"Aduh, gue ngomong apa nih"
Maira benar benar bingung. Setelah tadi bertatapan dengan Gara, membuatnya makin gugup setengah mati. Apa lagi, Gara hanya memasang wajah datar dan santai. Tidak seperti dirinya, yang benar benar tegang
"Kalian kalo diliat liat, cocok juga loh" sahutan Elli, membuat Maira tersedak makanannya. Buru buru ia mengambil air di dalam gelas
"Kenapa Ra?" Tanya Kania, yang dijawab dengan gelengan kepala oleh Maira. Sementara, Gara hanya memasang wajah datar dan tetap fokus dengan makanannya
"Oh iya Gar, kamu antar Maira pulang ya? Mama mau ikut Tante Kania ke Butik, soalnya ada anak alumni yang nikahan, Mama sama Tante Kania di undang" Gara dan Maira pun menoleh. Gara hanya menganggukan kepalanya, dan Maira yang masih diam bingung ingin menjawab apa
Setelah selesai makan, Kania dan Elli sudah pergi meninggalkan mereka berdua didepan Parkiran. Maira hanya berdiri sambil memegang Tali Tas nya
"K-Kak, kita pulang?" Tanya Maira berusaha memecah keheningan. Gara pun menoleh dengan menganggukan kepalanya
Tring. Bunyi yang berasal dari Ponsel Gara, membuat mereka berdua menoleh. Gara pun dengan sigap membuka Layar Ponselnya
Zalfa Khairunnisa :
Gar, bisa jemput aku skrg ga?
Aku lg di depan bimbel, sendirian
Tolong cepetan yaGara mengkerutkan keningnya. Ia bingung harus melakukan apa, Cowok itu menoleh pada Maira yang sedang memainkan sepatunya diatas aspal itu
Tidak mungkin Gara meninggalkan Maira sendirian disini. Dan juga, ia takut terjadi apa apa pada Zalfa. Maira yang merasa diperhatikan pun menoleh pada Gara yang masih menatapnya
"Kenapa Kak?"
"Hmm, gue gak bisa anter lo. Sorry, gue mau jemput Zalfa, dia sendirian di depan bimbel. Apa.. lo mau ikut aja bareng gue, sekalian jemput dia?" Maira menggelengkan kepalanya dengan cepat
"G-gak usah Kak! Gak papa kok, gue nanti naik Gojek aja. Takutnya Zalfa salah paham kalo gue naik mobil berdua sama lo, hehe"
"Serius?" Maira menganggukan kepalanya, meyakinkan Gara, "Yauda, gue duluan ya"
Maira hanya membalas dengan senyuman, ia menatap kepergian GaraMaira hanya tidak mau terjadi kesalah pahaman. Walaupun ia tau, rasanya sakit sekali ditinggalkan orang yang kita sayang dengan orang lain. Tapi, ia tau lebih sakit mana dengan Zalfa dibandingnya?
Maira membuka Layar Ponselnya, dan segera memesan Gojek untuk pulang. Walaupun setetes air mata membasuh wajahnya
~MayRa~
Gara duduk di Sofa sambil memainkan Ponselnya. Setelah mengantarkan Zalfa pulang tadi, hatinya masih ada yang mengganjal. Tiba tiba ia mengingat Maira, ia meninggalkan Cewek itu hanya untuk menjemput Zalfa
"Apa gue chat dia aja?" Gumamnya
"Masa gue nge-chat dia sih? Bodo ah!" Gara mengalihkan perhatiannya pada Laptop yang berada dihadapannya
Cklek
Bunyi pintu Rumah membuat ia menoleh. Gara melihat Elli yang membawa banyak Kantung belanjaan. Cowok itu hanya menghela nafasnya. Pasti Mama nya itu belanja banyak
KAMU SEDANG MEMBACA
MayRa
Teen Fiction[Hiatus] Mencintaimu adalah sesuatu yang menyakitkan. Dapat membuat seseorang yang sabar menjadi jatuh dalam kekecewaan. Saat aku sudah yakin bisa memilikimu, dan tiba tiba itu lenyap seketika - MayRa *** Maira, gadis berumur 16 tahun itu sangat me...