5. Nganter Anak-anak Sekolah

3.8K 369 26
                                    

Keheningan di pagi-pagi buta yang biasa terjadi kini sedikit berbeda bagi salah satu rumah yang berada di komplek sempit milik pak Hoseok.

Jangankan menyambut bulan, matahari terbit saja tidak tersapa oleh pria yang kini sedang menyembunyikan kepalanya di dalam bantal. Bahkan sang pemilik rumah pun ikut terbagun karena salah satu penghuninya lagi kemasukan setan.

"Ya allah ngapain si nak? Baru aja tidur abis solat subuh." Keluh Hoseok.

"Jung bagun! Anterin gue ke rumah om Taehyung dong!"

Ara tidak mengubris perkataan Hoseok. Dirinya lebih semangat membangunkan Jung Kook.

"Molor mulu, sesekali dong nyapa matahari pagi!" Teriaknya.

Bukannya bagun, Jung Kook malah berdecak kesal. Jika tidak ingat Ara adalah perempuan mungkin sudah Jung Kook lempar pake botol asbak.

"Ngapain, sih?" Kesalnya. Pria itu terduduk lesu dengan mata terpejam.

"Anterin gue kerumah om Taehyung. Anak-anak mau sekolah, buruan!"

"Gak waras, ya? Orang masih malem!"

"Dih, goblok! Melek, mangkanya mata lu melek! Biar bisa ngeliat matahari udah naik!" Ara melebarkan kedua matanya memperakan.

Tak lama mata Jung Kook benar-benar terbuka. "Maaf, tunggu di luar sana." Ucapnya malas.

"Ck, wajar aja lo hampir di buang sama tante. Tidur udah kayak orang mati."

-

"Nah, anak-anak! Kalian tahu siapa kakak?"

Mata berbinar penuh semangat itu di iringi seutas senyuman untuk mengawali harinya bertemu dengan dua bocah yang akan menjadi temannya sekarang.

Jung Kook mengehala nafas lega. Tidak sulit, pikirnya. Temannya ini memang menyukai anak kecil jadi dia bisa tenang meninggalkan Ara bekerja sendirian di rumah sepupunya.

Namun, rasa leganya kini hilang begitu saja saat mendengar jawaban polos penuh tanda tanya dari seorang bocah sekolah dasar yang menganut pangkat sebagai keponakannya.

Terlebih lagi mata Kim Taehyung yang hampir keluar melototi anaknya. Dengan sigap dirinya memasang badan di hadapan Taehyung.

"Tenang hyung." Ucapnya pelan seraya menyentuh pundak pria duda itu.

"Calon mama kami?" Tanya Savana.

"Mpfff..." Ara menutup mulutnya karena hampir tertawa. Tanpa di beritahu ternyata anak-anaknya peka.

"Kita pernah ketemukan, inget gak?" Tanya Ara mengalihkan pembicaraan.

Sudut matanya dapat melihat Taehyung yang kini sedang memperhatikan interaksi mereka secara terang-terangan.

"Jadi, nama kakak Jung Ara. Panggil kakak boleh panggil mama juga boleh." Kekehnya.

"Tapi, bercanda." Lanjutnya, setelah mata mereka bertemu.

"Kakak yang bakal bantu kalian, dari belajar, main, pokoknya kakak bakal temenin kalian seharian." Jelas Ara penuh semangat.

Rasanya penjelasan Ara sangat mudah di mengerti oleh dua bocah yang sekarang sedang berbinar senang ini.

Dengan begitu pekerjaan yang akan ia lakukan akan lebih mudah karena pendukung utamanya sekarang sudah berhasil Ara taklukan. Langkah selanjutnya adalah menaklukkan bapaknya.

"Jadi, nama kalian siapa?"

"Aku Savana dan ini Sungwoon." Tunjuknya ke bocah kecil yang berada di samping Savana.

Ara mengangguk-ngangguk paham. "Nah! Karena hari ini sekolah, ayo kita siap-siap!" Serunya.

