9. Ribut

3K 255 12
                                    

Hari-hari berlalu, Taehyung merasa beban di pundaknya sedikit ringan. Hampir satu bulan dirinya tidak membawa anak-anak kekantor para karyawan pun sampai terheran-heran kenapa duda satu ini terlihat lebih santai dari pada biasanya.

Ya, karena jawabannya hanya satu. Ara sudah membantunya menjaga anak-anak di rumah. Tapi, khusus hari ini ia akan membawa anak-anak lagi tentunya bersama Ara.

Walaupun dirinya fokus pada dokumen yang sedang ia baca tapi sudut matanya tidak bisa berhenti memperhatikan apa yang mereka bertiga lakukan.

Ara yang sedang bermain bersama anak-anak seraya mengajari mereka tugas sekolah membuat Taehyung merasakan sesuatu yang aneh.

Baru kali ini Taehyung mempercayakan orang lain menjaga anaknya. Ia merasa anak-anaknya akan aman bersama gadis itu. Walaupun sedikit nyeleneh tapi Taehyung tidak mempermasalahkannya selagi mereka baik-baik saja.

Tapi, lamunannya seketika hancur saat tiba-tiba ia mendegar suara Ara seiring ada bunyi pecahan suatu benda tepat di depannya.

"Sungwoon!" Teriak Ara panik.

Dirinya tanpa babibu langsung loncat ke TKP, secepat kilat dia langsung meraih kedua anaknya untuk menjauh.

"Jangan sentuh, bahaya!" Tegas Taehyung saat melihat Ara yang ingin membersihkan pecahan kaca yang ada di lantai.

Setelah menjauhkan anaknya Taehyung kembali ke meja kerja untuk menghubungi seseorang. Muka pria itu tampak serius tapi tidak marah. Mungkin panik?

Ya, Taehyung sendiri tidak tahu kenapa padahal anak-anaknya baik-baik saja.

"Kamu gak papa?" Tanya Taehyung.

Yang ditanya malah pla-plo tidak merespon. "Siapa?" Tanya Arra.

"Aku?" Lanjutnya.

Taehyung tidak menjawab, melihat itu Arra tersenyum tipis. "Gak papa, kok om."

Idih, malu-malu segala. Batin Arra.

Apakah ini sebuah pertanda?

Arra harap seperti itu.

-

Hari ini Ara di tugaskan untuk menjemput anak asuhnya di sekolah seperti biasa Arra sudah siap naik go car menuju sekolah mereka setelah itu baru menyusul Taehyung di sebuah restoran untuk makam siang bersama.

Gadis itu tampak semangat seperti hari-hari biasanya karena hampir setiap hari gadis itu bertemu orang ganteng kaya raya dihidupnya. Manurut dokter kesehatan melihat orang ganteng itu baik untuk tubuh.

Setelah menjemput dua kurcaci itu, mereka langsung meluncur menemui Taehyung dengan penuh semangat biasanya Arra akan di antar Jungkook tapi pria itu lagi mabar alhasil dia pergi sendiri.

"Kita mau kemana kak Arra?" Tanya si gadis kecil yang kuncir kuda.

"Ketemu papa sekalian makan siang, mau kan?"

Mereka menganggu mengiyakan, saat ini Arra sedang menggendong si kecil yang tertidur selama perjalanan. Ia tidak tahu kenapa anak-anak Taehyung sangat lengket kepada dirinya.

"Kak Arra gak pegel gendong adek aku, mau gantian gak?"

Arra tertawa pelan, "gak usah, nanti Sungwoon bangun."

"Kayaknya papa harus punya istri baru deh, soalnya susah kalo gak ada yang bantu." Renungnya.

"Bener banget, tapi kamu gak papa kalo punya mama baru?"

Gadis itu tertunduk lesu, "gak papa, biar papa happy..."

Arra bisa melihat kesedihan dari gadis kecil itu, benar juga si kalau ada acara sekolah pasti Arra yang datang menggantikan Taehyung yang sibuk kerja.

"Kak Arra mau gak jadi mama kami?"

"Hah?"

Anak sudah merestui, gimana kalau Arra ngelamar Taehyung duluan?

-

"Om gak ada rencana nikah lagi?"

Yang di tanya random seperti itu tiba-tiba menghentikan fokusnya dari membaca dokumen perusahaan. Tangannya membenarkan kacamata yang merosot lalu menatap Arra dengan seksama.

"Apa?"

"Tadi siang anak-anak ngomong gitu, om gak sadar ya selama ini?"

Tentu saja Arra sangat berani saat ini jika bukan Arra mungkin sudah Taehyung lempar pake air putih yang ada diatas mejanya. Masalahnya entah sejak kapan Taehyung sudah memaklumi kelakuan gadis ini.

Gadis yang berani melewati batas yang ia buat.

"Itu bukan urusan mu." Tegasnya dengan jawaban yang selalu sama.

"Itu urusan aku om, aku ngedengerin cerita anak-anak, ketemu mereka tiap hari, aku tau apa yang mereka butuhin yang mereka mau..." Jelas Arra panjang kali lebar.

Dia menjelaskan ini semua bukan semata-mata ingin menikah dengan Taehyung tapi benar-benar ingin pria workholic itu tahu apa yang anaknya rasakan.

"Bukan berarti itu urusan kamu, cukup dengarkan anak-anak dan sampaikan pada saya untuk selanjutnya itu urusan saya."

Sialan, umpat Arra.

"Hah, gila ya om aku ngomong gini bukan berarti aku minta di nikahi aku emang suka tapi aku masih waras."

"Emang om tau besok ada apa disekolah? Om denger laporan dari miss mereka hari ini?"

Sekarang ia cukup yakin jika ini hari terakhir dirinya bekerja. Dirinya benar-benar memancing emosi Taehyung sekarang. Pria itu tidak berkutik dan diam saja mendengarkan, tapi matanya seperti sedang mengutuk seseorang.

"Jelasin sekarang."

Diluar dugaan, pria ini benar-benar.

"Tanya aja sendiri sama pihak sekolah." Kesal Arra tidak tertahankan.

Setelah bicara seperti itu Arra bergegas keluar dari ruangan Taehyung tanpa peduli dengan respon dari pria dingin itu. Dirinya siap di pecat.

-

bsk lanjutannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 02, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Om Taehyung!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang