"Gue Ages. Gatau kenapa semenjak ikutan shalawatan bareng sahabat gue, gue yang notabene-nya bad girl bisa berubah banget. Gaya hidup dan busana yang berubah drastis, bahkan selera tertarik yakni dengan good boy kayak dia. Dia yang bisa ngebawa gue...
Sekarang jam di tangan Ages menunjukkan angka 18.28. Itu berarti acara syukurannya kurang lebih 1 jam lagi.
Ages sedang berada di salah satu kamar rumah Om Sam bersama Dara. Sementara Auryn dan Zahra ada di kamar sebelahnya.
Kamar yang ditempati oleh Ages dan Dara--mungkin juga kamar Auryn Zahra--bisa disebut kamar tamu. Tapi jangan salah sangka. Meski kamar tamu begini, kesan ruangannya elegan dan mewah. Kamarnya juga cukup luas.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Maap gengs tadi ketinggalan:v -author)
Desain dan interior kamarnya terkesan mewah, bukan? Bayangkan, kamar tamunya saja semewah ini, bagaimana kamar utamanya?
"Eh Dar..." panggil Ages pada Dara yang sedang tiduran di kasur.
"Hmm?" Hanya itu jawaban dari Dara, karena ia sedang menikmati suasana nyaman di sini.
"Gue males ketemu Azmi lagi bener dah."
"Lah kenapa emangnya?"
"Yaa males aja lah. Takutnya dia masih nginget gue. Malu gue njir."
"Yaelah Ges."
Setelah itu hening merayapi. Ages sibuk memikirkan sesuatu, sementara Dara masih nyaman dengan posisi tidurnya.
"Apa gue ga usah ikutan acara aja?" celetuk Ages setelah beberapa menit.
"Jangan dong. Kan itu acara Om lo. Masa ga ikut?" kini Dara merubah posisi tidurnya menjadi duduk.
"Terus gimana dong? Pokoknya gue males ketemu dia!" ucap Ages yang sekarang seperti orang terbodoh yang pernah ada.
"Ya kan lo bisa minta pulang duluan sebelum Azmi sampe. Cari alesan sakit kek apa kek. Pasti Om lo ngebolehin pulang. Dasar dodol." Jelas Dara panjang × lebar : 2 + 123 sambil menoyor kepala Ages.
"Ga usah pake noyor juga kali. Iya gue tau gue goblok." kata Ages sambil mengusap kepalanya.
"Abis lo. Jadi orang tolol amat."
"Hm iyadah."
Hening kembali menghampiri. Mereka berdua saling diam. Tapi bukan karena mereka marah. Ya kali marah-marahan cuman gegara noyor kepala? Emangnya bocah.
~*~
Sementara itu, di kamar sebelah...
"Zahraaa... Ga nyangka gue bakalan ngeliat calon idaman gue lagiiii..." heboh Auryn sambil loncat-loncat di kasur.
"Iyaaa... Gue juga ga nyangkaaaa..." Zahra yang biasanya selalu mendebat setiap perkataan Auryn, kini malah setuju sambil ikutan loncat-loncat di kasur.