Mata Savana berbinar senang dan segera berlari ke kamarnya. Namun, tidak dengan Sungwoon. Bocah itu malah terlihat tidak bersemangat dan ingin menangis. Melihat itu Ara sedikit heran dengan bocah yang masih berusia lima tahun itu.

"Ada apa Sungwoon?" Tanya Ara selembut mungkin. Tangannya mengelus pipi gembul Sungwoon untuk mengalihkan perhatiannya.

Bocah itu menggeleng dan barlari ke arah Taehyung untuk minta di gendong. Melihat itu Ara langsung mengikuti pergerakan calon anaknya, amin.

Taehyung langsung menyambut Sungwoon dan merangkulnya dengan penuh kasih sayang. Pria beranak dua itu menepuk-nepuk pundak Sungwoon yang bergetar menahan tangis.

Tak lama bocah prik yang menjadi temannya itu mendekat dan membisikan sesuatu. "Tenang aja, kalo ketemu orang baru emang begitu." Ucap Jungkook.

Ara beroh ria. Tak heran anak kecil memang suka begitu. Tak ingin membuat kekacauan akhirnya Ara bergegas menghampiri Savana yang hampir selesai bersiap-siap.

"Udah selesai? Ada yang ketinggalan gak?" Tanya Ara ke Savana.

"Udah kok, kak. Hari ini kakak yang anter ke sekolah?"

Savana tak ada henti-hentinya berbinar senang. Setelah sekian lama akhirnya ada teman baru yang menemani dirinya dan Sungwoon kalau Taehyung sedang bekerja.

"Umm...kalo sama papa kamu di bolehin kakak ikut." Kekeh Ara.

Taehyung yang melihat interaksi keduanya hanya mengamati dalam diam. Namun, tak akan menolak jika itu permintaan anaknya.

"Biar aku yang anter mereka hyung." Jungkook bergegas mengambil kunci mobil.

"Tidak. Hari ini aku yang akan mengantar mereka." Sela Taehyung cepat.

"Ara tolong persiapkan keperluan Sungwoon." Lanjutnya dengan nada sedikit tegas.

Mendengar hal itu tentu saja membuat Ara berbunga-bunga. Ini pertama kalinya Taehyung menyebutkan namanya. "Baik, pak."

-

Tak ada percakapan selama perjalanan menuju sekolah. Hanya rasa canggung yang menggerubuni Ara. Duduk bersebelahan dengan Taehyung yang sedang membawa mobil tak bisa menghentikan detak jantungnya yang begitu hebat.

Terlebih lagi Savana yang hanya duduk manis di belakang tanpa banyak bicara. Sedangkan Sungwoon berada di pangkuannya dengan tenang.

Merasa gemas sendiri Ara mulai memainkan jari-jari Sungwoon yang gembul dengan senang. "Lucu banget si..." Gumannya pelan.

"Kak tolong bukain ini..." Savana yang dari belakang tiba-tiba menyerahkan botol minum yang biasa mereka bawa.

Dengan senang hati Ara meraihnya dan membuka botol tersebut. "Ini, minum yang banyak biar gak dehidrasi."

Senyuman lebar gadis itu mengembang seiring perjalanan. "Makasih kak!"

"Sama-sama cantik! Sungwoon mau minum juga?"

Bocah laki-laki itu mengangguk cepat. Dengan cekatan Ara mengambil botol susu yang sudah siap di dekat pintu mobil. Lalu, memberikannya kepada Sungwoon. Sudah seperti keluarga sesungguhnya kan?

Dari semua perlakuan Ara kepada mereka tak pernah lepas dari pengawasan Taehyung yang diam-diam memperhatikan-nya. Tak hanya kepada Ara tapi juga kepada pengasuh sebelum-sebelumnya.

Namun, kali ini ada sedikit perasaan tenang di dalam diri Taehyung untuk mempercayakan anaknya kepada Ara. Terlebih lagi ini teman sepupunya sendiri. Pria dingin itu bahkan tak bisa fokus membawa mobil sekarang.

-

selamat tahun 2022!

Om Taehyung!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang