Juno's birth

23 4 1
                                    

-Beberapa bulan kemudian.

"Yakk!!Namjoon,ayo bangun lihat sekarang sudah jam berapa!!" Seruku padanya. Membuat Namjoon terbangun dengan wajah panik.

Ternyata ini masih pukul setengah tujuh.

"Yakk!!sayang,aku berangkat jam sembilan..sekarang masih jam tujuh" Balas Namjoon sambil mengusap matanya yang merah.

Yea,semenjak Namjoon menikah denganku,ayahnya memberi Namjoon alih perusahaannya. Namjoon tidak melanjutkan kuliahnya. Ia lebih memilih bekerja demi memenuhi kebutuhan keluarga kami. Jadi,hanya aku yang melanjutkan kuliah.

Namjoon juga mengangkat Taehyung sebagai sekertarisnya. Hanya aku dan Haura lah yang melanjutkan kuliah kami.

"Halo tuan Kim Namjoon,kau kira aku membangunkanmu untuk bekerja?aku harus sekolah..kau tidak mau mengantarku?" Tanyaku padanya.

"Eoh?mian aku lupa hehe" Balasnya sambil menggaruk kepalanya.

"Cepat mandi atau aku akan telat" Balasku sambil beranjak keluar kamar.

Namjoon menarik tanganku. Ia membuatku jatuh dalam pelukannya. Tanpa memberi aba aba,ia menciumku.
Membuat kemarahanku padanya(?) Sedikit mereda.

"S..sarapan sudah aku buatkan..jika kau ingin makan nanti" Ucapku meninggalkannya yang dibalas anggukan darinya.

Aku mengambil tasku di ruang tengah. Tidak lama kemudian,Namjoon keluar ruangan menggunakan jas hitam dan celana licin yang rapih. Ia berusaha memakai dasi.

"Pftt,joon..jika kau tidak bisa menggunakannya minta tolonglah padaku" Ucapku menghampirinya membantunya memakai dasi.

"Ah,aku lupa aku mempunyai istri yang jenius" Balasnya sambil tertawa.

Aku pergi ke kampus diantar Namjoon. Aku bertemu Taehyung yang juga mengantar Haura pergi ke kampus.

Namjoon Pov.

"Goodbye hun,aku jemput nanti sore" Ucapku sambil melambaikan tangan kepada Hyujin.

Aku dan Taehyung berangkat ke kantor.
Kami sibuk dengan pekerjaan kami masing masing. Tiba tiba,Haura menelfonku.

"Yeoboseyo?"

"N..namjoon..h..hyujinn..dia di rumah sakit sekarang"

"Haura?kenapa bisa?"

"Cepatlah..ajak Taehyung juga"

"Arraso!tunggu aku"

Aku menutup telfon dan bergegas menuju rumah sakit. Aku memanggil Taehyung agar kami berangkat bersama ke rumah sakit sesuai petunjuk Haura.

Namjoon Pov end.

Kepalaku sakit. Perutku mual. Aku ingin muntah. Aku meraih pundak Haura. Ingin memanggilnya untuk mengantarkanku ke rumah sakit. Namun tiba tiba...

BRUKK

Aku terjatuh pingsan. Haura panik dan langsung membawaku ke rumah sakit. Ia menghubungi Namjoon dan Taehyung namun tidak di angkat.

Ketika aku tersadar,dokter sedang memeriksaku. Wajahnya bersinar sekali. Ia tersenyum.

"Selamat,anda akan menjadi seorang ibu" Katanya lantang.

Haura melompat bahagia. Dokter pergi dari ruanganku. Aku sengaja menyuruh Haura menelfon Namjoon lagi dan mengatakan bahwa aku sakit parah.

"Hau,ayo telfon Namjoon..katakan aku sakit parah,jangan bilang kalau aku mengandung" Ucapku terkekeh.

"Baiklahhh,kau sangat jahat hyu" Balasnya tertawa.

Drttt drrrtttt

"Yeoboseyo?"

"N..namjoon..h..hyujin...dia di rumah sakit sekarang"

"Haura?kenapa bisa?"

"Cepatlah...ajak Taehyung juga"

"Arraso!tunggu aku"

Tuutt tuuuttt

Tawaku dan Haura pecah. Aku tidak bisa  membayangkan bagaimana wajah bahagia Namjoon.

Tak lama kemudian,Namjoon dan Taehyung datang. Aku dan Haura sudah memasang wajah serius dan khawatir sejak tadi. Namjoon duduk di sebelah kasur tempatku tidur. Ia menggenggam tanganku dan mengelus rambutku pelan.

"Ada apa Hyujin?kenapa bisa seperti ini.." Tanyanya khawatir.

"Anu..joon..dia..." Ucap Haura terbata bata.

"Apa?dia sakit parah?" Tanya Taehyung penuh khawatir disusul Namjoon yang wajahnya menegang.

Aku dan Haura tidak tahan dengan semua ini. Akhirnya tawa terlepas dari bibir kami berdua.

"Hahahahahahah,tidak. Namjoon,kau akan menjadi seorang ayah" Lanjut Haura.

Namjoon terkejut. Ia melompat kesana kemari. Disusul Taehyung yang ikut senang. Ia mencium keningku berkali kali.

"Terimakasih!!terimakasih tuhan!!" Ucap Namjoon berkali kali.

-9 bulan kemudian.

"Namjoon bangun" Ucapku sambil menggoyang goyangkan tubuhnya.

"Nee...ugh.." Balasnya sambil mengusap matanya.

"Selamat pagi jagoan" Ucapnya lagi sambil mengelus perut buncitku.

Aku terkekeh melihat tingkah lakunya.
Ia mendekatkan kepalanya pada perutku.

"Halo...apa kau bisa mendengarku?aku Namjoon ayahmu" Ucapnya lagi.

"Sayang,mana bisa ia mendengarmu?" Balasku.

Seketika perutku berguncang. Sepertinya ia menendang. Ia tahu bahwa yang sedang berbicara padanya itu adalah ayahnya.

"Lihat kan,dia mengenaliku" Ucap Namjoon meledek.

"Baiklah terserah kau saja" Balasku tertawa.

Kami pergi ke ruang makan. Hendak makan bersama. Haura dan Taehyung datang ke rumah kami. Haura ingin menemaniku sampai bayi ini lahir nanti.
Namun,aku merasakan celanaku basah.

Haura berteriak keras.

"Hyujin!!air ketubanmu pecah!!" Teriaknya.

"NAMJOON!!TAEHYUNG!!TOLONGG" Teriaknya lebih keras lagi.

Namjoon membawaku memasuki mobilnya dan tancap gas dengan kencang dan cepat. Bergegas membawaku ke rumah sakit terdekat.

Haura juga sedang tidak enak badan. Ia tampak kelelahan karena sempat berteriak keras. Tak lama kemudian,ia dan Taehyung menyusul kami.

Kami tiba di ruang bersalin. Disampingku ada Namjoon yang menggenggam tanganku erat.

Aku terus mendorong dan mengatur nafasku dengan susah payah. Hingga akhirnya aku mendengar suara malaikat kecilku. Aku menutup mata dan mengeluarkan air mata kebahagiaan.

Namjoon menangis bahagia. Ia tidak henti hentinya mencium keningku dan kening malaikatnya. Aku dapat melihat wajah malaikatku dengan sangat jelas. Wajahnya yang mulus dan imut membuatku tidak berhenti mengukir senyum.

Haura dan Taehyung menangis bahagia ketika Namjoon membawa Malaikat kami menemui mereka berdua. Taehyung berharap,semoga kebahagiaan ini juga cepat datang pada mereka juga.

Kim Juno...itu namanya.

Hai hai :3
Part yang ini keknya lumayan membosankan..atas atasnya :v
Makasi yang udah setia baca part ngebosenin ini TwT
Maaf banget author lama ga up:(
Teken bintangnya juga☆
See yaaa!!

-Author.

My Sweet husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang