"SELAMAT PAGI DUNIA!"
Hoseok yang sedang menonton berita pagi didepan tv memejamkan matanya sejenak berharap teriakan dari kamar anaknya bisa menghilang seketika.
Cklek!
Salah satu pintu terbuka. Hoseok melirik anak gadisnya yang sedang merentangkan tangan keatas. Lalu, menguap seraya mengusap matanya.
"Kalo nguap ditutup congornya. Nanti masuk lalat tbc."
Ara terkekeh pelan. Ia berjalan mendekati papanya yang sedang asik melihat berita tentang seorang CEO yang akan segera menikah dengan model cantik yang terkenal.
"Jung Jaehyun nikah?" Tanya Ara seraya mendudukkan bokongnya disofa.
"Baca aja tuh..."
Ara berdecak kagum. "Jodoh emang cerminan diri sendiri."
"Iya, mangkanya mereka jodoh. Sudah sama-sama cantik dan ganteng. Mereka juga sama-sama kaya dan pintar."
Ara beroh ria. "Tapi, kita gak bakal tahu juga jodoh kita gimana. Siapa tahu jodoh Ara sebelas duabelas sama Jung Jaehyun." Kekehnya.
"Huh, mana ada tuh CEO yang mau sama pengacara."
"Maksdunya?"
"Pengacara. Pengangguran cari ...."
"Papa, ih..." Ara memukul lengan Hoseok pelan.
"Jungkook belum bangun?" Hoseok menyesap kopinya.
"Gak tau. Mungkin udah wafat dikamarnya."
Hoseok mencubit Ara pelan hingga gadis itu meringis kesakitan. "Ntar nangis kalo beneran. Orang kamu aja gak bisa lepas dari dia."
"Ya... gimana mau lepas orang dari orok aja udah nempel."
"Kayaknya Jungkook yang jadi jodoh kamu."
"Yang bener aja tuan Jung." Decih Ara.
Selama duapuluh empat tahun mereka berteman Ara sama sekali tidak terpikirkan jika ia akan berjodoh dengan Jungkook. Bagi Ara, Jungkook sudah seperti keluarga sendiri.
Dia bahkan jarang pulang ke penthouse mewahnya dan memilih tinggal dirumah Ara. Hoseok sampai memerahi Jungkook beberapa kali. Awalnya Jungkook sering tidur di ruang tamu. Tapi, berhubung Hoseok adalah ketua RT yang sering kedatangan warga jadilah ia membuatkan Jungkook kamar sepetak disamping rumahnya.
Beberapa masyarakat sempat bertanya hubungan Jungkook dengan keluarga Hoseok. Tapi, Hoseok selalu bilang jika Jungkook adalah kerabat jauh.
"Papa..." Ara berdecih pelan diakhir kalimat saat melihat jika orang tua yang ada disampingnya ini sedang meminum kopi.
"Hehehe...maaf kan cuman sedikit."
"Kalo kambuh awas aja merengek. Jangan minta obatin sama Ara lagi. Suruh aja janda didepan rumah yang ngobatin."
Hoseok memajukan mulutnya, meniru Jungkook kalo sedang marah dengan Ara. "Gak usah sok imut."
Beda cerita antara Jungkook dan papanya.
Walaupun umur Jungkook sama dengannya tapi tampang laki-laki itu masih seperti bocah lima belas tahun. Bedanya Jungkook memiliki beberapa otot.
Ara sampai tidak habis pikir dengan pertumbuhan Jungkook. Dari Jungkook masih TK dan kini sudah lulus S1 seperti dirinya Jungkook tidak pernah berubah. Cuman otaknya yang agak mesum.
-
"Mau kemana?"
"Cari nafkah sekalian nyari calon suami kayak Jung Jaehyun."
KAMU SEDANG MEMBACA
Om Taehyung!
Fanfiction[REVISI !!] "Ayo, kita nikah om!" I'm sorry I wrote it while closing my eyes it became like this