Assalamualaikum, Akhi : 1

1.8K 73 3
                                    

...Back...

"Gue Ages ya udah lo pergi sana. Ntar ketinggalan lagi. Cih."

"Baiklah. Assalamualaikum, ukhti."

~*~

"Dorrr!!!"

Seorang cowok mengagetkan Azmi, yang tidak lain adalah Ka Aban.

"Astaghfirullahaladzim! Kaka! Ngagetin Azmi aja."

Azmi yang kaget setengah hidup mengelus-elus dadanya serasa mengucap istighfar. Astaghfirullahaladzim.

"Habis kamu, sih. Kaka ngomong dari tadi ga didengerin. Sampe berbusa nih mulut kaka."

Ka Aban-- salah satu vokalis grup Syubbanul Muslimin seperti Azmi, yang sudah Azmi anggap sebagai kakanya sendiri--memasang wajah pura-pura ngambek. Sangat lucu.

"Ih apaan sih ka. Cukup fans kaka aja yang terpesona sama kaka. Azmi mah ga bakalan, yeee."

Azmi menjulurkan sedikit lidahnya.

"Oh, sekarang adek kaka udah berani, ya? Sini kaka cubit hidungnya!"

Ka Aban benar-benar mencubit hidung Azmi, tentunya dengan kasih sayang. Ka Aban hanya ingin menghibur Azmi--yang juga sudah dianggap seperti adiknya sendiri. Sebab, Aban tau kalau adiknya itu selama ini menyembunyikan air matanya.

"Ka! Sakit tau."

Azmi yang tidak terima karena hidungnya memerah, berniat membalas perbuatan Ka Aban.

"Eits. Ga boleh nyubit balik ya."

Ka Aban mencegah tangan Azmi yang hendak balas mencubit hidungnya.

"Kaka curang ih."

Sekarang giliran Azmi yang pura-pura ngambek.

"Jangan ngambek gitu dong. Ntar makin jelek. Alamat kalah saing sama kaka nih."

"Ih! Kaka mah gitu. Gantengan Azmi ke mana-mana kali."

"Hmm, iya deh adekku yang paling ganteng."

"Nah, itu baru bener."

Setelah itu hening terjadi. Baik Aban maupun Azmi, memilih untuk diam. Menikmati pemandangan yang tertampang di sebelah kanan dan kiri mobil mereka. Subhanallah, sangat indah.

Ya. Mereka kini ada di dalam mobil. Setelah tadi mengisi acara shalawatan di daerah Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, kini mereka menuju ke tempat berikutnya.

Azmi dan Aban, beserta teman-teman Syubbanul Muslimin yang lain sudah terbiasa mengisi acara shalawatan. Dari Trio A (Ahkam, Aban, dan Azmi) hari ini hanya Ka Ahkam yang tidak bisa hadir, karena sesuatu yang Azmi pun tidak tahu.

"Dek. Kalo kaka boleh tau, tadi kamu ngelamunin apa sih? Waktu ngisi acara shalawatan tadi, kamu juga kurang fokus. Kamu kenapa?"

Azmi tak bergerak sedikitpun. Bukannya ia tak mendengar pertanyaan Ka Aban, namun karena ia mengingat kejadian tadi.

>>>Flashback<<<

Sudah setengah jam lebih Azmi berada di kamar mandi. Bukan karena perutnya sakit, namun ia hanya ingin menenangkan dirinya. Azmi sering seperti ini.

Terkadang ia merasa lelah dengan kehidupannya. Terutama kehidupannya sebagai idola. Karena menjadi seorang idola itu berat. Ada haters sana-sini, fans yang terlalu berlebihan, sampai omongan para netizen di akun medsos pribadinya.

Kau harus kuat, Azmi! Ingatlah Ummi dan Abi yang selalu memberimu semangat!

Begitulah Azmi menyemangati dirinya sendiri.

Assalamualaikum, AkhiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang