"Assalamualaikum Om!" Sapa ali saat memasuki ruangan Rizal.
"Waalaikumsalam Ali! Silahkan duduk" suruh om rizal. Dia duduk disofa yg ada diruangannya diikuti oleh ali.
"Om lagi sibuk ya? Maaf kalo ali ganggu" ucap Ali tak enak hati takut dirinya mengganggu Rizal yg sedang bekerja.
"Nggak papa,kebetulan om lagi nggak sibuk" ucap Rizal. Ali mengangguk paham.
Ali menggaruk tengkuknya yg tak gatal,dia bingung harus memulainya dari mana.
"Kamu kenapa?? Ada hal yg ingin kamu bicarakan kepada om?" tanya rizal saat melihat raut kebingungan diwajah ali.
"Sebelum nya ali minta maaf Om kalo ali lancang. Maksud kedatangan ali kesini ali mau minta nomor handphone prilly sama Om" ucap ali sedikit gugup.
"APA??" ucap Rizal dengan suara yg sedikit meninggi.
"Maaf Om,Om jangan marah kalo Om nggak mau ngasih nggak papa kok" ucap Ali dengan ekspresi wajah yg campuraduk,antara sedih,malu,takut bercampur jadi satu.
"Bukan begitu maksud Om. Om hanya heran kenapa kamu meminta nomor handphone prilly pada Om kenapa tidak pada prilly nya langsung?" tanya Rizal. Jujur saja dia kaget saat ali meminta nomor handphone putrinya dia pikir ali menemui nya akan membahas soal bisnis ayahnya.
"Itu dia Om,Ali udah minta sama prilly tapi prilly nya nggak mau ngasih alasannya nggak punya hp lah,nggak punya wa lah, lupa nomornya,nggak bawa hp lah" ucap Prilly. Rizal yg mendengar itu menggelengkan kepalanya.
"Ada-ada saja anak itu" gumam Rizal seraya terkekeh kala mengingat tingkah putrinya itu.
"Memang nya untuk apa kamu meminta nomor prilly??" tanya Rizal membuat ali bingung harus menjawab apa.
"Hmmmm untuk urusan belajar Om. Kan ali sama prilly satu sekolah" jawab ali sedikit gugup. Rizal menautkan alisnya menatap ali.
"Bukannya kamu sama prilly beda kelas dan bidang? Kamu Kelas XII IPA 2 sedangkan Prilly Kelas XII IPS 1?" Tanya Rizal denga tatapan menyelidik.
Skakmat Ali!
"Ya barang kali ali ada perlu sama prilly atau sebaliknya kan gampang kalo ada nomor handphone nya" ucap ali berusaha tenang padahal jantung nya tengah berdiskotik didalam sana seperti sedang bertemu Cinta pandangan pertama.
"Harusnya kamu mengambil jurusan IPS" ujar Rizal
"Memangnya kenapa om?"
"Kamu pintar mengeles cocok sekali jadi pengacara" ucap Rizal sambil menulis sesuatu pada selembar kertas. Ali yg mendengar itu dibuat malu setengah mati.
"Jangan sebarkan nomor putri saya dia sangat tidak suka itu" ucap Rizal sambil memberikan kertas pada ali.
"Terima kasih Om Ali tidak akan menyebarkannya" ucap Ali. "Kalo gitu ali pamit pulang, Assalamualaikum Om" pamit Ali ,dia menyalami tangan Rizal lalu keluar dari ruangan Rizal.
"Waalaikumsalam" balas rizal.
*****
"Piyi jalan yuk mumpung Weekend nih" ajak Caca.
"Caca tugas kita masih banyak" tolak prilly tanpa menoleh pada Caca. Dia tetap fokus pada laptop dihadapannya.
"Iya Ca,lo lupa kalo kita disuruh bikin makalah" ucap Aca yg sedang membuka buku mencari bahan untuk dijadikan makalah.
Caca yg tadinya duduk dikursi kini menghampiri Aca dan prilly yg duduk dilantai. Saat ini mereka sedang berada dirumah prilly tepatny diruang tengah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Getting You Again
Random"Aku janji bakal bahagiain kamu,bakal jagain kamu,aku nggak bakal nyakitin kamu" Bulshit lo!