadi orang yang menyakiti Sahabatnya sendiri. Ia tidak mau dibilang sudah merebut Gara dari Zalfa
~MayRa~
Kania mengintip Maira yang baru saja pulang dari jendela. Ia melirik Cowok yang baru saja mengantarnya pulang itu
"Tadi siapa dek?" Tanya Kania penasaran, dan mengikuti Maira ke Dapur
"Siapa?"
"Yang nganter kamu tadi? Kok agak mirip Gara dikit ya"
"Sepupunya Kak Gara"
"What?!" Teriakan Kania membuat Maira menoleh bingung. Pantas saja sedikit mirip sama Gara, orang sepupunya sendiri
"Namanya siapa? Kok kamu bisa kenal dia?" Tanya Kania lagi, Mama nya itu memang super kepo deh!
"Alex. Ya ada deh ceritanya panjangggggg kali lebar" jawab Maira sedikit bangga. Menurutnya, ia beruntung bisa cukup dekat dengan Alex. Alex ganteng, walaupun menueutnya gantengan Gara. Jago dalam bidang Musik dan Olahraga. Juga cukup terkenal dikalangan Cewek di Sekolah, walaupun masih terkenal Gara sih
"Ceritain dong! Mama penasaran. Yauda deh nanti Mama tanya aja sama Elli. Oh iya! Tapi Mama tetep loh nge-ship kamu sama Gara!"
"Iya-iya Mama" Maira hanya menggelengkan kepalanya. Tidak habis pikir Mama nya ini masih saja menjodoh jodohkannya dengan Gara
~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
MayRa
Teen Fiction[Hiatus] Mencintaimu adalah sesuatu yang menyakitkan. Dapat membuat seseorang yang sabar menjadi jatuh dalam kekecewaan. Saat aku sudah yakin bisa memilikimu, dan tiba tiba itu lenyap seketika - MayRa *** Maira, gadis berumur 16 tahun itu sangat me...