Assalamualaikum, Akhi : 7

1.4K 69 10
                                    

D-ding dong!
.
Assalamualaikum para readers, akhirnya aku bisa update hari ini hiks"(
Udah lama banget yaa aku ngegantungin kalian kayak jemuran"(
.
Aku akan bawa kalian ke chapter ini, yang aku buat lebih panjang dari rencana awal update chapter ini"(
/poor me
.
.
Attention! : Sorry if this chapter is'nt make you laugh, and feel happy (#ripb.ing)
Maklum, udah lama vakum jadi bingung mau bawa cerita ini ke mana"(
.
.
.
Selamat menikmati chapter ini semuanya! Semoga selamat sampai tujuan"(
.
♡♡♡

Ages : He follow me? It's like a dream!

_♡_

Azmi : I be the stalker just for she

~*~

[Ages pov.]

Pagi ini terasa damai. Suara merdu kicauan burung menambah kelelapan dalam tidur. Apalagi sinar hangat matahari tak mampu menembus celah-celah kecil. Gue pun semakin dalam menyelam mimpi.

Namun, kedamaian pagi ini terusik dengan suara teriakan yang entah nyata, atau hanya terjadi dalam mimpi.

"AGEEEEES!!! BANGUN WOI!!!"

Awalnya gue ga peduli, tapi lama-lama teriakan itu semakin terdengar nyata.

"AGEES, KALO LO GA BANGUN SEKARANG JUGA..."
teriakan itu menggantung, lalu berubah menjadi bisikan halus yang malah sukses bangunin gue dari alam mimpi,
"...gue bakal kasih tau ke Auryn sama Zahra kalo lo naksir sama Azmi"

"Dara! Apa-apaan sih lo?! Mana mungkin coba  gue naksir sama Azmi,"
kata gue seraya mengecilkan volume di akhir kalimat.

"Ya elah lo, dibilangin Azmi aja langsung bangun, daritadi gue teriak-teriak ampe ujung dunia ga bangun-bangun. Jangan-jangan lo beneran naksir Azmi ya?", selidik Dara seraya memicingkan matanya.

"A-ap-pa apaan sih lo. Gak mungkin lah ya. Impossible," elak gue seraya memalingkan wajah.

"Kalo ga naksir, kenapa lo takut kalo gue ngadu ke Auryn sama Zahra?" godanya seraya menaik-turunkan alisnya.

"Yekan lo tau ndiri mereka gimana. Kalo lo nyebarin fitnah itu ke mereka, gue takut aja kalo mereka marah sama gue," gue mencoba mengelak, lagi.

Eh, tunggu. Tadi gue bilang apa? Mengelak? Apa iya, gue beneran... Gak! GAK MUNGKIN!!

"Masa sih? Terus, yang di hp lo itu apa?" Dara semakin gencar menggoda.

HP? Emang apa yang salah sama hp gue? Seinget gue, tadi malem abis fotbar+mabar sama Azmi, gue ke kamar, buka hp, dan...

"DARAAAA!!" teriak gue seraya mengejar Dara yang udah kabur duluan.

"HAHAHA...!! GUE BILANGIN NIH YAAA!" Dara berlari sambil nengok ke arah gue.

Tiba-tiba... Jeduk, bruk...

"AWWW!!!" Dara nabrak tiang!

"HAHAHA, MAMPUSIN KAN! KENA BATUNYA JUGA LO! HAHAHA..." gue ketawa cekikikan kayak nenek lampir padahal sohib gue lagi jatuh. Mampusin aja kan!

Gue masih ketawa terpingkal-pingkal ketika ada suara bariton yang sangat gue kenali, "Dara kenapa, Ges? Kok gak ditolongin  sih?" Itu suara Om Sam, pastinya.

"Eumm, anu om, Dara tuh. Ngeledekin Ages mulu. Ya Ages mampusin lah kalo dia jatuh."

"Huss, ga boleh gitu. Apalagi Dara kan temen kamu. Cepet tolongin dia gih."

Assalamualaikum, AkhiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang