2. Bocil Meresahkan

6.6K 427 27
                                    

Ara sesekali mengatur nafasnya agar kembali normal. Dia menduduki dirinya dikursi tunggu didepan ruangan yang bertuliskan CEO. Jungkook sudah meninggalkannya lebih dari lima menit. Pria itu memasuki ruangan sepupunya untuk sedikit bicara.

"Kenapa gue segugup ini si?" Gumannya.

Dia melirik sedikit sekretaris cantik yang berada tak jauh disampingnya dengan anak kecil sekitar tiga tahun yang berada di depannya sedang memakan donat coklat.

Ara terkekeh geli. Melihat anak kecil cukup membuat dirinya melupakan sedikit rasa gugupnya. Merasa diperhatikan anak laki-laki itupun berlari menghampiri Ara.

"Heii..." Sapa Ara lembut seraya mengelus pipi gembulnya.

"Aloo..."

Ara tersenyum, "itu mama-mu ya?" Ara menunjuk sang sekretaris dengan tiba-tiba.

Anak kecil itu tidak menghiraukan Ara, dia malah mengunyah donatnya dengan lahap. Ara melirik sekretaris itu, sepertinya wanita cantik itu tidak menyadari jika anaknya sedang bersama Ara.

Ara sempat berpikir sejenak. "Apa boleh membawa anak saat bekerja?"

Tak lama ada seorang anak perempuan sekitar tujuh tahun menghampiri mereka.

"Kamu kakaknya?" Tanya Ara heran.

Ini hotel apa penitipan anak?

Anak perempuan itu mengangguk, "tante siapa?"

"Ah, aku pelamar disini."

"Maksudnya mau melamar papa?"

"Hah?"

Cklek!

Pintu yang tingginya sekitar tiga meter itu berbuka. Dan munculah Jungkook yang diikuti oleh seorang pria berjas hitam dibelakangnya.

"Papa mamanya ini aja!"

"Hah?"

"Apa?"

"Astaga aku bisa dipecat!" Guman sekretaris saat sadar jika dua bocah yang bersamanya tidak bersamanya lagi.

-

Ara menatap bingung situasi yang ada dihadapannya sekarang. Dua anak kecil yang ia temui tadi kini berlari kebelakang tubuhnya yang tiba-tiba berdiri saat Jungkook dan pria menyeramkan dibelakangnya datang.

Bahkan sekretaris yang berada tak jauh dari mereka berdiri kaku.

Jungkook tertawa lepas. Ara menatap tajam sahabatnya itu. "Kelamaan duda jadi begini anaknya."

Pria dengan jas hitam itu sedikit maju kedepan, mengabaikan Jungkook dengan tatapan tajamnya.

Tak lama ia menghela nafas menatap dua bocil yang sedang bersembunyi dibelakang punggung Ara.

"Kemari..."

Ara bisa merasakan jika kedua kepala anak itu menggeleng pelan. Ara bisa menebak jika pria dingin dan wait kenapa Ara baru sadar?

"Jung Jaehyun?" Gumannya pelan. Lalu, sedetik kemudian dia tersenyum lebar.

"Mirip Jung Jaehyun!" Gumannya pelan.

"Nak...kita harus pergi." Ucapnya pelan.

Ugh.

Rasanya Ara ingin melenting kepanasan saat mendengar suara beratnya.

"Bocil-bocil mendingan nurut sama papanya." Ucap Jungkook.

"Gak mau uncle!"

"Pa, mamanya ini aja."

Om Taehyung!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang