"Dia pacar gue!"Semua orang yang mendengar ucapan Bintang barusan, memperlihatkan ekspresi yang sama. Kaget! Mereka tidak menyangka, bahwa Bintang sang pentolan sekolah berpacaran dengan siswi baru.
Tidak berbeda dari yang lainnya, Mentari juga kaget atas ucapan yang keluar dari mulut Bintang. "Gila kali ni orang."-pikir Mentari dalam hati. Dia tidak habis pikir dengan jalan pikir Bintang.
"Lo serius pacaran sama dia?"-tanya Angel.
"Iya. Kenapa?"-tanya Bintang sambil merangkul Mentari.
Tidak cukup dibuat kaget dengan ucapan lelaki itu, Mentari kembali dibuat kaget atas perlakuan lelaki itu kepadanya. "Lo apa-apaan sih?"-sewot Mentari. Dia berusaha melepaskan tangan Bintang di pundaknya, tetapi lelaki itu malah semakin mempererat nya.
"Gila! Jadi selera lo cewek kayak gini?"-tanya Angel dengan menatap Mentari dengan tatapan meremehkan. "Rendahan!"-komentarnya.
"Lebih rendahan mana, dari lo yang berani nyatain cinta ke cowok lebih dulu?"-tanya Bintang dengan nada yang tak kalah meremehkan.
Mendengar pertanyaan dari Bintang, membuat Angel jadi bungkam tidak dapat menjawab. Dia tau Bintang itu dingin, tapi sekali lelaki itu berbicara, maka kalimat pedas yang akan keluar dari mulutnya.
"Kenapa diam lo? Gak bisa jawab?"-tanya Bintang dengan tersenyum meremehkan. "Gue bilangin sama lo, jangan pernah deketin gue!"-nada perintah terdengar dari suara Bintang. "Karena sekarang, gue udah punya pacar."-imbuhnya lagi dan melepas rangkulannya dibahu Mentari.
Baru saja Mentari lega saat tangan Bintang sudah lepas dari bahunya, tapi tiba-tiba lelaki itu menarik pinggangnya untuk lebih dekat kearahnya. "You are mine"-bisik Bintang dengan suara lirih, membuat Mentari menjadi merinding mendengarnya.
Semua orang yang melihat perlakuan Bintang kepada Mentari, semakin histeris di tempatnya. Baru kali ini mereka melihat Bintang memperlakukan seorang gadis seperti itu.
"Itu serius kak bintang?"
"Melted hati dedek!"
"Gak cocok banget!"
"Cantikan juga gue!"
"Kak Bintang bisa romantis juga ya?!"
"Lepasin gue kak?!"pinta Mentari dengan suara lirih. Gadis itu berusaha melepaskan tangan Bintang dari pinggangnya.
"Kenapa sayang? Lo mau pulang?"-tanya Bintang mengabakaikan permintaan gadis itu. "Udah dulu ya, ngel. Gue mau nganterin pacar gue dulu,"-pamit Bintang menatap Angel yang sudah menatap keduanya dengan kesel sedari tadi.
Lagi dan lagi Mentari di buat kaget. Dengan sesuka hati, Bintang menarik Mentari ke motor besar miliknya dengan cara paksa. "Lepasin gue kak!"-berontak Mentari.
"Lo bisa diem gak, sih?"-bentak Bintang, di hempaskannya tangan Mentari dengan kasar.
"Makannya jangan tarik-tarik gue dong,"-sewot Mentari.
"Lo ikut gue!"-perintah Bintang.
"Ogah!"-tolak Mentari. "Lagian kak bintang kenapa sih? Udah ngaku-ngaku pacar gue. Sekarang, pakek maksa-maksa gue."-ucap Mentari memutar bola matanya malas.
"Lo gak denger, gue ngomong apa tadi?"-tanya Bintang yang di hiraukan Mentari. "You are mine!"-tekan Bintang di setiap katanya.
"Gak!"-bantah Mentari lagi. "Minggir deh kak! Mama gue udah jemput gue, tuh."-Mentari menunjuk mobil sedan bewarna putih yang berhenti di halte.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintang Mentari
Teen FictionSilahkan kalian berimajinasi sendiri tentang kisah Bintang dan Mentari. --- Bintang Marcelio. Pentolan sekolah dengan segudang masalah di sekolahnya. SMA Tribumi adalah tempatnya bertemu dengan siswi yang super ceria seperti Brinata Mentari. Bintang...